a. Net Present Value NPV
Net Present Value adalah nilai masa kini manfaat bersih net benefit selama 10 tahun periode usaha. Nilai NPV pada usaha gula merah tebu
ini adalah Rp 371.948.158. Nilai ini menunjukkan keuntungan yang akan diperoleh selama 10 tahun periode usaha dengan tingkat suku
bunga 11,67 persen pertahun. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha gula merah tebu layak untuk dijalankan karena NPV yang
dihasilkan lebih besar dari nol NPV0
b. Gross BenefitCost Ratio Gross BC
Gross BenefitCost Ratio adalah rasio antara present value manfaat kotor dan present value biaya kotor. Suatu usaha dikatakan layak jika
Gross BC nilainya lebih dari satu. Nilai Gross BC pada usaha gula merah tebu ini sebesar 1,063 yang berarti setiap Rp 1 biaya yang
dikeluarkan akan mendapat manfaat kotor Rp 1,063 selama periode usaha dengan tingkat suku bunga 11,67 . Dengan nilai Gross BC
tersebut dapat dikatakan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan.
c. Net BenefitCost Ratio Net BC
Net BenefitCost Ratio merupakan rasio antara present value net benefit yang bernilai positif dan present value net benefit yang bernilai negatif.
Suatu usaha dikatakan layak jika rasio Net BC lebih dari satu. Pada usaha gula merah tebu ini rasio Net BC sebesar 3,44. Hal ini berarti
bahwa setiap Rp1 biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan pengembalian manfaat bersih sebesar Rp 3,44. Karena rasio Net BC
lebih dari satu, maka usaha ini layak untuk dijalankan.
d. Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return adalah tingkat pengembalian usaha terhadap modal yang ditanamkan pada suatu usaha. Suatu usaha layak dijalankan
jika nilai IRR yang diperoleh lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga yang ditetapkan. Nilai IRR pada usaha gula merah tebu ini adalah
42,37 persen. Nilai ini lebih besar dari tingkat suku bunga yang ditetapkan sebesar 11,67 persen. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan pengembalian modal yang digunakan lebih besar dari tingkat discount rate yang digunakan.
e. Profitability Ratio PR
Profitability Ratio adalah perbandingan antara present value dari penerimaan kas bersih masa yang akan datang terhadap investasi yang
telah ditanamkan. Hasil perhitungan menunjukkan nilai PR usaha gula merah tebu sebesar 3,32. Suatu usaha dikatakan layak jika nilai PR nya
lebih besar dari satu sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan.
f. Payback Period PBP
Payback Period dihitung untuk mengukur seberapa cepat investasi yang ditanamkan bisa kembali. Perhitungan PBP tidak memperhitungkan nilai
waktu uang time value of money, Sofyan,2003. Secara umum suatu usaha layak untuk dijalankan jika PBP nya lebih kecil dari periode
usahanya. PBP dari usaha gula merah tebu ini adalah 3 tahun 1 bulan 14 hari. Nilainya lebih kecil dari periode usaha 10 tahun sehingga layak
untuk dijalankan. 6.
Analisis Sensitivitas dan Switching Value
Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil suatu analisis kelayakan. Hal ini
juga berkaitan dengan ketidakpastian di masa mendatang. Analisis sensitivitas pada penelitian ini dilakukan dengan mengubah harga bahan
bakar minyak solar, penurunan kapasitas produksi, perubahan rendemen bahan baku tebu yang digunakan dan penurunan harga jual gula merah. Pada
penelitian ini juga dilakukan metode switching value untuk mengetahui nilai maksimal perubahan variabel yang mempengaruhi usaha.
a. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak BBM