Kebutuhan Modal Investasi dan Pengembangan

l. Nilai sisa dihitung dengan asumsi pada akhir periode usaha nilai sisanya sebesar 10 persen dari nilai belinya. m. Pajak bumi dan bangunan dikenakan disetiap tahun sebagai biaya tetap dengan tarif 0.2 dari Nilai Jual Kena Pajak NJKP berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009. n. Pajak pendapatan yang digunakan adalah pajak progresif berdasarkan Undang-Undang No.36 tahun 2008, yaitu: 1. Untuk lapisan penghasilan kena pajak sampai dengan Rp 50.000.000, tarif pajaknya 5. 2. Untuk lapisan penghasilan kena pajak diantara Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000 , tarif pajaknya 15. 3. Untuk lapisan penghasilan kena pajak diatas Rp 250.000.000 hingga Rp 500.000.000 , tarif pajaknya 25. 4. Untuk lapisan penghasilan kena pajak diatas Rp 500.000.000 tarif pajaknya 30. o. Analisis sensitivitas dilakukan dengan tiga perubahan, yaitu: 1. Terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak BBM solar 2. Terjadi penurunan kapasitas produksi 3. Terjadi perubahan rendemen pada bahan baku tebu yang digunakan.

1. Kebutuhan Modal

Modal merupakan keseluruhan biaya yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan suatu usaha. Komponen modal terdiri dari biaya investasi yang dibutuhkan pada tahun ke-0 dan biaya modal kerja pada tahun ke-1 ketika perusahaan sudah mulai berproduksi. Kebutuhan modal pada usaha gula merah tebu ini sebesar Rp 452.137.000. Sumber modal diperoleh dari modal sendiri dengan persentase 33,6 persen dan meminjam kepada bank dengan persentase 66,4 persen. Pinjaman modal yang diajukan kepada bank sebesar Rp300.000.000 dengan alokasi modal investasi sebesar Rp 227.488.000 dan modal kerja sebesar Rp 72.512.000. Pengembalian pinjaman kepada bank dilakukan dengan metode anuitas yang secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 9. Tabel 6. Rencana Kebutuhan Modal Rencana Kebutuhan Modal Pada Tahun ke Nol Rp 452.137.000 Sumber Permodalan a. Modal Sendiri 33,6 Rp 152.137.000 b. Pinjaman Bank 66,4 Rp 300.000.000 Alokasi Dana Pinjaman a. Modal Investasi Periode Pinjaman 5 tahun Rp 227.488.000 b. Modal Kerja Periode Pinjaman 2 tahun Rp 72.512.000 Suku Bunga Pinjaman Rata-Rata Bank 11,67

2. Investasi dan Pengembangan

Kegiatan investasi yang dilakukan dalam usaha pengembangan gula merah tebu ini berupa pembelian lahan pabrik, pembangunan pabrik dan gudang penyimpanan. Investasi juga dilakukan dengan melakukan pembelian peralatan meliputi pembelian tungku, wajan baja, mesin penggerak, mesin pemeras, mesin pemutar untuk gula semut, satu set penampung nira tebu dan timbangan serta perlengkapan lainnya yang akan digunakan dalam proses produksi. Total biaya investasi yang dikeluarkan sebesar Rp 379.625.000. biaya investasi usaha dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini. Biaya investasi tertinggi adalah biaya pembangunan pabrik sebesar Rp 125.000.000 dengan persentase 32,93 persen. Tabel 7. Ringkasan Biaya Investasi Pada Tahun Pertama Usaha Pengolahan Gula Merah Tebu Jenis Jumlah Rupiah Persentase Lahan 50.000.000 13.17 Bangunan Pabrik 125.000.000 32.93 Gudang 75.000.000 19.76 Tungku 20.000.000 5.27 Wajan Baja 13.500.000 3.56 Mesin Penggerak 23.000.000 6.06 Mesin Pemeras 60.000.000 15.81 Mesin Pemutar 5.000.000 1.32 1 Set Penampung Nira Tebu 2.500.000 0.66 Timbangan 2.500.000 0.66 Biaya Perlengkapan 3.125.000 0.82

3. Modal Kerja