Validasi Pemutuan Berdasarkan Diameter Buah Naga

48 Gambar 32. Grafik hubungan antara komponen warna biru citra buah naga dengan total padatan terlarut buah naga

E. VALIDASI UNTUK PEMUTUAN BUAH NAGA

Pada proses validasi untuk pemutuan buah naga, parameter yang digunakan adalah komponen warna merah, diameter dan area objek. Batas-batas nilai yang digunakan untuk pengelompokan buah naga disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Batas-batas nilai untuk pengelompokan buah naga Parameter Kelas Mutu A B C Komponen Warna Merah R R ≥ 98 R ≥ 98 R ≥ 98 Diameter D piksel D ≥ 184 173 ≤ D 184 D 173 Luas Area A piksel A ≥ 33403 29868 ≤ A 33403 A 29868

1. Validasi Pemutuan Berdasarkan Diameter Buah Naga

Validasi berdasarkan diameter buah memiliki hasil sebagai berikut, yaitu mutu A sebesar 68 atau sebanyak 34 buah sampel dapat dikenali sebagai mutu A, sebanyak 15 buah sampel atau sebesar 30 dimasukkan ke dalam mutu B, sedangkan sisanya sebesar 2 atau sebanyak 1 buah sampel dimasukkan ke dalam mutu C. Untuk mutu B sebesar 38 atau sebanyak 19 buah sampel dapat dikenali sebagai mutu B, sebanyak 11 buah sampel atau sebesar 22 dimasukkan 49 ke dalam mutu A, sedangkan sisanya sebesar 40 atau sebanyak 20 buah sampel dimasukkan ke dalam mutu C. Selanjutnya untuk mutu C sebesar 76 atau sebanyak 38 buah sampel dapat dikenali sebagai mutu C, sebanyak 4 buah sampel atau sebesar 8 dimasukkan ke dalam mutu A, sedangkan sisanya sebesar 16 atau sebanyak 8 buah sampel dimasukkan ke dalam mutu B. Data hasil pendugaan mutu berdasarkan diameter buah naga dapat dilihat pada Tabel 15. Validasi berdasarkan diameter buah untuk mutu B diperoleh ketepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan validasi untuk mutu A dan C. Hal ini terjadi karena buah naga yang seharusnya masuk ke dalam mutu B karena memiliki interval nilai kisaran diameter yang sama dengan mutu C, maka oleh program pada saat proses pemutuan atau grading dikenali sebagai mutu C. Tabel 15. Pendugaan mutu buah naga berdasarkan diameter buah Pemutuan Manual Pengolahan Citra Mutu A Mutu B Mutu C Mutu A 34 68 15 30 1 2 Mutu B 11 22 19 38 20 40 Mutu C 4 8 8 16 38 76 2. Validasi Pemutuan Berdasarkan Area Buah Naga Hasil pendugaan mutu buah naga berdasarkan area buah naga pada setiap mutu disajikan pada Tabel 16. Tabel 16. Pendugaan mutu buah naga berdasarkan area buah Pemutuan Manual Pengolahan Citra Mutu A Mutu B Mutu C Mutu A 41 82 9 18 0 0 Mutu B 15 30 25 50 10 20 Mutu C 0 0 11 22 39 78 Dari hasil validasi berdasarkan area buah, untuk mutu A sebesar 82 atau sebanyak 41 buah sampel dapat dikenali sebagai mutu A, sedangkan sisanya sebanyak 9 buah sampel atau sebesar 18 dimasukkan ke dalam mutu B. Untuk mutu B sebesar 50 atau sebanyak 25 buah sampel dapat dikenali sebagai mutu B, sebanyak 15 buah sampel atau sebesar 30 dimasukkan ke dalam mutu A, 50 sedangkan sisanya sebesar 20 atau sebanyak 10 buah sampel dimasukkan ke dalam mutu C. Dan untuk mutu C sebesar 78 atau sebanyak 39 buah sampel dapat dikenali sebagai mutu C, sedangkan sisanya sebesar 22 atau sebanyak 11 buah sampel dimasukkan ke dalam mutu B. Validasi berdasarkan area buah untuk mutu B diperoleh ketepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan validasi untuk mutu A dan C. Hal ini terjadi karena buah naga yang seharusnya masuk ke dalam mutu B karena memiliki interval nilai kisaran area yang sama dengan mutu C, maka oleh program pada saat proses pemutuan atau grading dikenali sebagai mutu C. Demikian sebaliknya untuk mutu C dikenali sebagai mutu B.

3. Validasi Pemutuan Berdasarkan Gabungan Antara Diameter dan Area