tujuan evaluasi, yaitu memberikan pertimbangan judgement. Pertimbangan yang diberikan berdasarkan kriteria yang disepakati
dan data yang diperoleh dari lapangan. Pertimbangan merupakan suatu proses intrapolasi yang harus dilakukan evaluator antara data
yang dikumpulkan dengan apa yang diinginkan oleh kriteria. Jika data memenuhi apa yang diinginkan oleh kriteria maka objek evaluasi
dapat dikatakan berhasil. Jika tidak maka dapat dikatakan belum atau tidak berhasil.
76
Konsep evaluasi yang ditawarkan oleh Orient ini sama sekali tidak mempersoalkan ruang lingkup evaluasi sebagai
suatu yang penting untuk dijadikan batasan dalam rumusan definisi. Selain konsep Evaluasi yang ditawarkan oleh Tyler dan Orient,
Stufflebem dkk yang dikutip oleh Hamid Hasan juga menawarkan konsep evaluasi, mereka mengungkapkan bahwa evaluasi merupakan
suatu kegiatan yang menjadi bagian dari manajemen. Oleh karena itu evaluasi bertujuan untuk merumuskan apa yang harus dilakukan,
mengumpulkan informasi, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menetapkan alternatif keputusan.
77
Pengertian evaluasi yang ditawarkan oleh kelompok ini menempatkan evaluasi sebagai suatu
kegiatan yang menjadi bagian dari manajemen. Oleh karena itu evaluasi bertujuan untuk merumuskan apa yang harus dilakukan,
mengumpulkan informasi, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menetapkan alternatif keputusan.
b. Model-Model Evaluasi Kurikulum
Dalam melakukan evaluasi kurikulum, terdapat beberapa model yang dapat diterapkan diantaranya adalah, evaluasi model
penelitian, evaluasi model objektif, dan model campuran
multivariasi.
78
76
Ibid., h.36
77
Sukmadinata. op. cit., h.37
78
Ibid., h.185.
1 Evaluasi model penelitian Model evaluasi yang menggunakan model penelitian
didasarkan atas teori dan metode tes psikologi serta eksperimen lapangan. Tes psikologis atau tes psikometrik pada umumnya
mempunyai dua bentuk, yaitu tes intelegensi yang ditujukan untuk mengukur kemampuan bawaan, serta tes hasil belajar yang
mengukur perilaku skolastik.
79
Comparative approach dalam evaluasi. Merupakan salah satu pendekatan dalam evaluasi yang menggunakan eksperimen
lapangan adalah mengadakan pembandingan antara dua macam kelompok anak, umpamanya yang menggunakan dua metode
belajar yang berbeda. Kelompok pertama belajar membaca dengan metode global dan kelompok lain menggunakan metode
unsur. Kelompok mana yang lebih baik atau lebih berhasil? Apakah keberhasilan metode tersebut dapat ditransfer ke metode
lain? Rancangan penelitian lapangan ini membutuhkan persiapan yang sangat teliti dan rinci. Besarnya sampel, variable yang
terkontrol, hipotesis, treatment, tes hasil belajar dan sebaginya, perlu dirumuskan secara tepat dan rinci.
80
2 Evaluasi model objektif Evaluasi model objektif model tujuan berasal dari
Amerika Serikat. Perbedaan model objektif dengan model komparatif adalah dalam dua hal. Pertama dalam model objektif,
evaluasi merupakan bagian yang sangat penting dari proses pengembangan kurikulum. Para evaluator juga mempunyai
peranan menghimpun pendapat-pendapat orang luar tentang inovasi kurikulum yang dilaksanakan. Evaluasi dilakukan pada
akhir pengembangan kurikulum, kegiatan penilaian ini sering disebut evaluasi sumatif. Dalam hal-hal tertentu sering evaluator
79
Ibid.
80
Ibid., h. 186
bekerja sebagai bagian dari tim pengembang. Informasi-informasi yang diperoleh dari hasil penilaiannya digunakan untuk
penyempurnaan inovasi yang sedang berjalan. Evaluasi ini sering disebut dengan evaluasi formatif. Kedua, kurikulum tidak
dibandingkan dengan kurikulum lain tapi diukur dengan
seperangkat objektif tujuan khusus. Keberhasilan pelaksanaan kurikulum diukur oleh penguasaan siswa akan tujuan-tujuan
tersebut. Para pengembang kurikulum yang menggunakan sistem intruksional model objektif menggunakan standar pencapaian
tujuan-tujuan tersebut. Tujuan dari comparative approach adalah menilai apakah kegiatan yang dilakukan kelompok eksperimen
lebih baik daripada kelompok kontrol. Oleh karena itu, kedua kelompok tersebut harus ekuivalen, tetapi dalam model objektif
hal itu tidak menjadi soal.
81
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh tim pengembang model objektif yaitu: pertama ada kesepakatan
tentang tujuan-tujuan kurikulum, kedua merumuskan tujuan- tujuan tersebut dalam perbuatan siswa, ketiga menyusun materi
kurikulum yang sesuai dengan tujuan tersebut, keempat
Mengukur kesesuaian antara perilaku siswa dengan hasil yang diinginkan.
82
3 Model Campuran Multivariasi Evaluasi model perbandingan comparative approach dan
model Tylor dan Bloom melahirkan evaluasi model campuran multivariasi, yaitu strategi evaluasi yang menyatukan unsur-unsur
dari kedua pendekatan tersebut.
83
Strategi ini memungkinkan pembandingan lebih dari satu kurikulum dan secara serempak
keberhasilan tiap kurikulum diukur berdasarkan kriteria khusus dari masing-masing kurikulum.
81
Ibid., h.185-186.
82
Ibid., h.186.
83
Ibid., h.188.