dengan peran yang penting dalam hidup Erickson dalam Papalia dan Olds, 2001. Perkembangan sosial pada remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya
dibanding orang tua Conger, 1991; Papalia dan Olds, 2001. Dibanding masa anak-anak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti
kegiatan sekolah, ekstrakurikuler dan bermain dengan teman Conger, 1991; Papalia dan Olds, 2001.
2.3 Konsep Diri
2.3.1 Defenisi
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain. Widayatun, 1999; 225 Konsep diri dapat didefenisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan
atau penilainan seseorang terhadap dirinya. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak
berdaya, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Sebaliknya
orang yang mempunyai konsep diri positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap
kegagalan yang dialaminya. Jacinta, 2002
Rentang Respon Konsep Diri
Respon Adaptif Respon maladaptive
Aktualisasi konsep diri harga diri kerancuan depersonalisasi diri positif rendah identitas
Stuart, 2006;187
Skema 2.3.1 Rentang Respon Konsep Diri
2.3.2 Komponen konsep diri
Konsep diri terdiri dari 5 komponen diantaranya: 1.
Gambaran diri Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan
tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh, fungsi, penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu Keliat, 2002.
Menurut Stuart dan Sundeen 2005 gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan
perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yangsecara berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru
setiap individu. Gambaran diri dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan
fisik. Perubahan perkembangan yang normal seperti pubertas dan penuaan terlihat jelas terhadap gambaran diri dibandingkan dengan aspek-aspek konsep diri yang
lain. Selain itu, gambaran diri juga dipengaruhi oleh nilai sosial budaya. Budaya dan masyarakatmenentukan norma-norma yang diterima luas mengenai gambaran
diri dan dapat mempengaruhi sikap seseorang, misalnya berat tubuh yang ideal, warna kulit, tindik tubuh serta tato dan sebagainya Alimul, 2008. Beberapa
gangguan pada gambaran diri tersebut dapat menunjukkan tandadan gejala seperti: 1.
Syok psikologis Syok psikologis merupakan reaksi emosional terhadap dampak perubahan
dan dapat terjadi pada saat pertama tindakan. 2.
Menarik diri Individu menjadi sadar akan kenyataan, ingin lari dari kenyataan tetapi
karena tidak mungkin maka individu akan lari atau menghindar secara emosional.
3. Penerimaan atau pengakuan secara bertahap
Setelah individu sadar akan kenyataan, maka respon kehilangan atau berduka muncul setelah fase ini individu mulai melakukan realisasi
dengan gambaran diri yang baru Stuart dan Sundeen, 2005. Tanda dan gejala dari gangguan gambaran diri di atas adalah proses yang
adaptif, jika tampak tanda dan gejala berikut secara menetap maka respon individu dianggap maladaptive sehingga terjadi gangguan gambaran diri yaitu:
a. menolak untuk melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah
b. tidak dapat menerima perubahan-perubahan struktur dan fungsi
tubuh c.
mengurangi kontak sosial sehingga individu menarik diri