BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi kualitatif dan kuantitatif. Desain kualitatif digunakan untuk
menggambarkan kinerja keuangan dan kinerja pelayanan publik bidang pendidikan di Kota Tangerang. Sementara desain kuantitatif digunakan untuk
menganalisis implikasi alokasi belanja publik terhadap IPM sebelum dan setelah pelaksanaan otonomi daerah di Kota Tangerang. Berikut digambarkan
matriks tujuan, metode dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 2. Matriks Tujuan, Hipotesis, Jenis Data dan Metode Penelitian
Tujuan Penelitian Hipotesis
Jenis Data Metode Yang
Digunakan Menganalisis pengaruh
alokasi belanja publik terhadap IPM sebelum
dan setelah pelaksanaan otonomi daerah di Kota
Tangerang. Alokasi belanja publik
meningkatkan IPM di Kota Tangerang.
Sekunder Model Regresi
Berganda Regresi
Komponen Utama
Principal Component
Regression Olah data:
Minitab 15
Menganalisis persepsi masyarakat di pusat dan
pinggiran kota tentang pelayanan publik bidang
pendidikan sebelum dan setelah pelaksanaan
otonomi daerah di Kota Tangerang.
Terdapat perbedaan persepsi antara
masyarakat di pusat dan pinggiran
kota tentang kinerja pelayanan publik bidang
pendidikan di Kota Tangerang baik sebelum
maupun setelah pelaksanaan otonomi
daerah Primer
Survey dan instrumentasi
kuesioner. Tabel Silang
Uji Fisher Exact
Olah data: SPSS 15.0
Menganalisis kinerja keuangan publik
sebelum dan setelah pelaksanaan otonomi
daerah Kota Tangerang. Kinerja keuangan publik
Pemerintah Kota Tangerang lebih baik jika
dibandingkan dengan sebelum kebijakan
sebelum otonomi daerah Sekunder
Analisis menggunakan
Indeks Kinerja Keuangan
Daerah IKKPD
Olah data: Microsoft
Excell
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di Kota Tangerang. Terdapat 4 empat alasan penting mengapa Kota Tangerang diambil sebagai lokasi penelitian. Pertama,
Kota Tangerang merupakan daerah penyangga hinterland Provinsi DKI Jakarta yang secara demografis terus mengalami pertumbuhan penduduk.
Kedua, melihat kecenderungan tersebut, Kota Tangerang membutuhkan pelayanan publik yang memadai. Ketiga, Kota Tangerang merupakan kawasan
industri yang tingkat kontribusi PDRB-nya tertinggi terhadap Provinsi Banten tetapi terjadi paradoks antara pertumbuhan PDRB yang tinggi dengan tingkat
pengangguran yang ada. Waktu penelitian dilakukan pada Juli 2010 sampai dengan Februari 2011.
3.3 Teknik Pengumpulan Data