Sintesis Penelitian The Role of Investment towards Poverty Alleviation in Lampung Province

86 Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah investasi. Investasi selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga merupakan solusi bagi perluasan kesempatan kerja dan pada akhirnya pengentasan kemiskinan. Investasi di Provinsi Lampung mengalami fluktuasi seiring dengan kondisi perekonomian global dan nasional. Hasil uji regresi pada model pertumbuhan pendapatan perkapita menunjukkan bahwa investasi swasta memiliki pengaruh yang signifikan. Selain investasi swasta, investasi pemerintah dalam bentuk infrastruktur jalan, fasilitas kesehatan dan pendidikan dasar juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Selama periode 2009-2010 investasi yang ditanamkan di Provinsi Lampung sebagian besar pada sektor usaha sekunder. Namun sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor primer yaitu sektor pertanian. Kebutuhan tenaga kerja yang tinggi pada sektor ini terutama diperuntukkan bagi tenaga kasar dengan perjanjian kerja yang bersifat informal dan mendapatkan upah rendah. Hasil uji regresi data panel pada model pertumbuhan pendapatan perkapita menunjukkan bahwa tenaga kerja yang tidak terdidik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Signifikannya peran tenaga kerja tidak terdidik di Provinsi Lampung tidak berarti bahwa pendidikan bukanlah hal yang penting di Lampung, namun sebuah fenomena yang menunjukkan bahwa masyarakat Lampung merasa cukup dengan pendidikan rendah karena tetap dapat memperoleh pekerjaan dan penghasilan. Salah satu indikator yang menunjukkan rendahnya minat terhadap pendidikan adalah Angka Partisipasi Sekolah APS dan rasio murid terhadap guru. Angka Partisipasi Sekolah APS Provinsi Lampung pada usia 7-12 tahun menunjukkan persentase yang masih di bawah 100 persen dan persentase tersebut semakin berkurang dengan semakin tingginya kelompok usia. Rasio murid terhadap jumlah guru juga menunjukkan bahwa beban murid yang diampu guru juga masih tergolong rendah yaitu 18 murid. Investasi di Lampung menyerap tenaga kerja yang tidak terdidik dan hal ini mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Fakta mengenai rendahnya upah menunjukkan bahwa besarnya pertumbuhan ekonomi tersebut tidak dinikmati oleh masyarakat miskin. Tingkat upah yang rendah menyebabkan pekerja tidak terdidik sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi tidak mampu mengangkat 87 kesejahteraannya tanpa pertolongan pihak lain. Distribusi pendapatan yang tidak merata ini tidak dapat dikurangi ketimpangannya dengan pertumbuhan ekonomi. Hasil uji regresi pada model distribusi pendapatan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada kualitas manusia, distribusi pendapatan dan pengurangan pengangguran. Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung belum dapat mengentaskan kemiskinan. Hasil simulasi terhadap berbagai determinan pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa hanya terjadi pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan tidak disertai dengan pemeratan pendapatan, peningkatan kualitas manusia, perluasan kesempatan kerja dan pengentasan kemiskinan. Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya peran pendidikan dalam pengentasan kemiskinan. Pendidikan dan kesehatan merupakan unsur yang membangun kualitas manusia. Hal ini ditunjukkan dalam persamaan kemiskinan, bahwa semakin baik kualitas manusia suatu wilayah maka tingkat kemiskinan semakin berkurang. Hasil simulasi kebijakan juga menunjukkan bahwa semakin besar proporsi pengeluaran pemerintah yang dialokasikan bagi pendidikan dan kesehatan akan meningkatkan kualitas manusia, mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Halaman ini sengaja dikosongkan 89 VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian ini adalah: 1. Investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, baik investasi swasta maupun investasi pemerintah berpengaruh secara positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian pertumbuhan ekonomi tersebut tidak berpengaruh terhadap pengentasan kemiskinan. 2. Pertumbuhan ekonomi tidak dapat mengentaskan kemiskinan karena manfaat pertumbuhan ekonomi tidak terdistribusi secara merata. Investasi yang paling berperan dalam penyerapan tenaga kerja adalah investasi pada sektor primer terutama sektor pertanian. Investasi pada sektor pertanian bersifat padat karya, mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Namun tenaga kerja yang terserap dan berperan terhadap pertumbuhan ekonomi adalah tenaga kerja yang tidak terdidik. Tenaga kerja yang tidak terdidik bekerja sebagai tenaga kasar dengan upah rendah. Fakta mengenai rendahnya upah buruh terutama buruh tani menunjukkan bahwa besarnya pertumbuhan ekonomi tidak dinikmati oleh masyarakat miskin. Tingkat upah yang rendah menyebabkan pekerja tidak terdidik sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi tidak mampu mengangkat kesejahteraannya tanpa pertolongan pihak lain. 3. Pertumbuhan ekonomi tidak dapat mengentaskan kemiskinan karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang mampu menyerap supply tenaga kerja. 4. Pertumbuhan ekonomi tidak dapat mengentaskan kemiskinan karena upah yang rendah menyebabkan masyarakat miskin tidak dapat meningkatkan kualitas manusianya. Masyarakat miskin dengan upah yang rendah hanya memenuhi kebutuhan hidup subsisten tanpa mengalokasikan pengeluaran bagi peningkatan pendidikan maupun kesehatan. 90

6.2. Saran dan Implikasi Kebijakan

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, penulis menyarankan: 1. Investasi swasta yang memiliki dampak terhadap penyerapan tenaga kerja adalah investasi pada sektor primer yang bersifat padat karya. Pemerintah perlu mendorong terbentuknya usaha yang bersifat padat karya. Usaha yang padat karya akan mampu menyerap tenaga kerja yang tersedia. 2. Pemerintah perlu melakukan redistribusi pendapatan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat Lampung. Redistribusi pendapatan dapat berupa subsidi bagi masyarakat miskin dalam bentuk pemberdayaan masyarakat miskin dalam berbagai sektor ekonomi. Salah satu bentuk subsidi yang diharapkan dapat mengentaskan pengangguran sekaligus kemiskinan adalah subsidi pada kredit pinjaman. Masyarakat miskin dapat memiliki modal usaha yang pada akhirnya selain meningkatkan kesejahteraan juga membuka lapangan kerja dan menciptakan kemandirian rumah tangga miskin. 3. Salah satu bentuk redistribusi pendapatan lainnya adalah menciptakan infrastruktur yang terjangkau oleh seluruh masyarakat. a. Infrastruktur jalan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Banyaknya jalan dalam keadaan rusak dan rusak berat di Provinsi Lampung menuntut perhatian pemerintah untuk memperbanyak dan memperbaiki infrastruktur jalan hingga daerah terpencil. b. Banyaknya guru PNS yang berpusat di sepanjang lintas Sumatra dan daerah perkotaan, menyebabkan rasio murid guru tidak merata. Alokasi guru secara merata diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Pemerintah daerah secara tegas perlu mengalokasikan guru hingga menjangkau daerah lain di Provinsi Lampung. 4. Bagi peneliti lain, studi lanjutan dapat dilakukan dengan meneliti peran investasi dengan lebih rinci menurut sektorsubsektor. Hal ini dengan mempertimbangkan daya serap tenaga kerja dan besaran modal yang dibutuhkan berbeda antar sektor usaha. Penelitian diarahkan untuk mengetahui sektor mana sajakah yang paling bermanfaat bagi penyerapan tenaga kerja dan pengentasan kemiskinan.