31 brix. Sedangkan buah naga yang mempunya nilai total padatan terlarut kurang
dari 7.2 brix dan atau lebih dari 13.0 brix masuk ke dalam mutu rejected.
Gambar 15. Grafik sebaran total padatan terlarut buah naga mutu A, B dan C
C. PARAMETER MUTU BUAH NAGA DENGAN METODE
PENGOLAHAN CITRA
Hasil pengukuran untuk tiap mutu buah naga dengan metode pengolahan citra adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Mutu Berdasarkan Area Buah
Berdasarkan hasil perhitungan statistik untuk pengukuran area buah naga dengan cara pengolahan citra, dihasilkan sebaran area buah naga untuk mutu A
sebesar 30218 – 45187 piksel dengan nilai rata-rata 36219 piksel, mutu B sebesar
27384 – 35695 piksel dengan nilai rata-rata 31841 piksel dan mutu C sebesar
21736 – 32274 piksel dengan nilai rata-rata 27596 piksel. Hasil perhitungan
statistik pada parameter area untuk buah naga mutu A, mutu B dan mutu C disajikan pada Tabel 8.
32 Tabel 8. Hasil perhitungan statistik pada parameter area buah naga hasil
pengolahan citra Area piksel
Mutu A
B C
Maksimum 45187
35695 32274
Minimum 30218
27384 21736
Rata-rata 36219
31841 27596
Standar Deviasi 3400
2145 2442
Ambang Atas -
33402 29868
Ambang Bawah 33402
29868 -
Gambar 16. Grafik sebaran area hasil pengolahan citra buah naga mutu A, B dan C
Grafik sebaran area untuk buah naga mutu A, mutu B dan mutu C dapat dilihat pada Gambar 16. Pada grafik tersebut dapat dilihat adanya perbedaan yang
cukup jelas antara sebaran nilai area tiap tingkatan mutu, sehingga parameter area dapat digunakan sebagai faktor pemutuan buah naga meskipun hasil
pengelompokan masih mengalami sedikit kekeliruan. Hal ini terjadi karena pada saat melakukan pemutuan secara manual, petani mempertimbangkan dua faktor
yaitu faktor panjang dan diameter. Buah naga dengan nilai panjang sama namun
33 nilai diameternya berbeda akan menghasilkan luasan area yang berbeda pula.
Sehingga buah naga yang seharusnya dikelompokkan ke dalam mutu A tetapi dikelompokkan ke dalam mutu B, buah naga yang seharusnya dikelompokkan ke
dalam mutu B tetapi dikelompokkan ke dalam mutu A dan C, begitu juga sebaliknya.
Oleh karena batas yang jelas untuk masing-masing mutu belum ada, maka batasan yang digunakan adalah nilai ambang rata diantara kedua mutu yang
berdekatan. Untuk mutu A diperoleh kisaran area lebih besar dari 33402 piksel, mutu B dengan kisaran area antara 29868
– 33402 piksel dan mutu C dengan kisaran area kurang dari 29868 piksel.
2. Penentuan Mutu Berdasarkan Panjang Buah