2.4   Bahan Pembantu
Bahan  pembantu  adalah  bahan  yang  sengaja  ditambahkan  dengan  maksud tertentu,  misalnya  untuk  meningkatkan  konsistensi,  nilai  gizi,  citarasa  untuk
mengendalikan  keasaman,  kebasaan,  memantapkan  bentuk  dan  rupa.  Bahan pembantu yang digunakan adalah bahan pengisi, bahan pengikat, lemak dan bahan
tambahan lainnya.
2.4.1  Bahan pengisi dan pengikat
Bahan  pengisi  yang  umum  digunakan  dalam  sosis  adalah  tepung,  biji- bijian  dan  pati  yang  diekstraksi  dari  tepung-tepungan,  salah  satunya  tepung
tapioka. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut  disebut  amilosa  dan  fraksi  tidak  terlarut  disebut  amilopektin.  Fraksi
amilopektin  bertanggung  jawab  atas  keteguhan  gel.  Perbandingan  kandungan antara  amilosa  dan  amilopektin  berperan  dalam  produk  olahan.  Semakin  besar
kandungan  amilopektin  atau  semakin  kecil  kandungan  amilosa  bahan  yang
digunakan maka semakin lekat produk olahannya Winarno, 1997.
Tepung tapioka atau tepung kanji adalah tepung yang terbuat dari ubi kayu atau  singkong.  Pembuatan  dilakukan  dengan  cara  diparut,  diperas,  dicuci,
diendapkan,  diambil  sari  patinya,  lalu  dijemurkeringkan.  Sifat  tepung  kanji, apabila dicampur dengan air panas akan menjadi liatseperti lem. Tepung tapioka
disebut juga tepung kanji atau tepung sagu sagu singkong. Tepung tapioka akan memiliki  perlakuan  berbeda  untuk  setiap  jenis  kue  karena  sifat  yang  dimiliki
tepung tersebut.  Adapun sifat fisikimia pati tapioka adalah sebagai berikut, rasio amilosa  dan  amilopektin  adalah  17  amilosa  dan  83  amilopektin,  bentuk
granula  semi  bulat  dengan  salah  satu  bagian  ujungnya  mengerucut,  ukuran 5-35  µm,  suhu  gelatinisasi  berkisar  antara  52-64
o
C,  kristalisasi  38,  kekuatan pembengkakan sebesar 42 µm, kelarutan 31 Nita, 2011.
2.4.2  Lemak
Sumber-sumber lemak dan minyak dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sumber  dari  tumbuh-tumbuhan  yang  meliputi  biji-bijian  dari  tanaman  tahunan
seperti  kedelai,  biji  kapas,  kacang  tanah,  rape  seed  dan  bunga  matahari  serta pohon-pohon yang menghasilkan minyak seperti pohon palem penghasil minyak
zaitun dan minyak kelapa. Sumber lainnya adalah sumber hewani meliputi babi, sapi, sardine, ikan herring Buckle et al. 1978.
Perbedaan utama antara lemak nabati dan lemak hewani adalah kandungan sterolnya,  dimana  lemak  nabati  mengandung  fitosterol  dan  lebih  banyak
mengandung  asam  lemak  tak  jenuh  sehingga  umumnya  berbentuk  cair sedangkan lemak hewani mengandung kolesterol Winarno, 1997.
Lemak  dan  minyak  adalah  bahan-bahan  yang  tidak  larut  dalam  air  yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan.  Lemak dan minyak  yang digunakan
dalam makanan sebagian besar adalah trigliserida  merupakan ester dari gliserol dan  berbagai  asam  lemak.  Komponen-komponen  lain  yang  mungkin  terdapat,
meliputi fosfolipid, sterol, vitamin dan zat warna yang larut dalam lemak seperti klorofil  dan  karotenoid.  Peran  daripada  lemak  dalam  makanan  manusia  dapat
merupakan  zat  gizi  yang  menyediakan  nafsu  makan  atau  dapat  membantu memperbaiki  tekstur  dari  bahan  yang  diolah.  Istilah  lemak  biasanya  digunakan
untuk campuran trigliserida yang berbentuk padat pada suhu ruangan sedangkan minyak
berarti campuran
trigliserida cair
pada suhu
ruangan Buckle et al. 1978.
2.5   Bahan Tambahan