perekonomian suatu daerah tercermin dalam Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Dalam asumsi perekonomian tertutup, suatu Negara atau daerah tidak
melakukan perdagangan dengan Negara atau daerah lain. Perekonomian tertutup memiliki tiga penggunaan untuk barang dan jasa yang dihasilkannya. Tiga
komponen PDRB ini ditunjukkan dalam identitas pos pendapatan, sebagai berikut: Y = C + I + G
2.1 Y = PDRB = C + I + G
2.2 Model tersebut memiliki arti rumah tangga mengkonsumsi sebagian output
perekonomian, perusahaan dan rumah tangga menggunakan sebagian output untuk investasi dan pemerintah membeli sebagian output untuk kepentingan publik.
Oleh karena itu dalam perekonomian tertutup, PDRB dialokasikan di antara ketiga penggunaan tersebut.
2.2.1. Konsumsi Rumah Tangga
Rumah tangga menerima pendapatan dari tenaga kerja dan modal yang mereka miliki, membayar pajak kepada pemerintah, dan kemudian memutuskan
berapa banyak dari pendapatan selama pajak digunakan untuk konsumsi dan berapa banyak yang ditabung. Pendapatan yang diterima rumah tangga sama
dengan output perekonomian Y. Sedangkan pendapatan yang dapat dibelanjakan merupakan pendapatan selama dikurangi pajak atau disebut sebagai disposable
income. Kita asumsikan tingkat konsumsi bergantung secara langsung pada tingkat disposable. Semakin tinggi pendapatan disposabel, maka semakin tinggi
pula tingkat konsumsi rumah tangga.
Y – T = S + C
2.3 Yd = S + C
2.4 C = a + bYd, 0 b 1
2.5 S = a + 1-bYd
2.6 Model 2.5 di atas menyatakan bahwa konsumsi adalah fungsi dari
disposable income. Hubungan antara konsumsi dan disposable income disebut fungsi konsumsi. Kecenderungan mengkonsumsi marjinal marginal propensity to
consume, MPC adalah jumlah perubahan konsumsi ketika pendapatan disposabel meningkat satu satuan mata uang.
Nilai MPC berkisar antara nol dan satu, sehingga jika terjadi kenaikan pendapatan disposabel sebesar satu rupiah, maka akan meningkatkan konsumsi
kurang dari satu rupiah dan sisanya akan digunakan untuk menabung. Nilai penjumlahan MPC dan MPS marginak propensity to save adalah satu. Oleh
karena itu, tingkat konsumsi tidak hanya dipengaruhi oleh disposable income, tetapi juga dipengaruhi oleh suku bunga. Peningkatan suku bunga akan
mendorong masyarakat untuk menabung dan mengurangi tingkat konsumsinya.
2.2.2. Investasi Daerah
Baik perusahaan maupun rumah tangga membeli barang-barang investasi. Jumlah barang-barang yang diminta bergantung pada tingkat bunga yang
mengukur biaya dari dana yang digunakan untuk membiayai investasi. Agar proyek investasi menguntungkan, hasilnya harus melebihi biayanya. Jika suku
bunga meningkat, lebih sedikit proyek investasi yang menguntungkan, dan jumlah barang-barang investasi yang diminta akan turun.
Tingkat suku bunga riil adalah tingkat suku bunga nominal yang telah dikoreksi untuk menghilangkan pengaruh inflasi. Tingkat suku bunga riil
mengukur biaya pinjaman yang sebenarnya dan menentukan jumlah investasi. Secara ringkas, model yang mengaitkan investasi pada tingkat suku bunga riil
adalah sebagai berikut : I = Ir
2.7 Jika suku bunga riil naik, maka investasi akan turun. Fungsi investasi ini
ditunjukkan pada gambar di bawah ini : suku bunga riil
R
1
R
2
Ir I
1
I
2
investasi Sumber
: Mankiw, 2003 Gambar 2.1. Hubungan Investasi dan Suku Bunga Riil
2.2.3. Pengeluaran Pemerintah