37 yang ingin mengkonsumsi seperti terlihat pada Gambar 9. Analisis
statistik yang telah dilakukan juga memperlihatkan adanya keterkaitan antara tingkat sosial ekonomi dengan keinginan mengkonsumsi.
Gambar 9. Keinginan mengkonsumsi produk dari tiga sekolah dasar
2. Analisis Fisik
Produk yang dihasilkan memiliki karakterisitk fisik seperti Tabel 9. Waktu rehidrasi produk yang dihasilkan tidak berbeda jauh dengan tepung
pragelatinasi, sedangkan indeks kelarutannya lebih besar daripada tepung pragelatinasi dengan perbandingan antara tepung dan air 1 : 4. Peningkatan
kelarutan tersebut dapat diakibatkan oleh adanya komponen lain di dalam produk seperti gula, garam, bubuk vanila, dan susu yang memiliki
kelarutan tinggi di dalam air. Tabel 9. Beberapa karakteristik fisik produk
Komponen Nilai
Viskositas cP 23
Kelarutan 38.08
Waktu rehidrasi detik 239
Berdasarkan Tabel 7, dapat diketahui bahwa produk berkode C produk terpilih memiliki kekentalan yang tidak berbeda signifikan dan
warna yang berbeda signifikan dengan produk komersial. Namun, berdasarkan analisis terhadap kekentalan, produk yang dihasilkan
memiliki nilai kekentalan yang jauh lebih tinggi daripada produk
5 10
15 20
25 30
35 40
Ingin Tidak ingin
J u
m la
h
Menengah ke bawah Menengah
Menengah ke atas
38 komersial. Produk yang dihasilkan memiliki kekentalan hingga 23 cP,
sedangkan produk komersial hanya 6 cP. Hal ini memperlihatkan tingkat kesukaan panelis uji organoleptik tahap I mahasiswa terhadap kekentalan
cenderung tidak terpengaruh dengan kekentalan produk tersebut. Tabel 10. Hasil analisis warna dengan chromameter
Sampel Rata-rata
L A
B
Komersial 45.15
+4.56 +7.77
Produk 47.35
+4.50 +7.97
Berdasarkan analisis warna dengan chromameter dan menggunakan sistem L, a, b, diperoleh nilai seperti dalam Tabel 10. Hasil analisis ini
menunjukkan nilai L, a, dan b antara produk yang dihasilkan dengan produk komersial tidak berbeda jauh dan memiliki kecenderungan yang
sama. MacDougall 2000 menyebutkan nilai L menunjukkan kecerahan. Nilai L yang semakin besar menunjukkan sampel semakin cerah atau
semakin cenderung putih. Nilai a menunjukkan intensitas warna dari hijau ke merah. Nilai a positif menandakan warna sampel memiliki intensitas
yang cenderung mengarah ke merah. Nilai b menunjukkan intensitas warna dari biru ke kuning. Nilai b positif menandakan warna sampel
memiliki intensitas yang cenderung mengarah ke kuning. Penilaian panelis pada uji organoleptik tidak selalu sesuai dengan uji objektif, terlebih jika
uji organoleptik yang dilakukan adalah uji hedonik dengan panelis tidak terlatih. Uji hedonik untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap produk
dipengaruhi oleh subjektivitas dari panelis.
3. Analisis Kimia