MINYAK KELAPA Produksi bahan baku spreads kaya b-karoten berbasis minyak sawit merah hasil interesterifikasi enzimatik menggunakan reaktor packed-bed kontinyu

6 monosiklik seperti -karoten, dan 3 bisiklik seperti α-karoten dan -karoten. Berdasarkan fungsinya, karoten dibagi menjadi dua golongan yaitu karotenoid yang bersifat nutrisi aktif seperti -karoten dan karotenoid yang bersifat nonnutrisi aktif seperti fucosantin, neosantin, dan violasantin Tan 1990. Struktur kimia α-karoten, -karoten dapat dilihat pada Gambar 1 . α karoten ß karoten Gambar 1 . Struktur α-karoten dan -karoten Klaui dan Bauernfied 1981 Karotenoid memiliki fungsi sebagai provitamin A karena tubuh manusia mampu mengubahnya menjadi vitamin A retinol. Minyak sawit dikelompokkan ke dalam bahan pangan yang merupakan sumber vitamin A yang tinggi Winarno 1991. Minyak sawit merupakan sumber karotenoid terbesar untuk bahan nabati yaitu dengan kandungan karotenoid 30,000 µg REg Choo 1994. Minyak sawit mengandung karotenoid yang terdiri dari α-karoten, -karoten, -karoten, likopen, xantofil, dan -zaekaroten. Fraksi karotenoid dalam minyak sawit dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 5 . Fraksi karotenoid minyak sawit Komponen Jumlah α-karoten -karoten Karoten esensial lainnya 30-35 60-65 5-10 Sumber: Winarno 1991 Karotenoid dapat berperan sebagai antioksidan karena struktur molekulnya mempunyai ikatan ganda yang sangat mudah mengalami oksidasi secara acak menurut kinetika reaksi ordo pertama Gaziano 1990. Beta karoten mempunyai aktifitas biologis yang bermanfaat untuk menanggulangi kebutaan, mengurangi terjadinya penyakit kanker, proses penuaan terlalu dini, mengurangi terjadinya penyakit degeneratif. Selain itu, -karoten juga bersifat antiarterosklerosis yang dapat mencegah penyakit kardiovaskuler.

D. MINYAK KELAPA

Minyak kelapa merupakan minyak yang berasal dari buah kelapa Cocos nucifera. Minyak kelapa menurut Woodroof 1979 dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri pangan seperti produk-produk permen, cookies dan produk-produk roti, minyak 7 goreng, campuran shortening dan mentega, dan lain-lain. Dalam industri nonpangan minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku produk sabun, detergen, minyak rambut, lipstik, minyak gosok, minyak pelumas, dan lain-lain. Minyak kelapa termasuk senyawa organik yang merupakan campuran ester dari gliserol dan asam lemak yang disebut asilgliserol, serta larut dalam pelarut minyak atau lemak Meyer 1982. Minyak kelapa mengandung 84 triasilgliserol yang ketiga asam lemaknya jenuh, 12 triasilgliserol dengan dua asam lemak jenuh dan 4 triasilgliserol yang mempunyai satu asam lemak jenuh Swern 1979. Komposisi asam lemak minyak kelapa dapat dilihat di Tabel 6. Tabel 6 . Komposisi asam lemak minyak kelapa Jenis asam lemak Jumlah Asam lemak jenuh Asam kaproat C6:0 0.0-0.8 Asam kaprilat C8:0 5.4-9.5 Asam kaprat C10:0 4.5-9.7 Asam laurat C12:0 44.5-52.1 Asam miristat C14:0 13.3-18.5 Asam palmitat C16:0 7.5-10.5 Asam stearat C18:0 1.0-3.2 Asam lemak tidak jenuh Asam palmitoleat trans C18:1 0.0-1.3 Asam oleat cis C18:1 5.0-8.2 Asam linoleat C18:2 1.0-2.6 Sumber : Eckey 1954 Triasilgliserol yang dominan pada kelapa sawit adalah trilaurin yaitu sebesar 21.2. Asam laurat memiliki titik leleh sebesar 44 o C. Komposisi trigliserida pada minyak kelapa dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 . Komposisi triasilgliserol minyak kelapa TAG TAG CCLa 12.9 LaPO 1.6 CLaLa 17.4 LaPP+MMO 2.1 LaLaLa 21.2 MMP 0.2 LaLaM 18 MOO 0.8 LaLaO 3.1 MPO+POL 1.1 LaMM 10.2 OOO 0.6 LaLaP 0.5 POO 0.3 LaMO 2.4 PPO 0.7 LaMP 5.5 PPP 0.6 LaOO 1.1 Keterangan: TAG: triasilgliserol; C: kaprat; La: laurat; M: miristat; P: palmitat; O: oleat; L: linoleat Sumber: Tan dan Man 2002 8 Minyak kelapa yang telah dimurnikan, dipucatkan, dan dihilangkan odornya refined- bleached-deodorized mempunyai penampakan berupa cairan bening agak kekuningan karena zat warna alamiah karoten yang dimilikinya. Warna coklat pada minyak kelapa disebabkan oleh reaksi pencoklatan browning karena kandungan protein dan karbohidrat dalam minyak Ketaren 1986. Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemaknya digolongkan ke dalam minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar dibandingkan asam lemak lainnya.

E. INTERESTERIFIKASI ENZIMATIK