17
3. Pengukuran Langsung
a. Pengukuran Berat
Pengukuran berat buah naga dilakukan dengan menggunakan timbangan digital. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali ulangan, kemudian nilai dari
hasil pengukuran dirata-ratakan.
Gambar 4. Pengukuran berat buah naga dengan menggunakan timbangan digital
b. Pengukuran Panjang dan Diameter
Pengukuran panjang dan diameter buah naga dilakukan dengan menggunakan jangka sorong. Untuk setiap buah naga dilakukan pengukuran
panjang sebanyak satu kali. Sedangkan pengukuran diameter dilakukan sebanyak tiga kali ulangan, kemudian nilai dari hasil pengukuran dirata-
ratakan. Proses pengukuran panjang dan diameter buah naga diperlihatkan pada Gambar 5.
c. Pengukuran Kekerasan
Pengukuran kekerasan buah naga dilakukan menggunakan alat rheometer dengan beban maksimal penekanan sebesar 2 kg, kecepatan tekan 60 mmm,
panjang bidang tekan 10 mm dan jarum yang digunakan memiliki diameter 5 mm. Pengukuran dilakukan pada tiga titik yang berbeda untuk masing-masing
buah, yaitu bagian ujung, bagian tengah, dan bagian pangkal buah naga. Nilai hasil pengukuran kemudian dirata-ratakan. Proses pengukuran kekerasan
buah naga diperlihatkan pada Gambar 6.
18 a
b Gambar 5. a Pengukuran panjang buah naga dengan menggunakan
jangka sorong b Pengukuran diameter buah naga dengan menggunakan
jangka sorong
Gambar 6. Pengukuran kekerasan buah naga dengan menggunakan Rheometer
d. Pengukuran Total Padatan Terlarut
Kadar Total Padatan Terlarut kadar gula buah naga diukur dengan alat refraktometer. Pengukuran dilakukan pada tiga bagian buah yang berbeda
untuk masing-masing buah, yaitu bagian ujung, bagian tengah, dan bagian pangkal buah naga. Nilai hasil pengukuran kemudian dirata-ratakan.
19 a b
Gambar 7. a Pengukuran Total Padatan Terlarut buah naga menggunakan Refraktometer
b Buah naga yang telah diambil daging buahnya pada bagian
ujung, tengah dan pangkal untuk pengukuran TPT
4. Pengolahan Data