Buah Naga TINJAUAN PUSTAKA

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Buah Naga

Buah naga adalah salah satu buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia Utara dan Tiongkok Selatan. Berdasarkan beberapa sumber, buah naga belum banyak dibudidayakan di Indonesia, sementara ini dari data yang diperoleh, daerah penghasil buah naga di Indonesia adalah : Mojokerto, Jember, Malang, Pasuruan, Bayuwangi, dan Kulon Progo Anonim, 2003. Buah naga termasuk tanaman tropis. Tanaman ini tumbuh baik jika ditanam di dataran rendah pada ketinggian 20 – 500 m diatas permukaan laut dengan kondisi tanah yang gembur, porous, banyak mengandung bahan organik dan banyak mengandung unsur hara, pH tanah 5 – 7, dengan curah hujan 600 – 1300 mm per tahun. Hujan yang terlalu deras dan berkepanjangan menyebabkan kerusakan yang ditandai dengan proses pembusukan yang lebih cepat. Temperatur maksimum tanaman ini berkisar 38 – 40 o C dengan penyinaran cahaya matahari penuh untuk mempercepat proses pembungaan. Fisik buah naga terlihat pada Gambar 1. Gambar 1. Buah Naga Dragon fruit, asianleng.blogspot.com dalam Sri Rini, dkk. 2008 4 Buah naga disebut juga kaktus manis atau kaktus madu, termasuk dalam keluarga tanaman kaktus dengan karakteristik memiliki duri pada setiap ruas batangnya. Meskipun tergolong dalam tanaman kaktus, buah naga bukan buah kaktus biasa yang kita kenal sebagai prickly pear atau Opuntia ficus-indica. Tanaman penghasil buah naga adalah kaktus pemanjat Hylocereus undatus. Disebut pemanjat, karena ketika ditemukan pertama kali di tempat tumbuhnya yang asli di lingkungan hutan belantara yang teduh, batangnya memang memanjat batang tanaman lain. Kalau dicabut dari tanah, pokok buah ini masih hidup terus sebagai epifit, menyerap air dan mineral melalui akar udara pada batangnya. Keunikan tanaman buah naga adalah batangnya berbentuk segitiga, durinya pendek sekali dan tidak mencolok dan bunganya mekar pada malam hari. Setelah berumur 1.5 – 2 tahun, tanaman ini mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri-ciri warna kulit merah mengkilap, dan jumbai atau sisik berubah warna dari hijau menjadi kemerahan. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar. Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret dan umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun Anonim, 2008. Dibalik rasanya yang manis menyegarkan, buah naga kaya akan manfaat. Komposisi gizi per 100 gram daging buah naga disajikan pada Tabel 1. Kandungan serat pada buah naga sangat baik, mencapai 0.7 – 0.9 gram per 100 gram. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan serat akan mengikat asam empedu produk akhir kolesterol dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Selain untuk mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna dalam sistem pencernaan. Selain itu, buah naga terkenal sebagai salah satu sumber betakaroten yang merupakan provitamin A yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme lainnya. Buah naga juga sangat baik untuk sistem peredaran darah, menetralkan racun dalam darah, penyeimbang gula darah, mengurangi tekanan emosi, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, serta meningkatkan kerja otak. 5 Khasiat buah naga masih belum diketahui oleh masyarakat luas. Selain penelitian yang masih sangat terbatas, buah ini masih sangat langka. Bahkan, masih banyak di antara masyarakat yang sama sekali tidak mengenal buah ini Anonim, 2003. Tabel 1. Komposisi gizi per 100 gram daging buah naga Kandungan Gizi Jumlah Air g 82.5 – 83.0 Protein g 0.16 – 0.23 Lemak g 0.21 – 0.61 Seratdietary fiber g 0.7 – 0.9 Betakaroten mg 0.005 – 0.012 Kalsium mg 6.3 – 8.8 Fosfor mg 30.2 – 36.1 Besi mg 0.55 – 0.65 Vitamin B1 mg 0.28 – 0.30 Vitamin B2 mg 0.043 – 0.045 Vitamin C mg 8 – 9 Niasin mg 1.297 – 1.300 Air g 82.5 – 83.0 Sumber : Taiwan Food Industry Develop Research Authorities 2005 dalam Anonim, 2008. Berdasarkan warna buah dan daging buahnya, buah naga dibedakan menjadi empat jenis. Ke empat jenis tersebut adalah Anonim, 2001: 1. Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging buah putih 2. Hylocereus polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda dengan daging buah merah 3. Selenicereus megalanthus dengan kulit buah kuning dan daging buah putih 4. Hylocereus costaricensis buah naga daging super merah. Adapun klasifikasi buah naga berdaging putih dalam taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut : 6 Kingdom: Plantae Subkingdom: Superdivision: Tracheobionta Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Subkelas: Magnoliopsida Caryophyllidae Ordo: Caryophyllales Famili: Cactaceae Genus: Hylocereus Spesies: Hylocereus undatus Buah naga juga mengandung kalium, zat besi, protein, kalsium dalam jumlah yang cukup baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan kandungan air yang cukup tinggi, yaitu mencapai 83 gram per 100 gram daging buah. Karena itu, buah naga dapat juga dijadikan pencuci mulut yang lezat Anonim, 2001.

B. Image Processing