17 diimbangi oleh pembuat keputusan dengan kesediannya menerima return
yang diharapkan lebih rendah. Sedangkan pada kurva Uy
3
menunjukkan kepuasan marginal utiliti yang semakin meningkat dari pendapatan.
Fluktuasi harga dan hasil produksi akan menyebabkan fluktuasi pendapatan. Ukuran yang dapat digunakan untuk melihat besarnya risiko yang
dihadapi suatu usaha adalah dengan mengetahui terlebih dahulu besar ragamnya variance atau simpangan baku standard deviation dari pendapatan bersih per
periode atau return. Dimana jika risiko tinggi maka return juga akan meningkat ataupun sebaliknya. Hubungan risiko dan return dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2. Hubungan Risiko dengan Return
Sumber : Hanafi 2006 Beberapa ukuran risiko yang dapat digunakan adalah nilai variance,
standard deviation, dan coefficient variation. Nilai variance diperoleh dari hasil pendugaan fungsi produksi. Standard deviation diperoleh dari akar kuadrat nilai
variance sedangkan coefficient variation diperoleh dari rasio antara standard deviation dengan expected return Hanafi 2006.
3.1.4 Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk
efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Karena itu perlu terlebih dahulu memahami tentang konsep-konsep yang dapat memberi makna, cakupan yang
luas dalam rangka memahami proses manajemen tersebut. Hal ini sesuai dengan defenisi yang ditetapkan oleh Darmawi 2005.
Return Expected Return
Risiko
18 Cara-cara yang digunakan manajemen untuk menangani berbagai
permasalahan yang disebabkan oleh adanya risiko merupakan defenisi manajemen risiko menurut Kountur 2008. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh
kemampuan manajemen menggunakan berbagai sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya penanganan risiko yang baik, segala
kemungkinan kerugian yang dapat menimpa perusahaan dapat diminimalkan sehingga biaya menjadi lebih kecil dan pada akhirnya perusahaan mendapatkan
keuntungan yang lebih besar. Selanjutnya Kountur mengatakan dalam menangani risiko yang ada dalam perusahaan diperlukan suatu proses yang dikenal dengan
istilah proses pengelolaan risiko. Proses manajemen atau pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang dihadapi
perusahaan, kemudian mengukur risiko-risiko yang telah teridentifikasi untuk mengetahui seberapa besar kemungkunan terjadinya risiko dan seberapa besar
konsekuensi dari risiko tersebut. Tahap berikutnya yaitu dengan menangani risiko-risiko tersebut yang selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui
sejauh mana manajemen risiko telah diterapkan. Proses pengelolaan risiko perusahaan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3.
Proses Pengelolaan Risiko Perusahaan
Sumber : Kountur 2008 Ada empat cara menangani risiko menurut Kountur 2008, yaitu dengan
cara menerima atau menghadapi risiko, menghindari risiko, mengendalikan risiko dan mengalihkan risiko. Mengendalikan risiko yaitu mengelola risiko dengan
meminimalkan risiko melalui pencegahan, sedangkan mengalihkan risiko dapat dilakukan dengan mengalihkan kepada pihak lain seperti asuransi, hedging,
leasing, outsourcing dan kontrak. Evaluasi
Penanganan Risiko Pengukuran Risiko
Identifikasi Risiko
19 Melalui asuransi, asset perusahaan yang memiliki dampak risiko
yang besar dapat terhindar dari kerugian apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
oleh perusahaan sehingga kerugian tersebut ditanggung oleh pihak asuransi sesuai dengan kontrak perjanjian yang telah disepakati oleh kedua pihak. Sedangkan
leasing merupakan cara dimana asset digunakan oleh perusahaan namun kepemilikannya merupakan milik pihak lain sehingga bila terjadi sesuatu pada
asset tersebut maka pemiliknya yang akan menanggung kerugian atas asset tersebut. Outsourcing merupakan suatu cara dimana pekerjaan diberikan kepada
pihak lain untuk mengerjakannya sehingga bila terjadi kerugian maka pihak tersebut yang menanggung kerugiannya. Pengertian hedging menurut kamus yaitu
menutup transaksi jual beli komoditas, sekuritas atau valuta yang sejenis untuk menghindari kemungkinan kerugian karena perubahan harga sedangkan hedging
menurut pasar komoditas adalah proteksi dari risiko kerugian akibat fluktuasi harga
Alternatif penanganan risiko pada produk pertanian dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan diversifikasi usaha, integrasi vertikal, kontrak
produksi, kontrak pemasaran, perlindungan nilai dan asuransi.
3.2 Teknik Pemetaan