Kerangka Pemikiran Operasional Lokasi dan waktu Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

21 kuadran III dapat pindah ke kuadran lain bila ada perubahan ekternal maupun internal yang signifikan. Kuadran IV merupakan area dengan tingkat probabilitas kejadian antara rendah sampai sedang, namun dengan dampak yang tinggi. Artinya, risiko-risiko dalam kuadran IV cukup jarang terjadi tetapi apabila sampai terjadi maka akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan dan target perusahaan.

3.3 Kerangka Pemikiran Operasional

Tomat cherry merupakan salah satu komoditas pertanian yang potensial untuk dikembangkan, khususnya bagi PD Pacet Segar karena memilki nilai eknomis dan tinggi. Namun dalam pelaksanaan proses produksinya menghadapi risiko, salah satunya adalah risiko produksi. Untuk mengetahui tingkat risiko prduksi yang dihadapi oleh perusahaan, maka dilakukan analisis risiko dengan mengkaji faktor penyebab atau sumber risiko produksi. Untuk meminimalkan risiko produksi yang ada, maka dilakukan analisis risiko produksi dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu berupa wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan. Selanjutnya dilakukan analisis strategi yang dilakukan untuk mengatasi risiko produksi yang baik dan efektif bagi perusahan PD Pacet Segar. Alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Risiko Produksi Tomat Cherry Fluktuasi produktivitas tomat cherry pada PD Pacet Segar Risiko produksi tomat cherry Pemetaan Risiko Alternatif strategi pengelolaan risiko produksi tomat cherry pada Pacet Segar Analisis Risiko 1. Z-score 2. VaR Analisis Deskriptif sumber risiko 1. pengaruh cuaca 2. hama 3. penyakit 4. pemupukan 5. kualitas bibit IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan waktu

Penelitian ini dilakukan di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yang beralamat di Jalan Raya Ciherang no 48 Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan PD Pacet Segar ini merupakan satu- satunya produsen tomat cherry di Kecamatan Cipanas. Pengumpulan data ini dilakukan pada PD Pacet Segar mulai dari bulan Maret sampai dengan April 2012.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, kedua data ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data pimer diperoleh dari hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan. Untuk memperoleh informasi tentang perusahaan dan alternatif strategi yang diambil untuk menangani risiko adalah pemimpin perusahaan, sedangkan untuk memperoleh informasi tentang budidaya tomat cherry, wawancara dilakukan dengan bagian produksi. Data primer berisikan tentang teknik pengelolaan risiko atau manajemen risiko yang dilakukan oleh perusahaan. Data sekunder diperoleh dari buku, artikel, skripsi, jurnal, serta data-data instansi terkait yang mendukung penelitian seperti Badan Pusat Statistik, Dirjen Hortikultura, Departemen Pertanian, internet, dan literatur yang relevan dengan penelitian. 4.3 Metode Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data primer yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara, diskusi, dan kuisioner dengan phak perusahaan. Observasi dilakukan langsung oleh peneliti dengan pencatatan secara langsung tentang aktifitas produksi dan risiko yang dihadapi dalam produksi tomat cherry. Wawancara akan dilakukan dengan pihak perusahaan yaitu bagian produksi tentang risiko yang biasa munculdihadapi oleh perusahaan dalam proses budidaya tomat cherry. Proses pengambilan data dan penentuan responden dilakukan dengan metode judgementpurposive sampling dengan pertimbangan responden memiliki kapabilitas dalam memberikan data-data yang akurat. 23 Responden merupakan pihak yang berhubungan dan mengetahui dengan jelas tentang produksi tomat cherry dan risiko yang dihadapi perusahaan. 4.4 Metode Analisis Data Data primer dan data sekunder yang diperoleh akan dijadikan sebagai acuan pada penelitian ini. Kedua data ini akan diolah dan dianalisis melalui beberapa metode analisis yang digunakan. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian disajikan dalam Tabel 5. Tabel 4. Jenis, Sumber Data dan Metode Analisis yang Digunakan Dalam Penelitian No Tujuan Penelitian Jenis Data Sumber Data Metode Analisis 1 Mengidentifikasi sumber- sumber risiko budidaya tomat cherry Kualitatif Wawancara, kuesioner, diskusi Analisis Deskriptif 2 Menganalisis seberapa besar probabilitas dan dampak risiko produksi pada budidaya tomat cherry Kuantitatif Laporan keuangan dan produksi tomat cherry PD Pacet Segar Analisis Risiko 3 Menganalisis alternatif manajemen risiko yang diterapkan untuk mengatasi risiko yang dihadapi Kualitatif Wawancara, kuesioner, diskusi Analisis Deskriptif Berdasarkan informasi pada Tabel 5, metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis risiko. Analisis risiko digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang kedua, yaitu menganalisis seberapa besar probability dan dampak risiko produksi pada usaha budidaya tomat cherry, data untuk analisis ini menggunakan data kuantitatif. Sumber data kuantitatif adalah laporan keuangan perusahaan dan produksi tomat cherry pada PD Pacet Segar.. Laporan ini dapat memberikan informasi mengenai data yang dicari, karena penilaian risiko digunakan dengan mengukur nilai penyimpangan terhadap return dari suatu asset. Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama dan ketiga, yaitu menganalisis sumber-sumber risiko yang ada pada budidaya tomat cherry dan alternatif manajemen risiko yang diterapkan untuk mengatasi risiko 24 yang dihadapi. Adapun data yang digunakan untuk analisis ini adalah data kualitatif. Sumber data kualitatif diperoleh melalui kuesioner dan wawancara dengan pihak perusahaan 4.4.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis sumber-sumber risiko dan alternatif manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan untuk meminimalkan risiko dan ketidakpastian yang dihadapi. Manajemen risiko yang diterapkan berdasarkan pada penilaian perusahaan sebagai pengambil keputusan secara subjektif. Identifikasi ini dilakukan untuk melihat apakah manajemen risiko yang diterapkan efektif untuk meminimalkan risiko. Hal tersebut didasarkan pada tingkat risiko yang dihadapi oleh perusahaan.

4.4.2 Analisis Kemungkinan Terjadinya Risiko

Risiko dapat diukur jika diketahui kemungkinan terjadinya risiko dan besarnya dampak risiko terhadap perusahaan. Ukuran pertama dari risiko adalah besarnya kemungkinan terjadinya yang mengacu pada seberapa besar probabilitas risiko akan terjadi. Metode yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya risiko adalah metode nilai standar atau z-score. Metode ini dapat digunakan apabila ada data historis dan berbentuk kontinus desimal. Pada penelitian ini, yang akan dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko pada kegiatan produksi adalah data produksi tomat cherry pada 10 periode terakhir. Menurut Kountur 2006, langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan perhitungan kemungkinan terjadinya risiko menggunakan metode ini dan aplikasinya pada budidaya tomat cherry ini adalah:

1. Menghitung rata-rata kejadian berisiko penurunan produksi tomat

cherry Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata penururnan produksi tomat adalah: x = xi n i=1 n Dimana: = Nilai rata-rata dari kejadian berisiko xi = Nilai per periode kejadian berisiko n = Jumlah data 25

2. Menghitung nilai standar deviasi dari kejadian berisiko

� = �� − � � �=1 � − 1 Dimana: s = Standar deviasi dari kejadian berisiko xi = nilai per periode dari kejadian berisiko = Nilai rata-rata dari kejadian berisiko n = Jumlah data

3. Menghitung z-score

� = � − � � Dimana: z = Nilai z-score dari kejadian berisiko x = Batas risiko yang dianggap masih dalam taraf normal = Nilai rata-rata dari kejadian berisiko s = Standar deviasi dari kejadian berisiko Jika hasil z-score yang diperoleh bernilai negatif, maka nilai tersebut berada di sebelah kiri nilai rata-rata pada kurva distribusi normal dan sebaliknya jika nilai z=score positif, maka nilai tersebut berada di sebelah kanan kurva distribusi z normal.

4. Mencari probabilitas terjadinya risiko produksi

Setelah nilai z-score dari budidaya tomat cherry diketahui, maka selanjutnya dapat dicari probabilitas terjadinya risiko produksi yang diperoleh dari Tabel distribusi z normal sehingga dapat diketahui berapa persen kemungkinan terjadinya keadaan dimana produksi tomat cherry yang mendatangkan kerugian.

4.4.3 Analisis Dampak Risiko

Metode yang paling efektif digunakan dalam mengukur dampak risiko adalah VaR Value at Risk. VaR adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktu tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. Penggunaan VaR dalam mengukur dampak risiko hanya dapat dilakukan apabila terdapat data historis sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk mengukur dampak dari risiko pada kegiatan budidaya tomat cherry. kejadian yang dianggap merugikan berupa penurunan produksi sebagai akibat dari terjadinya sumber- sumber risiko. Dalam menghitung VaR terlebih dahulu dihitung jumlah penurunan 26 produksi tomat cherry setiap periode. Jumlah penurunan tersebut dari batas normal kemudian dikalikan dengan harga yang terjadi pada periode yang sama dan dikali berat rata-rata yang terjadi pada periode yang sama. Setelah didapat angka kerugian dari masing-masing periode kemudian dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya, setelah itu dicarai berapa besar nilai standar deviasi atau penyimpangan. Proses terakhir menetapkan batas toleransi kevalidan dan mencari nilai VaR. Nilai VaR dapat dihitung dengan rumus berikut : Kountur 2006. ��� = � + � � � Dimana: VaR = Dampak kerugian yang ditimbulkan oleh kejadian berisiko = Nilai rata-rata kerugian akibat kejadian berisiko z = Nilai z yang diambil dari tabel distribusi normal dengan alfa 5 s = Standar deviasi kerugian akibat kejadian berisiko n = Banyaknya kejadian berisiko

4.4.4 Pemetaan Risiko

Menurut Kountur 2006, sebelum dapat menangani risiko, hal yang terlebih dahulu perlu dilakukan adalah membuat peta risiko. Peta risiko adalah gambaran mengenai posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu, yaitu sumbu vertikal yang menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal yang menggambarkan dampak, ataupun sebaliknya. Contoh layout peta risiko dapat dilihat pada Gambar 6. Besar Kecil Kecil Besar Gambar 6. Peta Risiko Sumber : Kountur 2006 Probabilitas Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 3 Kuadran 2 Dampak Rp 27 Probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko dibagi menjadi dua bagian, yaitu besar dan kecil. Dampak risiko juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu besar dan kecil. Batas antara probabilitas atau kemungkinan besar dan kecil ditentukan oleh manajemen, tetapi pada umumnya risiko yang probabilitasnya 20 persen atau lebih dianggap sebagai kemungkinan besar, sedangkan kurang dari 20 persen dianggap sebagai kemungkinan kecil Kountur 2006.

4.4.5 Penanganan Risiko

Berdasarkan hasil pemetaan risiko, maka selanjutnya dapat ditetapkan strategi penanganan risiko yang sesuai. Terdapat dua strategi yang dapat dilakukan untuk menangani risiko, yaitu: 1. Penghindaran Risiko Preventif Strategi preventif dilakukan untuk risiko yang tergolong dalam probabilitas risiko yang besar. Strategi preventif akan menangani risiko yang berada pada kuadran 1 dan 2. Penanganan risiko dengan menggunakan strategi preventif, maka risiko yang ada pada kuadran 1 akan bergeser menuju kuadran 3 dan risiko yang berada pada kuadran 2 akan bergeser menuju kuadran 4 Kountur 2006. Penanganan risiko menggunakan strategi preventif dapat dilihat pada Gambar 7. Probabilitas Besar Kecil Kecil Besar Dampak Rp Gambar 7. Preventif Risiko Sumber : Kountur 2006 Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 3 Kuadran 2 28 2. Mitigasi Risiko Strategi mitigasi digunakan untuk meminimalkan dampak risiko yang terjadi. Risiko yang berada pada kuadran dengan dampak yang besar diusahakan dengan menggunakan strategi mitigasi dapat bergeser ke kuadran yang memiliki dampak risiko yang kecil. Strategi mitigasi akan menangani risiko sedemikian rupa sehingga risiko yang berada pada kuadran 2 bergeser ke kuadran 1 dan risiko yang berada pada kuadran 4 bergeser ke kuadran 3. Strategi mitigasi dapat dilakukan dengan metode diversifikasi, penggabungan, dan pengalihan risiko Kountur 2006. Mitigasi risiko dapat dilihat pada Gambar 8. Probabilitas Besar Kecil Kecil Besar Dampak Rp Gambar 8. Mitigasi Risiko Sumber : Kountur 2006 Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 3 Kuadran 2 V KERAGAAN PERUSAHAAN

5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan Dagang PD Pacet Segar, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang budidaya dan pemasaran komoditas holtikultura, khususnya sayuran segar. PD Pacet Segar didirikan oleh Alm. Bapak H. Mastur Fuad pada tahun 1970. Pada awalnya PD Pacet Segar merupakan suatu usaha dengan skala kecil yang dilakukan pada sebidang lahan seluas 400 m 2 dan merupakan suatu usaha produksi pertanian yang dikelola secara kekeluargaan. Seiring dengan perjalanan waktu, pada waktu 1975 PD Pacet Segar bergabung dengan petani-petani daerah sekitar dan membentuk sutu kelompok tani bersama yang beranggotakan 20 orang, kelompok bersama tersebut di bentuk atas anjuran dan binaan Dinas Pertanian Pangan Dati II Cianjur. Tujuan dengan bergabungnya PD Pacet Segar dengan petani-petani tersebut adalah untuk menjalin kerjasama diantara sesama petani sayuran, baik dalam aspek budidaya, pasca panen, maupun pemasaran sebagai upaya peningkatan produksi dan mutu sayuran yang dihasilkan agar lebih menguntungkan. PD Pacet Segar memiliki visi yaitu, menjangkau kesejahteraan khalayak banyak, meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen, meningkatkan pendapatan para petani. Selain itu, PD Pacet Segar juga memiliki misi untuk mencapai visinya, yaitu memberi pelayanan yang terbaik untuk konsumen, mengutamakan kualitas produk yang optimal dan menjadikan karyawan sebagai aset bagian dari perusahaan. Modal awal yang digunakan untuk mendirikan PD Pacet Segar berjumlah Rp. 5.000.000,00 yang berasal dari dalam keluarga. Aset awal yang dimiliki perusahaan berupa lahan kebun milik pribadi seluas 400 m², yang digunakan untuk menanami jenis sayuran lokal. Seiring dengan perkembangan perusahaan, lahan kebun yang dimiliki meningkat seluas 4 hektar, dengan jenis sayuran yang diusahakan adalah jenis sayuran lokal, seperti wortel, buncis, baby buncis, tomat cherry, selada, selada air, timun Jepang dan brokoli. Mulai Tahun 1980, PD Pacet Segar mulai menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan, diantaranya dengan PT Brassica dan CV Mekar. Kerjasama 30 yang terjalin tersebut, mempermudah PD Pacet Segar dalam memasarkan sayurannya ke sebagian daerah yang ada di Jakarta, seperti Pasar Mayestik, Pasar Blok M, Pasar Cikini, dan lain-lain. Pada tahun 1983, PD Pacet Segar dapat menembus Pasar Swalayan yaitu PT.HERO Supermarket di Jakarta. Pada saat itu PD Pacet Segar ditetapkan sebagai pemasok tetap sampai dengan tahun 2008. Saat itu belum banyak pengusaha lokal yang dapat memasukan produknya ke pasar swalayan, sehingga PD Pacet Segar selain memasok sayuran segar, juga memasok sayuran olahan seperti timun asinan. Pada tanggal 1 September 1991 dalam acara yang di prakarsai oleh Dapertemen Perdagangan dan AP3I Asosiasi Pusat Pertokoan dan Pembelanjaan Indonesia di Jakarta, PD Pacet Segar menandatangani kontrak kerjasama dengan PT Fine Food Corporation PT FFCo, dalam pembuatan sayuran acar. Selain itu PD Pacet Segar melakukan kerjasama lebih lanjut dengan HIPPI dan HERO Supermarket itu dikukuhkan dengan ditandatanganinya pada tanggal 5 September 1991 di JDC Jakarta Desaign Center, kerjasama ini ditandai dengan penyerahan dua buah traktor oleh PT. HERO Supermarket kepada PD Pacet Segar. Seiring dengan peningkatan penjualan produk sayuran, PD Pacet Segar sering mengikuti kegiatan-kegiatan pameran, untuk lebih memperkenalkan produk sayuran yang dihasilkannya. Melalui kegiatan pameran tersebut, akhirnya PD Pacet Segar menjadi ” Tenant of Incubator of Agribusiness ” IPB pada tahun 1995. Selama kurang lebih 4 tahun, PD Pacet Segar berada dalam pengawasan PIAA-IPB untuk memperoleh bimbingan manajemen, pemasaran, adiministrasi dan keuangan. Melalui PIAA-IPB inilah Pacet Segar mendapat perhatian dari lembaga keuangan seperti BNI dan Telkom. Pada tanggal 31 Januari 1995 PD Pacet Segar mendaftarkan usahanya pada Dinas Perdagangan Kabupaten Cianjur, sehingga badan hukum yang dimilki perusahaan berupa PD Pacet Segar dengan nomor : SIUP 00310.7PMBI1995. Hal ini ditujukan untuk mengantisipasi perusahaan dengan harapan memperoleh kemajuan usaha yang lebih baik. Pada tanggal 28 Januari 1995 PD Pacet Segar tercatat dalam sertifikat keanggotaan pada Inkubator Agribisnis dan Agroindustri Institut Pertanian Bogor. 31 Adanya kontrak kerjasama PD Pacet Segar dengan beberapa perusahaan, membawa pengaruh yang baik, hal ini terbukti dengan banyaknya tawaran bekerjasama dengan pihak-pihak perusahaan besar yang diterima oleh PD Pacet Segar. Sehingga perusahaan mendapatkan peningkatan omset penjualan mencapai 7 ton per minggu. PD Pacet Segar terus melakukan pengembangan pemasaran, selain HERO yang menjadi pasar utama, pada saat ini perusahaan juga bekerjasama dengan Makro yang ditandai dengan adanya penandatangan kontrak kerjasama pada tanggal 27 November 1997. Selain itu, pada tahun 2002 PD Pacet Segar juga menjalin kerjasama dengan PT. Wiguna Makmur dan PT. Simplot Agritama Mc Donalds, serta pada bulan Desember 2003 perusahaan bekerjasama dengan Wendy’s akhir tahun 2009. Pada akhir tahun 2009, PD Pacet Segar memutuskan penjualannya dengan swalayan dan Mc Donald karena adanya pelanggaran kesepakatan oleh pihak tersebut. Diantara pelanggaran tersebut adalah adanya keterlambatan jangka waktu pembayaran tagihan. Pada awalnya jangka waktu pembayan yang disepakati adalah dua minggu setelah barang dikirim, namun pada kenyataannya pembayaran diundur sampai 3 bulan. Hal ini menyebabkan perputaran uang dalam bisnis sedikit tersendat, sehingga PD Pacet Segar memutuskan untuk menghentikan kerjasama dengan Swalayan dan Mc Donald. Pada tahun ini 2012 PD Pacet Segar hanya mendistribusikan sayuran segar yang dihasilkan ke ICDF International Cooperation Development Fund Bogor, industri pengolahan PD. Pusaka Tani dan pasar tradisional.

5.2 Lokasi Perusahaan