Hasil penelitian mengenai konsep diri dan persentasi gambaran konsep diri remaja putri dengan acne vulgaris di SMK Panca Budi Medan disajikan secara
singkat pada tabel 5.1.4. Tabel 5.1.4
Distribusi frekuensi dan hasil penelitian jawaban pertanyaan konsep diri remaja putri dengan acne vulgaris.
No. Pertanyaan
Ya Tidak
F F
Gambaran Diri
O1. Tidak senang dengan perubahan wajah saya yang menjadi berjerawat
59 93,65 4
6,35
02 Penampilan saya terganggu
40 63,49 23
36,5 03. Penampilan saya menjadi kurang menarik
34 53,96 29
40,03 04. Kurang percaya diri untuk
mengapresiasikan bakat saya 59
61,90 24 38,09
05 Saya dapat menerima perubahan fisik saya
30 47,61 33
52,38
Identitas diri
06. Kehilangan harapan untuk mempunyai wajah cantik dan mulus di masa remaja
saya 26
41,26 37 58,74
07. Jarang ikut foto selfiegruvi bersama teman-teman
26 41,26 37
58,74
08. Ingin terus aktif dalam kegiatan sekolah 35 55,55 28
44,44
walaupun saya memiliki jerawat 09. Ingin sembuh dari jerawat yang saya derita
63 100
10. Ingin mengerjakan semua tugas saya agar cita-cita saya bisa tercapai walaupun saya
jerawatan 39
61,90 24 38,09
Harga Diri
11. Merasa malu 23
36,50 40 63,49
12. Jadi bahan gosipan diantara teman-teman 29
46,03 34 53,96
13. Teman saya merasa kotor karena melihat jerawat saya
34 53,96 29
46,03
14. Sering menyalahkan diri saya sendiri karena tidak bisa merawat kecantikan
wajah saya dengan baik 37
58,73 26 41,26
15. Tetap disenangi oleh guru-guru disekolah walaupun saya jerawatan
34 53,96 29
46,03
Peran
16. Wajar saja, karena itu menandakan kita remaja sudah beranjak dewasa
34 53,96 29
46,03
17. Jerawat itu ada karena kurang menjaga kebersihan wajah
33 52,38 30
47,61
18. Tidak pernah lagi jalan-jalan dan bermain dengan teman-teman saya di luar sekolah
dan rumah, supaya wajah saya tidak 23
36,50 40 63,49
19.semakin banyak terpapar polusi yang bisa buat jerawat saya bertambah parah.
19. Sebagai anak remaja yang berjerawat, saya sering menutup jerawat saya dengan
memakai bedak yang lebih tebal 36
57,14 27 42,85
20. Tetap bisa mendapat juara di kelas tidak berpengaruh dengan jerawat yang saya
miliki 38
60,31 25 39,69
Ideal Diri
21. Merasa tidak senang dengan wajah berjerawat
29 40,03 34
53,96
22. Tetap bangga dengan diri saya sendiri karena masih memiliki banyak keahlian
dan keunikan tersendiri 27
42,86 36 57,14
23. Semuanya sama saja 31
49,21 32 50,79
24. Banyak uang keluar untuk perawatan wajah saya
30 47,61 33
52,38
25. Dapat menerima perubahan wajah karena saya banyak menerima informasi tentang
jerawat dari berbagai media 39
61,90 24 38,09
5.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, pembahasan dilakukan untuk menjaab pertanyaan penelitian tentang pengaruh acne vulgaris terhadap
konsep diri remaja putri di SMK Panca Budi Medan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa keseluruhan responden yang
menderita jerawat berada usia 15-18 tahun. Hal ini sesuai dengan catatan Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, kebanyakan penderita acne vulgaris adalah
remaja dan dewasa pada usia 11-25 tahun Efendi, 2007. Jenjang kelas pendidikan yang dijalani responden mayoritas sedang berada
pada kelas X yaitu sebanyak 25 responden. Sedangkan tingakat keparahan acne vulgaris yang berat sebanyak 28 responden 44,44 mayoritas adalah responden
yang sedang berada di kelas XII yaitu sebanyak 24 responden yang memiliki keparahan acne vulgaris dalam tingkat berat. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Kligmann dalam Efendi Z 2007 yang menyebutkan bahwa salah satu penyebab acne vulgaris adalah stress. Responden yang duduk di kelas XII pastinya lebih
memiliki beban stess lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang duduk di kelas X dan XI. Sehingga saat tingkat stress meningkat akan timbul pula masalah
lain yaitu remaja ini akan mengalihkan stress nya dengan mengkonsumsi makanan junk food sehingga akan menigkatkan keparahan acne vulgaris Bararah, 2012.
5.2.1 Konsep Diri Remaja Putri Dengan Acne Vulgaris di SMK Panca
Budi Medan
Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.1 diketahui bahwa konsep dri remaja putri dengan acne vulgaris di SMK Panca Budi Medan,
sebanyak 36 responden 57,14 termasuk kategori negatif. Ini menunjukkan bahwa responden lebih dari setengah yang memiliki konsep diri posititif dan
masih ada yang memiliki konsep diri negatif akibat acne vulgaris yang dideritanya. Menurut Puckkett 2007, banyak remaja putri yang menderita acne
vulgaris bukan saja berdampak pada fisiknya tetapi juga pada emosi dan mentalnya, yang kemudian dapat berpengaruk terhadap hubungannya dengan
orang lain, mereka cenderung akan menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang dialaminya dan berpandangan negatif terhadap dirinya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chris 2005, tentang konsep diri pada wanita penderita acne vulgaris, dimana didapat bahwa wanita yang
menderita acne vulgaris menilai secara negatif terhadap penampilan fisiknya dan merasa tidak puas dengan kondisi fisiknya tersebut. Penderita acne vulgaris akan
menampilkan kesan negatif seperti rasa malu dan rendah diri terhadap orang lain, karena perasaaan malu dan rendah diri yang dirasakan oleh penderita jerawat
berhubungan dengan keadaan fisik yang dirasakan tidak sempurna lagi dan tidak sesuai dengan apa yang diarapkannya.
Tetapi tidak semua remaja yang menderita acne vulgaris dapat mengalami gangguan konsep diri, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
pendidikan, pekerjaan, pengetahuan nformasi yang didapat dari media seperti televisi, majalah yang diterima oleh setiap remaja Ruswan, 2005.
Peran guru dalam meningkatkan konsep diri yang positif pada siswa di sekolah sangat enting, dengan memahami dan memecahkan permasalahan yang
dihadapi oleh siswa dengan memberikan pengetahuan tentang penyakit acne vulgaris.
1. Citra Diri Remaja Putri Dengan Acne Vulgaris di SMK Panca Budi
Medan
Sesuai dengan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.1.2 diketahui bahwa citra diri remaja putri dengan acne vulgaris di SMK Panca Budi Medan
sebanyak 50,79 termasuk kategori positif. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah remaja putri dengan acne vulgaris di SMK Panca Budi Medan yang
memiliki jerawat memiliki citra diri positif dan kurang setengahnya memiliki citra diri negatif akibat acne vulgaris.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Ruswan 2005, munculnya acne vulgaris pada masa remaja, maka kesadaran akan pentingnya penampilan diri
dlam kehidupan sosial yang pada akhirnya dapat mempengaruhi konsep diri remaja putri. Hal ini sesui juga dengan penelitian Nurtati 2010, berdasarkan
hasil analis data menunjukkan bahwa remaja putri yang menderita acne vulgaris memiliki citra diri negatif. Acne vulgaris yang dimiliki individu membuat remaja
putri memiliki citra diri negatif dalam pergaulan, sebaliknya jka individu memiliki citra diri rendah maka akan semakin rendah perilaku dalam kehidupan sehari-
harinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Chris 2005, selain menimbulkan bekas
jerawat, efek utamanya adalah pada jiwa seseorang, sperti krisis percaya diri atau minder dan depresi. Komponen konsep diri yang sering terganggu pada remaja
dengan munculnya jerawat yaitu gambaran diri dan harga diri, diman pada masa remaja fokus individu terhadap fisik lebih menonjol dari periode kehidupan lain.
Bentuk tubuh mrupakan bagian dari gambaran diri, pada remaja yang memilki acne vulgaris mengakibatkan perubahan bentuk tubuh dari remaja terebut
berdampak pad ainteraksi atau hubungan sosial dilingkungan, dimana remaja menjadi minder dan merasa tidak percaya diri yang akan mengakibatkan
rendahnya harga diri.
2. Ideal Diri Remaja Putri Dengan Acne Vulgaris di SMK Panca Budi
Medan
Berdasarkan tabel 5.1.3 diketahui bahwa ideal diri remaja putri yang menderita acne vulgaris di SMK Panca Budi Medan sebanyak 49,20 termasuk
kategori ideal diri positif. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah remaja putri memiliki ideal diri negatif ketika menderita acne vulgaris.
Hal ini sejalan dengan penelitian Herawati 2005, terungkap bahwa wanita yang menderita jerawat akan mengalami gangguan body imae dan ideal
diri yang tidak realistis yaitu merasa menjadi wanita yang kurang sempurna dan