SEREAL SARAPAN TINJAUAN PUSTAKA

10 sereal, dan produk hasil pemanggangan. Gula berfungsi sebagai pemberi rasa manis. Garam dapat berfungsi sebagai pemberi rasa seasoning dan pengawet. Garam umumnya digunakan sebagai ingridien. Garam digunakan dalam pengolahan keju untuk membantu menghilangkan whey dan menekan pertumbuhan organisme yang tidak diharapkan. Garam juga berfungsi sebagai pembentuk flavor dan pengontrol fermentasi Igoe dan Hui, 2001. Igoe dan Hui 2001 menyebutkan terdapat dua jenis bubuk coklat berdasarkan proses pembuatannya, yaitu alami dan alkalinasi. Bubuk yang diproses dari hasil alami memiliki pH 5.2-5.9, memiliki warna cenderung kuning kejinggaan, dan dapat menghasilkan warna coklat terang pada produk. Bubuk coklat jenis ini umumnya digunakan pada industri pemanggangan untuk memberi warna dan flavor. Selain itu, bubuk coklat jenis ini digunakan juga pada permen, sirup, dan toping. Jenis kedua yaitu bubuk coklat yang dihasilkan melalui proses alkalinasi Dutch processed. Bubuk coklat jenis ini memiliki pH 6.5-8.1 dan memiliki warna coklat kemerahan. Penggunaan bubuk coklat ini akan menghasilkan warna coklat kemerahan dan flavor yang ringan pada produk. Bubuk coklat ini umum digunakan pada industri minuman, pudding, dan es krim. Produk yang akan dihasilkan pada penelitian ini menggunakan bubuk coklat yang mengalami alkalinasi. Vanilin merupakan komponen flavor yang berasal dari tumbuhan vanila. Lestari 1992 menyebutkan umumnya vanilin berbentuk Kristal-kristal kecil seperti jarum, berwarna putih, mempunyai aroma yang menyenangkan dan berasa vanila. Vanilin digunakan sebagian besar pada produk es krim, produk yang dipanggang, dan minuman. Vanilin digunakan secara cukup luas di industri makanan dan minuman. Selain sebagai pemberi flavor, vanilin dapat juga digunakan sebagai penghilang bau-bauan yang kurang enak atau tidak dikehendaki deodorizing.

C. SEREAL SARAPAN

Sereal sarapan merupakan suatu produk pangan yang dikonsumsi setelah melalui proses pemasakan. Berdasarkan proses pemasakannya, sereal sarapan dibagi menjadi dua jenis yaitu sereal sarapan yang dimasak ketika akan 11 disajikan karena pada proses pembuatannya tidak melibatkan proses pemasakan dan sereal yang dapat langsung dikonsumsi karena telah melalui proses pemasakan dalam pembuatannya. Sereal sarapan jenis yang pertama umumnya terdiri berbagai macam bubur, sedangkan jenis kedua umumnya dinamakan sereal sarapan siap saji. Selain berdasarkan proses pemasakannya, sereal sarapan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya dan bahan mentahnya Kent dan Evers, 1994. Matz 1959 menambahkan kelompok sereal sarapan yang masih membutuhkan pemasakan dalam penyajiannya berasal dari biji yang dihancurkan dan merupakan jenis sereal sarapan yang kuno. Pembuatan sereal sarapan yang memerlukan pemasakan terdiri dari dua tahapan utama yaitu pengurangan ukuran partikel dan penghilangan substansi berserat yang ditemukan pada biji utuh. Kedua tahapan ini bertujuan untuk mengurangi waktu pemasakan, meningkatkan tekstur, dan kemungkinan meningkatkan daya cerna pangan tersebut. Pembuatan sereal sarapan siap saji selain melalui tahapan proses seperti sereal sarapan jenis pertama, umumnya terdiri dari dua prinsip yaitu pembentukan tekstur renyah dengan proses pengeringan dari bahan yang telah dimasak dan mengalami gelatinisasi. Prinsip lainnya yaitu pembentukan flavor akibat adanya proses gelatinisasi, dekstrinasi, dan karamelisasi, serta proses degradasi lainnya selama proses pembuatan berlangsung Matz, 1959. Bonnie dan Hurley 1995 menyebutkan berbagai macam bahan tambahan pangan dapat ditambahkan dalam proses pembuatan pangan sarapan, seperti pemanis buatan, garam, falvoring , pengawet, vitamin, dan mineral. Feldberg 1959 menyebutkan bahwa biji serealia yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan sereal sarapan memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan asam amino lisin. Oleh karena itu, selain digunakan fortifikasi, konsumsi atau pembuatan sereal sarapan dengan penambahan susu dapat menutupi kekurangan tersebut. Pangan yang diolah dari serealia umumnya memiliki kandungan karbohidrat tinggi, rendah lemak. Karbohidrat merupakan sumber energi utama, sehingga sereal sarapan dapat dijadikan sebagai pangan sumber energi. 12 Dewasa ini, berkembang sereal sarapan yang menggunakan biji serealia utuh. USDA 2004 menyebutkan sereal sarapan dari biji utuh tersebut dalam satu takaran saji seharusnya menyediakan 100-200 kalori, minimal 2 gram protein, minimal 3 gram serat, maksimal 8 gram gula, maksimal 3 gram lemak, sekitar 25 dari kebutuhan sehari-hari nutrisi yang penting seperti besi, folat, vitamin B6 dan B12. Schwartz et al. 2008 menambahkan sereal sarapan siap saji setidaknya mengandung komponen lemak, protein, karbohidrat, dan serat dengan jumlah seperti dalam Tabel 3. Tabel 3. Komposisi sereal sarapan siap saji Schwartz et al., 2008 Komponen Satu takaran saji Per 100 g Anak-anak Umum Anak-anak Umum Total lemak g 0.38 – 2.20 0.37 – 3.45 1-7 1-7 Protein g 0.63 – 2.83 2 – 5.52 2 – 8 5 – 13 Karbohidrat g 21.27 – 31.33 24.05 - 43.93 79 – 89 75 – 85 Serat g 0.07 – 2.51 0.89 – 7.13 1 – 7 1 - 19

D. ANALISIS FINANSIAL