Hambatan-hambatan Pengembangan Kurikulum Pengembangan Kurikulum 1. Konsep Pengembangan Kurikulum

f. Roger’s Interpersonal Relation Model Terdapat empat langkah pengembangan kurikulum model Rogers yang dikutip oleh Nana Syaodih. Langkah pertama, pemilihan target dari sistem pendidikan. Langkah kedua, partisipasi guru dalam pengalaman kelompok yang intensif. Langkah ketiga, pengembangan pengalaman kelompok yang intesif untuk satu kelas atau unit pelajaran. Keempat partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok. Perbedaan model Rogers dengan model lainnya adalah tidak adanya suatu perencanaan kurikulum tertulis tetapi hanya rangkaian kegiatan kelompok, hal itulah yang menjadi Ciri khas dari model Rogers. 54 g. The Systematic Action-Research Model Pengembangan kurikulum dengan menggunakan Model penelitian Tindakan Sistematik yang dikembangkan oleh Smith, Stanley, and Shores mendasarkan pada asumsi bahwa perubahan kurikulum adalah perubahan sosial. 55 yakni suatu proses yang melibatkan kepribadian orang tua, siswa dan guru, struktur dan sistem sekolah, pola relasi personal dan kelompok antara sekolah dan masyarakat. Kurikulum ini dikembangkan dalam konteks harapan warga masyarakat, para orang tua, tokoh masyarakat, pengusaha, siswa, guru, dan lain-lain. Dan diantara langkah-langkah dalam pengembangannya adalah: langkah pertama, mengadakan kajian secara saksama tentang masalah-masalah kurikulum,. Kedua implementasi dari keputusan yang diambil dalam tindakan pertama. 56 h. Emerging Technical Models Model berdasarkan teknik yang sedang berkembang ini dicetuskan oleh Kirst dan Walker. Model ini muncul seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, serta nilai-nilai bisnis 54 Ibid., h.167-168 55 Ibid., h.169 56 Ibid., h.170 dalam budaya industri. Dalam model ini tumbuhlah kecenderungan- kecenderungan baru yang didasarkan atas hal tersebut yaitu: The Behavioral Analysis Model, The system analysis model, The computer based model. 57 The Behavioral Analysis Model, menekankan pada penguasaan perilaku atau kemampuan. Perilaku atau kemampuan yang kompleks diuraikan menjadi suatu perilaku-perilaku yang sederhana yang tersusun secara hierarkis.The System Analysis Model, model ini berasal dari gerakan efisiensi bisnis. Model ini memiliki empat langkah, langkah pertama menentukan spesifikasi perangkat hasil belajar yang harus dikuasai siswa, langkah kedua menyusun instrumen untuk menilai ketercapaian hasil-hasil belajar tersebut, langkah ketiga mengidentifikasi tahap-tahap ketercapaian hasil serta perkiraan biaya yang diperlukan, dan yang terakhir langkah keempat membandingkan biaya dan keuntungan dari beberapa program pendidikan. The Computer-Based Model, merupakan suatu model pengembangan kurikulum yang memanfaatkan komputer, yaitu dimulai dengan mengidentifikasi seluruh unit kurikulum, yang mana tiap unit telah memiliki rumusan-rumusan dan hasil-hasil yang diharapkan, selanjutnya siswa dan guru diminta untuk melengkapi pertanyaan tentang unit kurikulum tersebut dan setelah diadakan pengolahan yang disesuaikan dengan kemampuan dan hasil-hasil belajar yang dicapai siswa disimpan dalam komputer. 58

C. Perubahan Dan Implementasi Kurikulum 1. Perubahan Kurikulum

a. Konsep Perubahan Kurikulum

Menurut Prof. Dr. S.Nasution, perubahan tidak selalu sama dengan perbaikan, akan tetapi perbaikan selalu mengandung perubahan. Perbaikan berarti meningkatkan nilai atau mutu. Perubahan pergeseran posisi kedudukan atau keadaan yang memungkinkan membawa perbaikan tetapi dapat juga memperburuk 57 Ibid., h.171 58 Ibid.