Total Karoten PENELITIAN TAHAP KETIGA: INTERESTERIFIKASI ENZIMATIK

31

C. PENELITIAN TAHAP KETIGA: INTERESTERIFIKASI ENZIMATIK

MENGGUNAKAN REAKTOR PACKED-BED KONTINYU Tahap penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh space time terhadap karakteristik bahan baku spreads berbasis minyak sawit merah yang diproduksi secara interesterifikasi enzimatik menggunakan reaktor packed-bed kontinyu. Formula M82 dijadikan bahan baku pada interesterifikasi enzimatik menggunakan reaktor packed-bed kontinyu pada tahap penelitian ini. Interesterifikasi enzimatik pada penelitian tahap ini dilakukan dengan menggunakan enzim Novozyme 435 yang merupakan enzim lipase nonspesifik. Analisis yang dilakukan pada tahap penelitian ini adalah total karoten, solid fat content, slip melting point, kadar ALB, dan kadar air. Data hasil analisis tahap penelitian interesterifikasi enzimatik menggunakan reaktor packed-bed kontinyu meliputi total karoten, SFC, SMP, kadar air dan ALB dapat dilihat pada Lampiran 3. Space time didapatkan dengan mengatur laju aliran bahan dari feeding stock tempat substrat menggunakan pompa peristaltik. Kalibrasi pompa peristaltik dilakukan untuk mengetahui laju alir bahan aktual dan menentukan skala kecepatan sehingga didapatkan space time sesuai yang diinginkan. Kalibrasi dilakukan dengan cara mengalirkan bahan baku menuju reaktor kemudian hasil setelah melewati rektor packed-bed ditampung pada gelas ukur dan dihitung laju alirannya. Laju aliran terukur dari jumlah bahan yang melewati reaktor setiap menitnya. Volume reaktor 15 ml dibagi dengan laju aliran sehingga didapatkan space time. Space time yang digunakan pada penelitian ini adalah 10, 15, 30, dan 60 menit yang diberi kode S10, S15, S30, dan S60.

1. Total Karoten

Hasil ANOVA menunjukkan bahwa total karoten berbeda nyata p0.05. Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa total karoten sampel sebelum dan sesudah interesterifikasi enzimatik berbeda nyata Lampiran 6. Total karoten bahan setelah interesterifikasi enzimatik pada tahap penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 19. Tabel 19. Total karoten setelah interesterifikasi enzimatik menggunakan reaktor packed-bed kontinyu Space time Laju aliran mlmenit Kode Sampel Total karoten ppm Retensi karoten 10 menit 1.54 S10 240.08 a ± 5.46 89.24 15 menit 1.04 S15 228.76 b ± 1.11 85.03 30 menit 0.48 S30 219.26 b,c ± 2.10 81.50 60 menit 0.22 S60 204.30 c ± 2.28 75.94 Data ± Standar Deviasi. Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 Analisis ANOVA dengan uji lanjut Duncan 32 Retensi karoten menunjukkan sejauh mana bahan dapat mempertahankan kandungan karoten di dalamnya selama reaksi. Retensi karoten didapatkan dari perbandingan total karoten hasil interesterifikasi enzimatik terhadap total karoten bahan baku M82 yaitu 269.02 ppm. Berdasarkan data pada Tabel 19, semakin lama space time, semakin rendah total karoten yang dihasilkan, sehingga retensi karoten juga lebih rendah. Hal ini disebabkan semakin lama space time, semakin banyak jumlah panas yang diterima bahan. Panas yang diterima bahan telah dimulai sejak melalui tempat substrat dan dipertahankan pada suhu 60 o C hingga melalui reaktor packed-bed kontinyu. Semakin lama space time, semakin lambat pompa peristaltik mengalirkan bahan ke reaktor packed-bed kontinyu dan semakin lama waktu tinggal bahan dalam reaktor, sehingga panas yang diterima bahan menjadi semakin banyak. -karoten mempunyai sifat yang sangat mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara, sinar dan lemak yang sudah tengik Andarwulan dan Koswara 1992. Bahan baku spread yang dihasilkan dapat diklaim kaya -karoten dengan membandingkan dengan kebutuhan konsumsi vitamin A. Sebagai gambaran, spreads berbasis minyak sawit merah ini dikonsumsi sebagai olesan pada roti. Spreads dengan kegunaan tersebut dapat dikatagorikan sebagai margarin dengan kadungan minyak minimal 80 Codex 2007. Diasumsikan setiap takaran saji adalah 10 gram. Sehingga dalam 10 gram margarin siap makan tersebut terdapat kandungan -karoten sebanyak 80 X 240µgg X 10 g 1,920µg. Berdasarkan konversi di atas, maka kadar -karoten RE dalam 10 gram adalah 1,920 µg -karoten : 6 µg REµg -karoten 320 µg RE. Kebutuhan vitamin A harian setiap orang berbeda-beda tergantung pada umur dan jenis kelamin. Tabel 20 menunjukkan kebutuhan harian vitamin A yang dibandingakan dengan pemenuhannya oleh margarin berbasis minyak sawit merah 1 kali takaran saji. Tabel 20. Recommeded dietary intake RDA vitamin A µg REhari dibandingkan dengan persentasi pemenuhannya oleh spread margarin berbasis minyak sawit merah Umur dan jenis kelamin RDA FAO WHO pemenuhan oleh spreads margarin berbasis minyak sawit merah S10 S15 S30 S60 1-6 tahun 400 80.00 76.26 73.09 68.10 6-10 tahun 400 80.00 76.26 73.09 68.10 10-12 tahun 500 64.00 61.00 58.47 54.48 12-15 tahun 600 53.33 50.84 48.72 45.40 Laki-laki 15-18 tahun ke atas 600 53.33 50.84 48.72 45.40 Perempuan 15- 18 tahun ke atas 500 64.00 61.00 58.47 54.48 Wanita hamil 600 53.33 50.84 48.72 45.40 Wanita menyusui 850 37.65 35.88 34.39 32.05 Sumber: Bloomhoff 1994 33 Suatu pangan dapat diklaim mengandung karoten tinggi apabila dapat memenuhi 20 Angka Kecukupan Gizi AKG per takaran saji FDA 2009. Berdasarkan tabel di atas, satu kali takaran saji spreads margarin berbasis minyak sawit merah dapat memenuhi 68-80 kebutuhan vitamin A harian anak usia 1-6 tahun. Kebutuhan vitamin A harian masyarakat dapat dipenuhi hampir seratus persen bila mengkonsumsi margarin berbasis minyak sawit merah sekitar 2 takaran saji sehari, khusus untuk wanita menyusui sekitar 3 kali sehari. Jadi, bahan baku spreads yang dihasilkan dari penelitian ini dapat dijadikan produk spreads atau margarin kaya -karoten. Kandungan vitamin A yang disyaratkan untuk margarin biasa adalah 2,500-3,500 IU per 100 gram BSN 2002. Kandungan vitamin A spreads margarin berbasis minyak sawit merah dalam 100 gram mencapai γβ0 µg -karoteng X 100 g : 0.6 µg - karoten X 1 IU 53,333.33 IU. Artinya. Kandungan vitamin A spreads margarin berbasis minyak sawit merah adalah 18 kali lebih banyak dibandingkan margarin biasa.

2. Profil Solid Fat Content SFC dan Slip Melting Point SMP