16
Prosedur interesterifikasi enzimatik yang dilakukan adalah dengan metode Zhang et al. 2001 yang dimodifikasi Hasrini 2008. Prosedur interesterifikasi enzimatik
modifikasi Hasrini 2008 melakukan interesterifikasi enzimatik menggunakan rotary shaker bath, kecepatan agitasi 200 rpm, dosis enzim 10 bb, dan waktu reaksi 4 jam.
Prosedur lengkapnya yaitu RPOoRPOs ditambahkan CNO masing-masing dengan rasio sesuai perlakuan sebanyak 10 g, lalu dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer 25
ml dan diagitasi dengan rotary shaker bath pada kecepatan 200 rpm dan suhu 60
o
C. Setelah mencapai suhu 60
o
C dan sampel telah meleleh sempurna, kemudian dimasukkan Lipozyme TL IM sebanyak 10 bb dan di-shaker kembali selama 4 jam. Hasil
interesterifikasi tersebut diangkat dan Lipozyme TL IM disaring. Sampel kemudian disimpan dalam botol kaca gelap, dihembus N
2
, di-seal dengan parafin, dan disimpan dalam refrigerator.
Analisis yang dilakukan meliputi total karotenoid, SMP, dan SFC terhadap sampel hasil interesterifikasi enzimatik dari 3 formula yang telah ditentukan. Kemudian dipilih
satu perlakuan terbaik untuk dijadikan perlakuan dalam pembuatan spreads menggunakan reaktor packed-bed.
3. Penelitian Tahap Ketiga
Penelitian tahap ketiga bertujuan untuk mempelajari pengaruh space time residence time terhadap karakteristik produk spreads. Enzim yang digunakan dalam
penelitian tahap ketiga ini adalah Novozyme 435. Formula terbaik yang didapatkan dari penelitian tahap kedua kemudian digunakan dalam penelitian tahap ketiga ini. Perlakuan
pada penelitian tahap ketiga adalah perbedaan space time menit atau waktu substrat bereaksi dengan enzim. Space time didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk
mengolah reaktan sebanyak satu volume reaktor pada kondisi tertentu. Diagram alir
pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Diagram pelaksanaan penelitian tahap ketiga reaksi interesterifikasi
enzimatik dalam reaktor packed-bed Analisis SFC, SMP, dan total
karotenoid Hasil interesterifikasi
enzimatik Interesterifikasi enzimatik dalam reaktor
packed-bed pada suhu 60
o
C dengan space time sesuai perlakuan
Formula terpilih
17
B
Perbedaan space time yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah 10 menit, 15 menit, 30 menit, dan 60 menit. Sebelum melakukan proses interesterifikasi enzimatik,
terlebih dahulu dilakukan kalibrasi pompa peristaltik untuk menentukan space time sebenarnya dari pengaturan laju aliran substrat. Kalibrasi dilakukan dengan cara mengalirkan
bahan baku menuju reaktor dan diukur laju alirannya. Laju aliran terukur dari jumlah bahan yang melewati reaktor setiap menitnya. Volume reaktor 15 ml dibagi dengan laju aliran
sehingga didapatkan space time. Hasil interesterifikasi enzimatik kemudian dianalisis untuk mendapatkan profil yang paling mendekati standar. Rangkaian alat proses interesterifikasi
enzimatik menggunakan reaktor packed-bed kontinyu ditunjukkan oleh Gambar 7. Skema sistem reaktor kontinyu dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 7 . Rangkaian alat proses interesterifikasi enzimatik menggunakan reaktor packed-
bed kontinyu Keterangan: A = Reaktor packed-bed; B = tempat substrat stock; C = tempat
produk; D = waterbath sirkulasi; E = pompa peristaltik
Gambar 8 . Skema sistem reaktor kontinyu
Keterangan: A : tangki substrat
B : pompa peristaltik C : reaktor packed-bed
D : wadah hasil reaksi Substrat dari tangki substrat A dialirkan menggunakan pompa peristaltik B.
Setelah melewati pompa peristaltik, substrat menuju reaktor packed-bed C yang berisi
A C
B
D
18
enzim Novozyme 435 kemudian produk hasil reaksi ditampung dalam wadah D. Substrat dialirkan dari tangki substrat volume ±50 ml menuju reaktor packed-bed
volume 15 ml dan terisi enzim lipase Novozyme 435 sebanyak 5.2 g. Suhu dipertahankan selama reaksi sebesar 60
o
C Analisis yang dilakukan terhadap produk hasil esterifikasi enzimatik meliputi total karotenoid, SMP, SFC, kadar air dan kadar asam
lemak bebas.
C. METODE ANALISIS