f. Pembagian Peran Guru dan Pemerintah
Pada Kurikulum 2013 peran pemerintah lebih dominan,
sedangkan peran guru dikurangi. Dengan kata lain, kewenangan guru dalam menyusun
silabus dikembalikan pada pemerintah, jadi
pemerintah pusat sudah melengkapi Kurikulum 2013 sampai pada silabus yang akan diimplementasikan di kelas oleh para guru di
sekolah-sekolah, sehingga guru tidak perlu menghabiskan waktu dengan menyusun silabus atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP. Inilah alasannya mengapa Kurikulum 2013 dikatakan lebih meringankan beban guru. Selain itu, dikarenakan Kurikulum 2013
adalah kurikulum nasional, maka pihak pemerintah daerah berhak dan berwenang untuk menyusun kurikulum daerah yang di dalamnya
antara lain dapat memuat materi bahasa daerah, budaya daerah, dan sejenisnya.
19
Mata pelajaran bahasa daerah tidak dimunculkan dalam struktur Kurikulum 2013 karena kalau dimunculkan akan memberikan
kesan sebagai konsekuensi “wajib” bagi semua sekolah di seluruh wilayah Indonesia. Padahal, sangat mungkin banyak dari sekolah atau
daerah yang tidak mengajarkan bahasa daerah. Jadi posisi bahasa daerah dalam Kurikulum 2013 jelas menjadi wewenang Pemerintah
Daerah sesuai dengan bunyi pasal 42 UU No.24 Tahun 2009 tentang Bendera dan Bahasa Nasional.
20
B. Struktur Kurikulum Pada Sekolah Menengah Pertama SMP 1. Perubahan Struktur Kurikulum Pada Sekolah Menengah Pertama
SMP
Struktur kurikulum
merupakan suatu
aplikasi konsep
pengorganisasian konten
dalam suatu
sistem belajar
dan pengorganisasian beban belajar dalam sebuah sistem pembelajaran.
Pengorganisasian sistem balajar yang digunakan dalam kurikulum yang
19
Mulyasa, op. cit., h.80-81
20
Kemendikbud. op. cit., h.13.
akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban balajar dalam pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
21
Dalam perubahan struktur kurikulum di Sekolah Menengah Pertama SMP, proses pembentukannya tidaklah mudah, tapi proses tersebut
membutuhkan beberapa tahapan pembentukan, dengan berbagai macam masukan, pertimbangan dan usulan dari berbagai pihak sampai akhirnya
terbentuklah kurikulum suatu yang baru. Dan untuk lebih memudahkan dalam pemahamannya disini penulis akan menampilakan bagaimana
proses tersebut dalam bentuk tabel. Tabel 3.1
Usulan Rancangan Struktur Kurikulum SMP
22
Usulan Rancangan Struktur Kurikulum SMP
No
Komponen Rancangan
1
Disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik SMP dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan
2
Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi dan subtansi pelajaran
3
Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, mencipta semua mata pelajaran.
4
Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil 12 dapat dikurangi menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata
pelajaran:
a. TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri.
b. Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni budaya dan prakarya.
c. Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
5
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan
disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berfikir, kemampuan belajar, rasa
ingin tahu, dan penggunaan sikap peduli dalam bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.
6
Bahasa ingris diajarkan untuk membentuk ketrampilan berbahasa
7
Menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian.
21
Majid. op. cit. h.53
22
Tabel ini diadopsi dari Mulyasa. op. cit., h. 88-89.