Definisi Operasional METODE PENELITIAN

udara dan kebisingan yang tinggi. Sebaliknya, wilayah pinggiran ditandai oleh lahan perkotaan yang luas yang tingkat kepadatan penduduk, bangunan, berbagai kegiatan ekonomi dan sosial yang relatif rendah serta polusi dan tingkat kebisingan yang rendah Friedman dalam Adisasmita, 2006. Di Kota Tangerang, secara geografis dan demografis wilayah pusat kota di Kota Tangerang merupakan wilayah yang kondisi sosial ekonomi penduduknya relatif sejahtera. Sementara wilayah pinggiran kota di Kota Tangerang merupakan wilayah yang kurang sejahtera atau bahkan miskin. Wilayah pinggiran yang kurang sejahtera atau miskin ini banyak dihuni oleh masyarakat squatter kumuh. Beberapa wilayah squatter kumuh berdasarkan studi Pakkanna 2007 terletak antara lain di Kelurahan Babakan dan Kelurahan Kedaung Wetan KW-Kecamatan Neglasari, serta Kelurahan Mekarsari-Kecamatan Tangerang Kota. Jumlah sampel yang diambil sebagai responden berjumlah 30 orang yang dibagi menurut pembagian 2 dua wilayah di atas.

3.5 Definisi Operasional

1. Belanja Publik Pengeluaran pemerintah dibagi menjadi dua, yaitu belanja rutin gaji pegawai dan belanja lainnya dalam rangka penyelenggaraan organisasi pemerintahan dan belanja publik. Pada istilah yang lain, belanja publik disebut juga belanja pembangunan atau belanja investasi. Belanja publik dipergunakan untuk keperluan pos membangun jalan infrastruktur, belanja pertanian dan nonpertanian serta belanja sosial dan pelayanan publik. Dalam penelitian ini, belanja publik dibagi menjadi belanja sektor pertanian, pendidikan, kesehatan, perumahan dan infrastruktur. 2. Produk Domestik Regional Bruto PDRB PDRB adalah total produksi kotor suatu wilayah, yakni total nilai tambah dari semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara atau wilayah dalam periode satu tahun. Dengan demikian, PDRB mempunyai arti nilai tambah dari aktivitas produktif manusia. Dalam penelitian ini, PDRB digenerate dari PDRB dengan satuan rupiah. 3. IPM IPM adalah sebuah angka indeks yang terdiri dari tiga indikator, yaitu lamanya hidup, tingkat pendidikan dan tingkat kehidupan yang layak. Angka indeks tersebut dibagi menjadi tiga kelompok bobot pencapaian, yaitu a tingkat pembangunan manusia yang rendah 0,0 hingga 0,499, tingkat pembangunan manusia menengah 0,50-0,799, dan tingkat pembangunan manusia yang tinggi 0,80-1,0. 4. Pelayanan Publik Bidang Pendidikan Menurut UU. No. 252009 tentang Pelayanan Publik menyebutkan bahwa pelayanan publik adalah “kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, danatau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”. Melihat definisi di atas, maka pelayanan publik bidang pendidikan adalah “kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan bidang pendidikan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik Pemerintah Daerah dengan standar 1 berkualitas; 2 cepat; 3 mudah; 4 terjangkau; dan 5 terukur. Ukuran atau barometer indicators standar pelayanan minimum SPM bidang pendidikan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1 efisiensi; 2 keefektifan ; 3 keadilan; dan 4 daya tanggap. 5. Kinerja Keuangan Publik Kinerja Keuangan Publik adalah berasal dari sisi penerimaan yaitu bersumber dari PAD dan Bagi Hasil yang merupakan kemampuan daerah untuk melakukan pendanaan. Kinerja keuangan dari sisi pengeluaran daerah yang terdiri dari pos-pos pengeluaran rutin dan pengeluaran publikinvestasipembangunan. Kinerja keuangan daerah diukur oleh: 1 derajat desentralisasi fiskal DDF; 2 derajat kapasitas penciptaan pendapatan; 3 derajat proporsi belanja modal FCAPEXI; dan 4 derajat kontribusi sektor pemerintah FCEI.

3.6 Teknik Analisis