Penelitian Relevan KONSEP PERUBAHAN KURIKULUM

bagi kemampuan kreativitas baik dalam ilmu maupun dalam aspek kehidupan kurang mendapat perhatian yang cukup dalam kurikulum. 5 Tantangan eksternal lainnya berupa fenomena negatif yang mengemuka antara lain terkait dengan masalah perkelahian pelajar, masalah narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian, dan gejolak sosial di masyarakat social unrest. Permasalahan sosial merupakan hal yang selalu harus mendapat perhatian kurikulum dan berpengaruh terhadap kurikulum. 6 c. Penyempurnaan Pola Pikir Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Laporan BSNP badan standar nasional pendidikan tahun 2010 dengan judul Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI menegaskan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam menghadapi masa depan perlu dilakukan perubahan paradigma pembelajaran melalui pergeseran tata cara penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas atau lingkungan sekitar lembaga pendidikan tempat siswa menimba ilmu. 7 Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran sebagai berikut: Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa, Dari satu arah menuju interaktif, Dari isolasi menuju lingkungan jejaring, Dari pasif menuju aktif-menyelidiki, Dari mayaabstrak menuju konteks dunia nyata, Dari pribadi menuju pembelajaran berbasis tim, Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan, Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru, Dari alat tunggal menuju alat multimedia, Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif, Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan, Dari usaha sadar tunggal menuju jamak, Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak, Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan, 5 Ibid., h.25. 6 Mulyasa. op. cit. h.61 7 BNSP, Laporan BNSP tahun 2010. diakses tanggal 08122014 http:www.bsnp- indonesia.orgid Dari pemikiran faktual menuju kritis, Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan. 8 Untuk melakukan suatu pergeseran pola pikir dalam dunia pendidikan, tentunya diperlukan adanya perubahan dalam segi kurikulum, sehingga disini perubahan kurikulum sangatlah dibutuhkan.

3. Tujuan Perubahan

Tujuan pengembangan Kurikulum 2013 terutama adalah untuk mengatasi masalah dan tantangan berupa kompetensi riil yang dibutuhkan oleh dunia kerja, globalisasi ekonomi pasar bebas, membangun kualitas manusia Indonesia yang berakhlak mulia, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. 9 Pada hakikatnya pengembangan Kurikulum 2013 adalah upaya yang dilakukan salah satu elemen pendidikan, yaitu kurikulum untuk memperbaiki kualitas hidup dan kondisi sosial bangsa Indonesia secara lebih luas. 10 Jadi, pengembangan kurikulum 2013 bukan hanya berkaitan dengan persoalan kualitas pendidikan saja, melainkan kualitas kehidupan seluruh bangsa Indonesia secara umum.

4. Elemen-Elemen Perubahan

a. Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum

Salah satu hal yang dilakukan dalam perumusan dan pengembangan Kurikulum 2013 adalah dengan penyempurnaan pola pikir. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud menyatakan bahwa perumusan Kurikulum 2013 ini berbeda dari kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006. Jika kedua kurikulum tersebut standar kelulusan diturunkan dari standar isi, maka pada Kurikulum 2013 8 Kemendikbud. op. cit., h.27-32. 9 Mulyasa., h.65 10 Kemendikbud, “Informasi Kurikulum Untuk Masyarakat”, Naskah Akademik Kemendikbud, Jakarta, 2013 ,h.6, tidak dipublikasikan. standar kelulusan diturunkan dari kebutuhan riil anak didik dan kehidupan sosial masyarakat sekarang dan nanti. Dengan kata lain, pada KBK dan KTSP kompetensi diturunkan dari matapelajaran, sedangkan pada Kurikulum 2013 matapelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. 11 Selain itu, KBK dan KTSP lebih memberikan penekanan pada mata pelajaran subject matter, padahal yang dituju adalah penguasaan kompetensi. Hal tersebut terlihat dari pemisahan matapelajaran untuk membentuk kompetensi berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu. 12 Di sisi lain, Kurikulum 2013 sekarang lebih diarahkan supaya semua matapelajaran dapat secara integratif dan tematik menunjang kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan bersama-sama. Jadi tidak ada lagi mata pelajaran yang saling terpisah-pisah satu sama lain, melainkan banyak mata pelajaran yang ditujukan untuk menunjang beberapa kompetensi secara integratif.

b. Standar Kompetensi Lulusan

Secara umum standar kompetensi lulusan yang dirumuskan dalam Kurikulum 2013 diambil dari analisis kebutuhan anak didik dan keadaan sosial atau realitas sosial. Standar kompetensi lulusan Kurikulum 2013 dibagi menjadi tiga kategori kemampuan atau kompetensi, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Baik pada jenjang Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, maupun Sekolah Menengah Atas SMA dan Sekolah Menengah Kejurusan SMK. 13 11 Ibid. 12 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: Bumi Aksara, 2009,Cet.V,h.18-21 13 Kemendikbud. op. cit., h.10.