c. Pihak Manajemen Perusahaan
Laporan studi kelayakan bisnis berguna bagi manajemen perushaan untuk merealisasikan ide proyek yang bermuara pada keuntungan
perusahaan. Pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam hal pendanaan yaitu berapa alokasi dari modal sendiri,
rencana pendanaan dari investor dan kreditor. d.
Pihak Pemerintah dan Masyarakat Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun pemerintah dapat secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kebijakan perusahaan. e.
Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi Dalam menyusun studi kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat
yang didapatkan dan biaya yang ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional.
2.4.1 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar 2009, studi kelayakan bisnis dilakukan agar proyek yang dijalankan tidak akan sia-sia atau
dengan kata lain tidak membuang waktu, tenaga, pikiran secara cuma-cuma serta tidak menimbulkan masalah yang tidak perlu di
masa yang akan datang. Terdapat lima tujuan perlunya menyusun studi kelayakan bisnis suatu proyek sebelum dijalankan, yaitu:
a. Menghindari risiko kerugian karena di masa yang akan datang
semacam kondisi ketidakpastian. Studi kelayakan bisnis dapat meminimalkan risiko yang tidak kita inginkan terjadi.
b. Memudahkan perencanaan, baik itu meliputi jumlah dana yang
diperlukan, kapan usaha atau proyek akan dijalankan, dimana lokasi proyek akan dibangun, siapa yang akan
melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, dan berapa besar keuntungan yang akan diperoleh.
c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan karena telah disusun
berbagai rencana yang akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis.
d. Memudahkan pengawasan karena pelaksanaan proyek akan
didasarkan pada perencanaan yang telah disusun. Pengawasan perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak melenceng dari
rencana yang telah disusun. e.
Memudahkan pengendalian sehingga apabila terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi. Tujuan pengendalian
adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke perencanaan sesungguhnya sehingga pada
akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.
2.4.2 Tahap-Tahap dalam Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar 2009, tahapan dalam melakukan studi kelayakan bisnis perlu dilakukan secara benar agar tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai. Tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan studi kelayakan dan
keakuratan penilaian. Tahapan dalam melakukan studi kelayakan yang umum dilakukan adalah:
a. Pengumpulan data dan informasi
Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
Pengumpulan data dapat diperoleh dari berbagai sumber-sumber yang dapat dipercaya, misalnya Biro Pusat Statistika BPS,
Badan Kordinasi Penanaman Modal BKPM, Bank Indonesia BI dan sebagianya.
b. Melakukan pengolahan data
Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan
informasi tersebut. Pengolahan data dilakukan secara benar dan akurat dengan menggunakan metode-metode dan ukuran yang
telah lazim digunakan dalam bisnis.
c. Analisis Data
Analisis data dilakukan dalam rangka menentukan kriteria kelayakan dari suatu aspek. Kelayakan bisnis ditentukan
dengan kriteria-kriteria yang telah memenuhi syarat sesuai kriteria yang layak digunakan.
d. Mengambil keputusan
Apabila telah diukur dengan kriteria tertentu dan telah diperoleh hasil pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah
mengambil keputusan terhadap hasil tersebut. e.
Memberikan rekomendasi Tahap terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-
pihak tertentu terhadap laporan studi yang telah disusun. Dalam memberikan rekomendasi, diberikan juga saran-saran jika
memang masih dibutuhkan.
2.4.3 Aspek –Aspek Penilaian Bisnis