3.4 Prosedur Analisis
Teknik pengujian ada dua cara, yaitu secara subyektif dan secara obyektif. Analisis obyektif yang dilakukan meliputi analisis kimia dan analisis fisik.
Analisis kimia meliputi analisis proksimat dilakukan untuk sosis daging ayam pembanding, sosis nila merah dengan hasil penerimaan panelis terbaik yang
dihasilkan meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar karbohidrat. Sedangkan analisis secara subyektif dengan cara uji organoleptik.
3.4.1 Rendemen
Rendemen dihitung sebagai persentasi bobot bagian tubuh ikan nila dari bobot awal. Adapun perumusan matematik adalah sebagai berikut:
Rendemen daging = bobot daging x 100 bobot total
3.4.2 Uji organoleptik Rahayu 1998
Uji organoleptik yang dilakukan adalah uji kesukaan, panelis diminta untuk memberikan tanggapan tentang tingkat kesukaan atau ketidaksukaan.
Tingkatan-tingkatannya disebut
skala hedonik,
dalam analisisnya
ditransformasikan menjadi skala numerik dengan angka menaik menurut tingkat kesukaannya. Dalam penelitian ini digunakan sembilan skala hedonik yang
menunjukkan tingkat kesukaan. Pelaksanaan uji dilakukan dengan uji perbandingan berpasangan yaitu dengan cara menyajikan sosis ikan yang
dihasilkan dengan sosis daging yang komersial dengan pemberian kode menggunakan bilangan acak dan panelis diminta untuk memberikan penilaian
pada score sheet yang telah disediakan. Panelis yang dibutuhkan sebanyak 30 panelis semi terlatih. Parameter uji meliputi rasa, warna, aroma, tekstur dan daya
oles. Parameter rasa dinilai pada saat memakan sosis. Parameter warna dan aroma dinilai dengan melihat dan mencium aroma sosis. Parameter tekstur dinilai dengan
perabaan oleh lidah pada saat selai dimakan, dan uji lipat dilakukan dengan melipat sosis dan diamati kondisinya.
3.4.3 Daya mengikat air DMA Hamm 1972 diacu dalam Wahyuni 1992
Daya ikat air dapat diukur dengan menggunakan alat carverpress. Sampel sebanyak 0,3 gram diletakkan di kertas saring dan dijepit dengan carverpress,
yaitu diantara dua plat jepitan berkekuatan 35 kgcm
2
selama 5 menit. Kertas saring yang digunakan yaitu Whatman 1 no 40. Luas area basah yaitu luas air
yang diserap kertas saring akibat penjepitan, dengan kata lain selisih luas antara lingkaran luar dan dalam kertas saring. Bobot air bebas jumlah air dalam sosis
yang terlepas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Berat air : Luas area basah 8,0
0,0948 3.4.4
Kekuatan gel White dan Englar diacu dalam Alpis 2002
Kekuatan gel dapat diukur dengan alat Reoner RE-3305 dengan luatan amatan 400 x 0,01 mm; sensitifitas 0,5 v; kecepatan putar mesin 0,5 mms dan
kecepatan mencetak grafik 40 mmmin. Kekuatan gel memiliki satuan gramforce gf. Nilai konversi yang digunakan sebesar 25 gf.
3.4.5 Analisis protein larut garam PLG Wahyuni 1992