33 nilai diameternya berbeda akan menghasilkan luasan area yang berbeda pula.
Sehingga buah naga yang seharusnya dikelompokkan ke dalam mutu A tetapi dikelompokkan ke dalam mutu B, buah naga yang seharusnya dikelompokkan ke
dalam mutu B tetapi dikelompokkan ke dalam mutu A dan C, begitu juga sebaliknya.
Oleh karena batas yang jelas untuk masing-masing mutu belum ada, maka batasan yang digunakan adalah nilai ambang rata diantara kedua mutu yang
berdekatan. Untuk mutu A diperoleh kisaran area lebih besar dari 33402 piksel, mutu B dengan kisaran area antara 29868
– 33402 piksel dan mutu C dengan kisaran area kurang dari 29868 piksel.
2. Penentuan Mutu Berdasarkan Panjang Buah
Hasil perhitungan statistik untuk pengukuran panjang buah naga dengan cara pengolahan citra, menghasilkan nilai rata-rata panjang untuk mutu A sebesar 280
piksel, mutu B sebesar 269 piksel dan mutu C sebesar 258 piksel. Dengan kisaran panjang untuk mutu A lebih besar dari 274 piksel, mutu B antara 265
– 274 piksel, dan mutu C kurang dari 265 piksel Hasil perhitungan statistik pada
parameter panjang untuk buah naga mutu A, mutu B dan mutu C disajikan pada Tabel 9. Sedangkan grafik sebaran panjang hasil pengolahan citra untuk buah
naga mutu A, mutu B dan mutu C dapat dilihat pada Gambar 17. Berdasarkan grafik sebaran panjang buah naga terlihat bahwa hasil
pengelompokan masih mengalami kekeliruan. Hal ini disebabkan karena faktor kelelahan dan kejenuhan mata manusia pada saat melakukan pemutuan secara
manual, kemudian pada saat proses pemutuan secara manual petani juga mempertimbangkan faktor diameter disamping faktor panjang buah naga. Selain
itu bentuk buah naga yang unik yang mempunyai sisik dan sulur dengan ukuran yang tidak tentu juga turut mempengaruhi hasil pengukuran dengan cara
pengolahan citra. Sehingga buah naga yang seharusnya dikelompokkan ke dalam mutu A tetapi dikelompokkan ke dalam mutu B, buah naga yang seharusnya
dikelompokkan ke dalam mutu B tetapi dikelompokkan ke dalam mutu A dan C, begitu juga sebaliknya.
34 Tabel 9. Hasil perhitungan statistik pada parameter panjang buah naga hasil
pengolahan citra Panjang piksel
Mutu A
B C
Maksimum 319
306 304
Minimum 250
235 221
Rata-rata 280
269 258
Standar Deviasi 17
16 18
Ambang Atas -
274 265
Ambang Bawah 274
265 -
Gambar 17. Grafik sebaran panjang hasil pengolahan citra buah naga mutu A, B dan C
3. Penentuan Mutu Berdasarkan Diameter Buah
Hasil perhitungan statistik untuk pengukuran diameter buah naga dengan cara pengolahan citra, menghasilkan nilai rata-rata diameter untuk mutu A sebesar 195
piksel, mutu B sebesar 176 piksel dan mutu C sebesar 166 piksel. Dengan kisaran diameter untuk mutu A lebih besar dari 184 piksel, mutu B antara 173
– 184 piksel dan mutu C kurang dari 173 piksel Hasil perhitungan statistik pada
parameter diameter untuk buah naga mutu A, mutu B dan mutu C disajikan pada
35 Tabel 10. Sedangkan grafik sebaran diameter hasil pengolahan citra untuk buah
naga mutu A, mutu B dan mutu C dapat dilihat pada Gambar 18.
Tabel 10. Hasil perhitungan statistik pada parameter diameter buah naga hasil pengolahan citra
Diameter piksel Mutu
A B
C Maksimum
224 199
198 Minimum
170 153
132 Rata-rata
195 176
166 Standar Deviasi
14 11
14 Ambang Atas
- 184
173 Ambang Bawah
184 173
-
Gambar 18. Grafik sebaran diameter hasil pengolahan citra buah naga mutu A, B dan C
Berdasarkan grafik sebaran diameter buah naga terlihat bahwa hasil pengelompokan masih mengalami kekeliruan. Sehingga buah naga yang
seharusnya dikelompokkan ke dalam mutu A tetapi dikelompokkan ke dalam mutu B, buah naga yang seharusnya dikelompokkan ke dalam mutu B tetapi
36 dikelompokkan ke dalam mutu A dan C, begitu juga sebaliknya. Hal ini
disebabkan karena faktor kelelahan dan kejenuhan mata manusia pada saat melakukan pemutuan secara manual, kemudian pada saat proses pemutuan secara
manual petani juga mempertimbangkan faktor panjang disamping faktor diameter buah naga. Selain itu bentuk buah naga yang unik yang mempunyai sisik dan
sulur dengan ukuran yang tidak tentu juga turut mempengaruhi hasil pengukuran dengan teknik pengolahan citra.
4. Penentuan Mutu Berdasarkan Ferets Diameter Buah