VI ANALISIS RISIKO PRODUKSI TOMAT CHERRY
6.1 Identifikasi Sumber-Sumber Risiko
PD Pacet Segar melakukan budidaya tomat cherry segara kontinu dari musim ke musim. Dalam satu kali musim tanam atau periode tanam, PD Pacet
Segar menanam sebanyak 2000 tanaman. Pada kegiatan usaha budidaya tomat cherry pada PD Pacet Segar terdapat beberapa risiko produksi yang dapat
menghambat jalannya usaha budidaya ini. Langkah awal yang dilakukan dalam menganalisis risiko produksi adalah dengan mengidentifikasi sumber-sumber
risiko produksi. Proses identifikasi sumber-sumber risiko ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung dilapangan, wawancara dengan pihak terkait, dan
laporan produksi tomat cherry pada PD Pacet Segar. Identifikasi dengan cara pengamatan langsung dilakukan dengan mengikuti secara langsung alur produksi
tomat cherry, yaitu mulai dari penanaman bibit tomat, penyiangan, penyulaman, perempelan, pemupukan, pencegahan dan pemberantasan hama penyakit, panen,
penyortiran, pengepakan, dan pengiriman. Secara umum risiko produksi tomat cherry yang dihadapi oleh PD Pacet
Segar adalah matinya tanaman tomat pada masa produktifnya dan tomat busuk atau rusak. Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung dilapangan,
wawancara, dan analisis laporan produksi tomat cherry pada PD Pacet Segar, ditemukan beberapa hal yang teridentifikasi sebagai sumber risiko produksi tomat
cherry. Sumber-sumber risiko produksi tersebut adalah rendahnya produksi tomat cherry yang disebabkan oleh perubahan cuaca, serangan hama yang mengganggu
produksi tomat cherry, penyakit tanaman, sumer daya manusia, dan kualitas bibit. Perhitungan besarnya risiko produksi yang ditimbulkan dilihat dari produksi
normal tanaman tomat cherry per tanaman. Pada kondisi normal produktivitas tomat cherry 2 kgtanaman, namun dengan adanya sumber-sumber risiko yang
menyebabkan terjadinya risiko produksi, maka produktivitas tomat berfluktuasi. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, produktivitas tomat cherry pada PD
Pacet Segar dari Mei 2010 – Februari 2012 berkisar antara 0,27 – 2,27kgtanaman.
Proses identifikasi terhadap sumber risiko dilakukan dengan cara melihat urutan kejadian beberapa sumber risiko yang terjadi, kejadian tersebut bisa saling
41 berhubungan dan terpisah satu sama lainnya. Sebagai contoh sumber risiko yang
terjadi pada satu waktu adalah perubahan cuaca, penyakit, dan hama. Perubahan cuaca merupakan salah satu sumber risiko yang menyebabkan tanaman tomat
terjangkit penyakit dan terserang hama. Perubahan cuaca juga berpengaruh terhadap kematian tanaman tersebut, namun dengan adanya perubahan cuaca yang
tidak stabil menyebabkan tanaman tersebut terjangkit penyakit dan akhirnya mati. Selain itu perubahan cuaca juga menyebabkan tanaman tomat terserang hama dan
menyebabkan tanaman tersebut mati atau buahnya rusak. Berdasarkan contoh dan pemaparan diatas maka dibutuhkan kejelian dan ketelitian dalam proses
mengidentifikasi sumber risiko dan pengaruh sumber risiko terebut terhadap kematian tomat dan kerusakan buah tomat. Penentuan sumber risiko produksi
dalam budidaya tomat cherry dilakukan dengan cara melihat urutan kejadian sumber risiko, sumber risiko yang terdekat dengan kematian atau kerusakan buah,
maka sumber risiko tersebut yang berpengaruh terhadap munculnya risiko produksi. Penjelasan dari kelima sumber risiko yang telah teridentifikasi pada
budidaya tomat cherry pada PD Pacet Segar akan dijelasakan dibawah ini. 1.
Perubahan cuaca Cuaca yang tidak menentu, khususnya untuk wilayah Cipanas dan
sekitarnya berpengaruh negatif kepada budidaya tomat cherry. Dengan adanya perubahan cuaca yang sangat signifikan menjadi salah satu sumber risiko produksi
yang sangat dirasakan dampaknya oleh pelaku usaha yaitu PD Pacet Segar. Hal tersebut disebabkan karena produktifitas tomat cherry akan mengalami gangguan
apabila dihadapkan pada kondisi cuaca yang ekstrim. Selain itu juga menyebabkan banyaknya tanaman yang mati dan rentan terserang hama dan
penyakit. 2.
Hama Hama merupakan salah satu sumber risiko produksi pada budidaya tomat
cherry. Hama yang sering menyerang tomat cherry adalah White fly Bemesia tobaci, Leafminer Liriomyza trifolli, thrips, dan ulat buah Heliotis armigera.
a. White fly menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun dan
menghasilkan empedu madu yang menyebabkan daun menjadi keriput kecoklatan.
42
Gambar 10 White Fly Pada Daun Tomat
Kutu ini termasuk famili Aleyrodidae dari ordo Hemiptera. Kutu ini bila terganggu akan berhamburan seperti kabut atau kepul putih. Ciri-ciri dari kutu ini
adalah memiliki panjang ± 1 mm berwarna putih kekuning-kuningan, tertutup tepung seperti lilin putih, memiliki 2 pasang sayap berwarna putih dengan
bentangan ± 2 mm, dan bermata merah. Lalat putih betina berukuran lebih besar dari pada lalat jantan. Telur berbentuk elips sepanjang antara 0,2-0,3 mm. Panjang
pulpa ± 0,7 mm, berbentuk oval serta datar dan badannya seperti sisik pada daun. Gejala yang ditimbulkan bagi tanaman yang terserang hama ini adalah
tanaman tomat yang terserang seperti diselimuti tepung putih yang bila dipegang akan
berterbangan. Serangan
mengakibatkan pertumbuhan
tanaman terhambatkerdil, daun mengecil, dan menggulung ke atas.
b. Hama Leafminer menyerang tanaman pada stadium larva dan dewasa
dengan cara membuat alur gerakan pada bawah epidermis daun yang menyebabkan daun menjadi kuning kekeringan.
Gambar 11 Serangan Leafminer pada Daun Tomat
c. Thrips menyerang tanaman pada bagian daun muda, bunga dan buah.
Hama ini biasanya menetap di bagian bawah daun.
43 Kutu daun thrips termasuk famili Thripidae dari ordo Thysanoptera. Kutu
daun ini memiliki ciri dengan panjang thrips antara 1-1,2 mm, berwarna hitam, bergaris merah atau tidak bercak merah. Nimfa thrips muda berwarna putih atau
putih kekuningan, tidak bersayap dan kadang-kadang berbercak merah. Thrips dewasa bersayap dan berambut berumbai-rumbai. Telur thrips berbentuk seperti
ginjal atau oval. Tanaman yang terserang hama ini akan mengisap cairan pada permukaan
daun dimana daun yang telah diisap menjadi berwarna putih seperti perak karena udara masuk ke dalamnya. Bila terjadi serangan hebat, daun menjadi kering dan
mati. Tanaman muda yang terserang akan layu dan mati. d.
Ulat buah menyerang tanaman dengan cara memakan buah sehingga berbentuk lubang.
Ulat buah memiliki Ciri-ciri dengan panjang ulat ± 4 cm dan akan makin panjang pada temperatur rendah. Warna ulat bervariasi dari hijau, hijau kekuning-
kuningan, hijau kecoklat-coklatan, kecoklat-coklatan sampai hitam. Pada badan ulat bagian samping ada garis bergelombang memanjang, berwarna lebih muda.
Pada tubuhnya kelihatan banyak kutil dan berbulu. Telur berbentuk bulat berwarna kekuning-kuningan mengkilap dan sesudah 2-4 hari berubah warna
menjadi coklat. Panjang sayap ngengat bila dibentangkan ± 4 cm dan panjang badan antara 1,5-2,0 cm. Sayap bagian muka berwarna coklat dan sayap belakang
berwarna putih dengan tepi coklat. Hama ulat ini menyerang daun, bunga dan buah tomat. Ulat ini sering
membuat lobang pada buah tomat secara berpindah-pindah. Buah yang dilubangi pada umumnya terkena infeksi sehingga buah menjadi busuk lunak.
3. Penyakit
Penyakit yang menyerang tanaman tomat cherry merupakan salah satu sumber risiko produksi. Penyakit pada tomat ini dapat disebabkan oleh cendawan
dan bakteri. Penyakit yang disebabkan oleh cendawan terdiri atas penyakit layu
Fusarium oxysporum, embun tepung Peronospora parasitica, bercak daun Cercospora sp., dan busuk daun Phytophthora infestans. Penyakit layu yang
disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporium menyerang bibit di persemaian
44 dan tanaman dewasa dengan gejala tanaman tampak layu. Bagian yang terserang
akan lunak dan berair, tetapi tidak mengeluarkan cairan lendir berwarna putih dari bagian yang busuk tersebut. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit embun tepung
adalah pada permukaan daun atas tampak bercak nekrotik berwarna kekuningan dan jika daun dibalik tampak tepung berwarna putih keabuabuan. Penyakit bercak
daun memiliki gejala terjadi bercak klorosis berbentuk lingkaran, berwarna kuning dan terdapat bintik hitam pada bagian tengah lingkaran. Penyakit busuk
daun menyerang semua tahap perkembangan tanaman. Gejala yang ditimbulkan yaitu adanya bercak hitam kecoklatan yang pada kondisi lingkungan mendukung
seperti kelembaban tinggi, dapat meluas dengan cepat sehingga menyebabkan kematian.
Penyakit pada tanaman tomat yang disebabkan oleh bakteri adalah penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Pseudomonas solanacearum. Patogen
dari penyakit ini menyerang jaringan pengangkut air sehingga translokasi air dan hara terganggu. Akibatnya tanaman menjadi layu, kuning, kerdil, dan akhirnya
mati. Bagian tanaman yang busuk karena patogen ini mengeluarkan cairan berwarna putih seperti lendir.
4. Sumber daya manusia
Sumberdaya manusia merupakan faktor penting dalam kegiatan produksi di perusahaan, karena sumber daya manusia menentukan baik buruknya proses
produksi. Pada budidaya tomat cherry, sumber risiko berasal dari kesalahan tenaga kerja dalam melakukan pemupukan tanaman, sehingga tanaman mati
karena jarak antara pupuk terlalu dekat dengan tanaman tomat. Walaupun sudah diingatkan oleh pihak penanggung jawab produksi, tapi pada setiap periode tanam
masih ada tanaman yang mati karena kesalahan pemupukan. Oleh karena itu kesalahan pemupukan ini termasuk salah satu sumber risiko produksi pada
budidaya tomat cherry. 5.
Kualitas Bibit Kualitas bibit merupakan salah satu sumber risiko yang berpengaruh besar
pada proses budidaya tomat cherry pada PD Pacet Segar. Bibit yang digunakan dalam budidaya diperoleh dari mitra yaitu ICDF International Cooperation
Development Fund Bogor. Kualitas bibit yang diberikan oleh ICDF tidak selalu
45 bagus, hal ini dikemukakan oleh H. Halim selaku penanggung jawab produksi.
Produktivitas normal tomat cherry adalah 1,5 – 2,5 kgtanaman. apabila
produktifitas tanaman kurang dari batas normal tersebut, maka produksi tomat cherry pada periode tersebut dipengaruhi oleh kualitas bibit. Mengenai bibit yang
memeiliki kualitas rendah, perusahaan sudah pernah melakukan komplain terhadap kualitas bibit kepada ICDF, namun sampai saat ini kualitas bibit yang
dikirimkan masih ada yang kualitasnya buruk. Perusahaan masih menerima bibit yang dikirimkan oleh ICDF karena bibit tomat cherry tidak dijual di pasaran.
6.2 Analisis Probabilitas Risiko Produksi Hasil identifikasi terhadap sumber-sumber risiko produksi pada PD Pacet
Segar memberikan informasi bahwa ada lima jenis sumber risiko produksi. Kelima risiko produksi tersebut adalah perubahan cuaca, hama, penyakit, sumber
daya manusia, dan kualitas bibit. Setelah ssmua sumber-sumber risiko teridentifikasi, maka selanjutnya dilakukan analisis probabilitas terhadap masing-
masing sumber risiko. Analisis probabilitas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besar
kecilnya kemungkinan terjadinya sumber risiko tersebut sehingga dapat diambil keputusan nantinya mana sumber risiko yang akan dipriorotaskan terlebih dahulu
penanganannya. Dalam melakukan analisis ini, data yang digunakan adalah data produksi tomat cherry 2000 tanamanperiode produksi pada 10 periode terakhir
Mei 2010 – Februari 2012 dan hasil wawancara dengan pihak perusahaan.
Penentuan kondisi, batas, dan jumlah yang digunakan dalam perhitungan analisis probabilitas dilakukan oleh perusahaan yang mengacu pada kejadian sebenarnya
pada periode sebelumnya. Perhitungan probabilitas ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi banyaknya kehilangan produksi tomat yang disebabkan oleh satu
sumber risiko. Setelah itu dilakukan perhitungan nilai rata-rata dan nilai standar deviasi kejadian beresiko. Sebelum didapatkan nilai z-score, maka perlu
ditentukan nilai batas normal yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penentuan angka ini sangat penting karena nilai probabilitas ini merupakan perhitungan
seberapa besar penyimpangan kehilangan produksi tomat yang disebabkan oleh satu sumber risiko dari batas normal.
46 Hasil analisis probabilitas terhadap masing-masing sumber risiko produksi
dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 7 Hasil Perhitungan Probabilitas Sumber-Sumber Risiko Produksi
Budidaya Tomat Cherry pada PD Pacet Segar
No Sumber Risiko Produksi
Probabilitas
1 Perubahan cuaca
44,00 2
Hama 25,80
3 Penyakit
38,20 4
Sumber daya manusia 6,80
5 Kualitas Bibit
42,50 Berdasarkan data pada Tabel 8, dapat dilihat probabilitas dari masing-
masing sumber risiko. Probabilitas sumber risiko dari yang terbesar adalah perubahan cuca 44,00, kualitas bibit 42,50, penyakit 38,20, hama
25,80, dan sumber daya manusia 6,80. Probabilitas besarnya kehilangan produksi yang disebabkan oleh
perubahan cuaca menempati urutan pertama yaitu 44,00 persen. Hasil perhitungan probabilitas untuk sumber risiko perubahan cuaca dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 8 Analisis Probabilitas Sumber Risiko Perubahan Cuaca Periode
Waktu Kehilangan Produksi
Tomat kg
1 Mei - Agustus 2010
718 2
Juli - Oktober 2010 132
3 September - Desember 2010
1.066 4
November 2010 - Februari 2011 1.756
5 Januari - April 2011
1.762 6
Maret - Juni 2011 1.027
7 Mei - Agustus 2011
399 8
Juli - Oktober 2011 61
9 September - Desember 2011
740 10
November 2011 - Februari 2012 1.425
TOTAL 9085
Rata - Rata 909
Standar Deviasi 614
X batas normal 1000
Z 0,15
Nilai Pada Tabel Z 0,44
Probabilitas Risiko 44,00
47 Berdasarkan Tabel 9, batas normal kehilangan produksi tomat cherry yang
ditetapkan oleh PD Pacet Segar adalah 1000 kg. Angka ini ditetapkan oleh perusahaan berdasarkan rata-rata kehilangan produksi sebesar 25 persen pada
setiap periode. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai Z sebesar 0,15 menunjukkan bahwa nilai tersebut berada pada sebelah kanan kurva distribusi normal. Apabila
nilai Z ini dipetakan pada Tabel distribusi Z, maka akan menunjukkan nilai 0,44. Angka ini menunjukkan probababilitas sumber risiko yang disebabkan iklim
adalah 44 persen. Angka ini memiliki arti bahwa kemungkinan kehilangan produksi tomat yang melebihi 1000 kg adalah 44 persen. Besarnya probabilitas
yang disebabkan oleh perubahan cuaca yang signifikan sehingga menyebabkan tanaman rusak dan mati.
Besarnya kehilangan produksi yang disebabkan oleh sumber risiko perubahan cuaca pada periode-periode tertentu jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan periode yang lainnya. Sebagai contoh pada periode 1, 2, 7, dan 8. Pada periode ini besarnya kehilangan produksi relatif sedikit daripada periode
lainnya. Hal ini disebabkan oleh cuaca pada periode tersebut relatif stabil, karena intensitas hujan dan pananya seimbang, sehingga risiko produksi yang disebabkan
oleh perubahan cuaca relatif sedikit. Pada periode 4 dan 5 merupakan periode yang jumlah kehilangan produksi tomat yang paling besar, hal ini disebabkan oleh
cuaca yang ekstrim dan angin kencang, sehingga tanaman tomat banyak yang mati.
Probabilitas kehilangan produksi tomat cherry yang disebabkan oleh kualitas bibit menempati urutan kedua, yaitu sebesar 42,50 persen. Batas normal
kehilangan tomat yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 400 kg per periode. Penetapan angka batas normal ini berdasarkan rata-rata kehilangan produksi
sebesar 10 persen pada setiap periode produksi. Berdasarkan Tabel 10 hasil perhitungan probabilitas sumber risiko yang
disebabkan oleh kualitas bibit, nilai Z sebesar 0,19 menunjukkan bahwa nilai tersebut berada pada sebelah kanan kurva distribusi normal. Apabila nilai Z ini
dipetakan pada Tabel distribusi Z, maka akan menunjukkan nilai 0,425. Angka ini menunjukkan probababilitas sumber risiko yang disebabkan kualitas adalah 42,50
persen. Angka ini memiliki arti bahwa kemungkinan kehilangan produksi tomat
48 yang melebihi 400 kg adalah 42,50 persen. Sumber risiko produksi yang
disebabkan oleh kualitas bibit dipengaruhi oleh keempat sumber risiko produksi lainnya.
Tabel 9 Analisis Probabilitas Sumber Risiko Kualitas Bibit Periode
Waktu Kehilangan Produksi
Tomat kg
1 Mei - Agustus 2010
- 2
Juli - Oktober 2010 -
3 September - Desember 2010
235 4
November 2010 - Februari 2011 380
5 Januari - April 2011
979 6
Maret - Juni 2011 115
7 Mei - Agustus 2011
- 8
Juli - Oktober 2011 -
9 September - Desember 2011
413 10
November 2011 - Februari 2012 1.099
TOTAL 3.220
Rata - Rata 322
Standar Deviasi 410
X batas normal 400
Z 0,19
Nilai Pada Tabel Z 0,425
Probabilitas Risiko 42,50
Besarnya risiko yang dihadapi diperoleh dari hasil pengurangan besarnya kehilangan produksi dikurangi dengan besarnya risiko yang disebabkan perubahan
cuaca, hama, penyakit, dan sumber daya manusia. Sebagai contoh pada periode satu, dua, tujuh, dan delapan, risiko produksi yang disebabkan oleh kualitas bibit
adalah 0. Hal ini disebabkan karena produktivitas tanaman tomat berada pada batas normal, yitu antara 1,5
– 2,5 kgtanaman, sehingga pada periode ini tanaman tomat tidak terkena risiko produksi yang disebabkan oleh kualitas bibit. Berbeda
dengan periode 10. Kehilangan produksi pada periode ini adalah sebesar 3.374 kg. Dari 3.374 kg, kehilangan produksi yang disebabkan oleh kualitas bibit adalah
1,099 kg. Pada periode ini kehilangan risiko yang disebabkan oleh kualitas bibit sangat tinggi. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor perubahan cuaca yang tidak
menentu, sehingga produktivitas tanaman menurun. Selain itu, kualitas bibit yang
49 diperoleh dari ICDF tidak sebagus biasanya Halim
1
. Secara umum kualitas bibit ini dipengaruhi oleh perubahan cuaca, sehingga produktivitas menurun.
Probabilitas kehilangan produksi tomat cherry yang disebabkan oleh penyakit menempati urutan ketiga yaitu sebesar 38,20 persen. Batas normal
kehilangan tomat yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 320 kg per periode. Penetapan angka batas normal ini berdasarkan rata-rata kehilangan produksi
sebesar 8 persen pada setiap periode produksi. Hasil perhitungan probabilitas sumber risiko yang disebabkan oleh penyakit dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 10 Analisis Probabilitas Sumber Risiko Penyakit Periode
Waktu Kehilangan Produksi
Tomat kg
1 Mei - Agustus 2010
376 2
Juli - Oktober 2010 109
3 September - Desember 2010
322 4
November 2010 - Februari 2011 333
5 Januari - April 2011
363 6
Maret - Juni 2011 313
7 Mei - Agustus 2011
169 8
Juli - Oktober 2011 15
9 September - Desember 2011
299 10
November 2011 - Februari 2012 482
TOTAL 2.781
Rata - Rata 278
Standar Deviasi 139
X batas normal 320
Z 0,30
Nilai Pada Tabel Z 0,382
Probabilitas Risiko 38,20
Berdasarkan data pada Tabel 11, nilai Z sebesar 0,30 menunjukkan bahwa nilai tersebut berada pada sebelah kanan kurva distribusi normal. Apabila nilai Z
ini dipetakan pada Tabel distribusi Z, maka akan menunjukkan nilai 0,382. Angka ini menunjukkan probababilitas sumber risiko yang disebabkan penyakit adalah
38,20 persen. Angka ini memiliki arti bahwa kemungkinan kehilangan produksi tomat yang melebihi 320 kg adalah 38,20 persen. Besarnya probabilitas yang
disebabkan oleh penyakit yang juga dipicu oleh iklim yang ekstrim sehingga
1
Penanggungjawab Produksi PD Pacet Segar
50 tanaman terserang penyakit, khususnya penyakit layu fusarium, busuk buah.
Sumber risiko produksi yang disebabkan oleh penyakit dipengaruhi oleh perubahan cuaca. Apabila curah hujan tinggi, maka tanaman akan rentan terserang
penyakit. Berdasarkan pada Tabel 15, besarnya kehilangan produksi yang disebabkan oleh penyakit pada periode 8 sangat rendah, yaitu 15 kg. Hal ini pada
periode ini Juli – Oktober 2011 curah hujan sangat rendah, sehingga tanaman
sedikit yang terserang oleh penyakit. Sedangkan pada periode 10, besarnya kehilangan produksi yang disebabkan oleh penyakit sangat tinggi, yaitu sebesar
482 kg. Hal ini disebabkan pada periode ini curah hujan sangat tinggi, sehingga banyak tanaman yang terserang penyakit dan akhirnya mati.
Probabilitas kehilangan produksi tomat cherry yang disebabkan oleh hama menempati urutan keempat yaitu sebesar 25,80 persen. Batas normal kehilangan
tomat yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 300 kg per periode. Penetapan angka batas normal ini berdasarkan rata-rata kehilangan produksi sebesar 7,5
persen pada setiap periode produksi. Hasil perhitungan probabilitas sumber risiko yang disebabkan oleh hama dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 11 Analisis Probabilitas Sumber Risiko Hama Periode
Waktu Kehilangan Produksi
Tomat kg
1 Mei - Agustus 2010
254 2
Juli - Oktober 2010 96
3 September - Desember 2010
258 4
November 2010 - Februari 2011 236
5 Januari - April 2011
334 6
Maret - Juni 2011 353
7 Mei - Agustus 2011
223 8
Juli - Oktober 2011 26
9 September - Desember 2011
164 10
November 2011 - Februari 2012 350
TOTAL 2.294
Rata - Rata 229
Standar Deviasi 108
X batas normal 300
Z 0,65
Nilai Pada Tabel Z 0,258
Probabilitas Risiko 25,80
51 Berdasarkan data pada Tabel 12, nilai Z sebesar 0,65 menunjukkan bahwa
nilai tersebut berada pada sebelah kanan kurva distribusi normal. Apabila nilai Z ini dipetakan pada Tabel distribusi Z, maka akan menunjukkan nilai 0,258. Angka
ini menunjukkan probababilitas sumber risiko yang disebabkan hama adalah 25,80 persen. Angka ini memiliki arti bahwa kemungkinan kehilangan produksi
tomat yang melebihi 300 kg adalah 25,80 persen. Kehilangan produksi yang disebabkan oleh serangan hama dipengaruhi oleh perubahan cuaca. Cuaca yang
buruk, menyebabkan tanaman mudah terserang hama. Berdasarkan Tabel 17, dapat dilihat pada periode 2 dan 8, kehilangan produksi lebih sedikit dibandingkan
periode lainnya. hal ini disebabkan karena pada periode ini curah hujan relatih sedikit, sehingga hama tidak menyerang tanaman. berbeda halnya pada periode
laiinnya, kehilangan produksi lebih banyak. Rata-rata kehilangan produksi disebabkan oleh hama busuk buah, sehingga banyak buah yang tidak bisa dipanen.
Probabilitas kehilangan produksi tomat cherry yang paling rendah disebabkan oleh sumber daya manusia yaitu 6,80 persen. Hasil perhitungan
probabilitas sumber risiko dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 12 Analisis Probabilitas Sumber Risiko Sumber Daya Manusia Periode
Waktu Kehilangan Produksi
Tomat kg
1 Mei - Agustus 2010
22 2
Juli - Oktober 2010 26
3 September - Desember 2010
24 4
November 2010 - Februari 2011 28
5 Januari - April 2011
22 6
Maret - Juni 2011 24
7 Mei - Agustus 2011
28 8
Juli - Oktober 2011 12
9 September - Desember 2011
24 10
November 2011 - Februari 2012 18
TOTAL 228
Rata - Rata 23
Standar Deviasi 5
X 30
Z 1,49
Nilai Pada Tabel Z 0,068
Probabilitas Risiko 6,80
52 Berdasarkan data pada Tabel 13, batas normal kehilangan tomat yang
ditetapkan oleh perusahaan adalah 30 kg per periode. Penetapan angka batas normal ini berdasarkan rata-rata kehilangan produksi sebesar 0,75 persen pada
setiap periode produksi. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai Z sebesar 1,49. Angka menunjukkan bahwa nilai tersebut berada pada sebelah kanan kurva
distribusi normal. Apabila nilai Z ini dipetakan pada Tabel distribusi Z, maka akan menunjukkan nilai 0,068. Angka ini menunjukkan probababilitas sumber
risiko yang disebabkan human error adalah 6,80 persen. Angka ini memiliki arti bahwa kemungkinan kehilangan produksi tomat yang melebihi 30 kg adalah 6,80
persen. Kehilangan produksi yang disebabkan oleh sumberdaya manusia ini disebabkan kesalahan pada saat pemupukan. Pemupukan yang dekat dengan
tanaman menyebakan kematian pada tanaman. Penanggungjawab produksi selalu mengingatkan tenaga kerjanya bagaimana pemupukan yang benar, tapi pada
kenyataannya masih ada yang tidak melaksanakan dengan baik. Ciri-ciri tanaman yang mati karena kesalahan pemupukan adalah pangkal tanaman tersebut akan
lunak dan menyebabkan tanaman mati.
6.3 Analisis Dampak Risiko Produksi