Jenis dan Sumber Data Estimasi Model

III. METODE PENELITIAN 3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor, dengan pertimbangan bahwa Kota Bogor memiliki letak geografis yang sangat strategis. Letaknya yang berdekatan dengan ibukota Negara merupakan potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa serta perkembangan sektor industri, perdagangan, transportasi, komunikasi dan pariwisata. Letak yang strategis ini menyebabkan Kota Bogor memiliki potensi keuangan daerah yang cukup tinggi dan diharapkan mampu memiliki kinerja perekonomian yang baik untuk menunjang pembangunan daerah. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari hingga Juli 2009 yang meliputi kegiatan pengumpulan data dan literatur, pengolahan data, analisis data, hingga penulisan hasil penelitian dalam bentuk skripsi.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series data selama periode 1993 hingga 2007. Data yang dikumpulkan untuk menunjang penelitian ini, antara lain: total pendapatan daerah, pengeluaran pembangunan daerah, PDRB Kota Bogor, jumlah penduduk, inflasi, pajak, retribusi, laba bersih perusahaan daerah, dana bagi hasil, dana transfer, jumlah wisatawan dan data lainnya yang menunjang penelitian ini. Data sekunder yang digunakan berasal dari : Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Pendapatan Daerah Dispenda Kota Bogor, dan instansi terkait lainnya.

3.3. Estimasi Model

Model merupakan penjelasan sederhana dari dunia nyata dimana setiap kegiatan ekonomi yang akan dianalisis terangkum dalam model tersebut. Model dugaan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada model penelitian Yuliati 2002. Model dugaan yang digunakan untuk menganalisis kinerja ekonomi suatu daerah antara lain model dugaan konsumsi rumah tangga, investasi daerah dan pengeluaran pemerintah daerah. Sedangkan model model dugaan yang digunakan untuk menganalisis potensi keuangan daerah, antara lain model dugaan pajak daerah, retribusi daerah, laba bersih perusahaan daerah, dana bagi hasil pajak dan bukan pajak serta dana transfer. Model-model tersebut dipengaruhi oleh berbagai variabel seperti yang tergambar pada model dibawah ini : 1. Kinerja Ekonomi Daerah Model Dugaan Konsumsi Rumah Tangga C t = a + a 1 Yd t + a 2 POP t + a 3 SB t + a 4 DDF + µ 1 3.1 Parameter estimasi yang diharapkan a 1 , a 2, a 4 0; a 3 Model Dugaan Investasi Daerah I t =b +b 1 G_PDRB t + b 2 G_DE t + b 3 I t-1 + b 4 SBR t + b 5 DDF +µ 2 3.2 Parameter estimasi yang diharapkan b 1 , b 2 , b 3, b 5 0; b 4 Model Dugaan Pengeluaran Pemerintah Daerah G t = c + c 1 PDRB t + c 2 LOR t + c 3 INF t + c 4 DDF + µ 3 3.3 Parameter estimasi yang diharapkan c 1 , c 2, c 4 0; c 3 2. Potensi Keuangan Daerah Model Dugaan Pajak Daerah TAX t =d +d 1 PDRBC t +d 2 POP t +d 3 INF t +d 4 HTL +d 5 DDF +µ 4 3.4 Parameter estimasi yang diharapkan d 1, d 2, d 3, d 4, d 5 Model Dugaan Retribusi Daerah NTAX t =e +e 1 PDRBC t +e 2 REC t +e 3 INF t +e 4 NTAX t-1 +e 5 DDF+µ 5 3.5 Parameter estimasi yang diharapkan e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 Model Dugaan Laba Bersih Perusahaan Daerah PRFT t =f +f 1 PDRBC t +f 2 SB t +f 3 WTR t +f 4 PRFT t-1 +f 5 DDF+µ 6 3.6 Parameter estimasi yang diharapkan f 1, f 2, f 4, f 3, f 5 Model Dugaan Dana Bagi Hasil Pajak atau Bukan Pajak SHR t =g +g 1 PDRBC t +g 2 INF t +g 3 VEH t +g 4 DDF + µ 7 3.7 Parameter estimasi yang diharapkan g 1, g 2, g 3, g 4 Model Dugaan Dana Transfer TRSF t = h + h 1 PDRBC t + h 2 K_LOSHR t + h 3 K_LTE t + h 4 POP t + h 5 DDF + µ 8 3.8 Asumsi substitutif, hipotesisnya adalah h 1, h 3, h 4, h 5 0; h 2 Asumsi stimulatif, hipotesisnya adalah h 1, h 2, h 3, h 4, h 5 3. Model-model identitas a. Model Pendapatan Asli Daerah LOR t = TAX t + NTAX t + PRFT t + OTH t 3.9 b. Model Total Penerimaan Pemerintah Daerah LTR t = PSY t + LOR t + SHR t + TRSF t + BO t 3.10 c. Model Product domestic Regional Bruto PDRB PDRB t = C t + I t + G t 3.11 d. Model Pendapatan per Kapita PDRBC = 3.12 e. Model Pendapatan disposable Yd = PDRB t - TAX t 3.13 dimana : BO t : Pendapatan lainnya yang sah juta rupiah, C t : Konsumsi rumah tangga juta rupiah, DDF : Dummy desentralisasi fiskal 0=sebelum desentralisasi fiskal, 1=selama desentralisasi fiskal, G t : Pengeluaran pemerintah daerah juta rupiah, G_DE t : Pertumbuhan pembangunan pemerintah daerah , G_PDRB t : Pertumbuhan ekonomi daerah , HTL : Jumlah kamar hotel unit, I t : Investasi daerah juta rupiah, I t-1 : Investasi daerah tahun lalu juta rupiah, INF t : Inflasi daerah , K_LOSHR t : Peningkatan pendapatan daerah sendiri, LOR + SHR juta rupiah, K_LTE t : Peningkatan pengeluaran pemerintah juta rupiah, LOR t : Pendapatan asli daerah juta rupiah, LTR t : Total pendapatan daerah juta rupiah, OTH t : Pendapatan asli daerah lainnya yang sah juta rupiah, PDRB t : Produk Domestik Regional Bruto juta rupiahtahun, PDRBC t : Produk Domestik Regional Bruto per kapita juta rupiahkapita, POP t : Populasi orang, PRFT t : Laba bersih perusahaan daerah juta rupiahTahun, PRFT t-1 : Laba bersih perusahaan daerah tahun lalu juta rupiahTahun, PSY t : Perhitungan sisa tahun lalu juta rupiah, NTAX t : Retribusi daerah juta rupiah, NTAX t-1 : Retribusi daerah tahun lalu juta rupiah, REC t : Jumlah pengunjung tempat wisata orang, SB t : Suku bunga tahun, SBR t : Suku bunga riil tahun, SHR t : Bagi hasil pajak dan bukan pajak juta rupiah, TAX t : Pajak daerah juta rupiah, TRSF t : Dana transfer yang terdiri atas DAU dan DAK juta rupiah, VEH t : Jumlah kendaraan bermotor unit, WTR t : Jumlah konsumsi air minum m 3 , Yd t : Pendapatan disposable juta rupiah.

3.4. Identifikasi Model