dilaksanakan oleh Pak Syam selama ini seperti produk gula padat dua kategori warna, pasar lokal dan antar pulau, dan promosi. Strategi harga
belum dilakukan karena produksi masih sedikit.
a. Product Produk
Produk berupa gula merah tebu yang dipasarkan harus memiliki bentuk dan kualitas produk yang baik untuk memenuhi
kebutuhan dan memberikan kepuasan terhadap konsumen. Produk tersebut berkaitan dengan bentuk, warna dan kualitas. Varietas tebu
yang cocok untuk dijadikan bahan baku gula merah adalah varietas PS864, PSJT, BL, dan Cenning
.
Kualitas gula merah sangat dipengaruhi oleh bahan baku, kegiatan pascapanen, dan kegiatan
pengolahan. Tebu sangat dipengaruhi oleh iklim, umur tanam, dan varietas. Umur sangat berkaitan dengan rendemen gula, sehingga
pengetahuan petani mengenai teknik bertanam sangat penting. Kualitas gula merah berkaitan dengan perilaku penyimpanan,
warna, dan kebersihan. Semakin lama daya simpan gula merah semakin tinggi kualitasnya. Warna gula merah sangat relatif,
berkaitan dengan preferensi konsumen. Untuk konsumen di Sulawesi Selatan, warna merah kekuning-kekuningan lebih disenangi,
sebaliknya warna hitam merah lebih disenangi di Papua dan Kalimantan Timur.
Gula merah tebu dapat diproduksi dengan tiga bentuk produk, yaitu bentuk padatbatu, serbuk, dan cair. Bentuk produk yang
dihasilkan UD Julu Atia berbentuk balok dan padat dengan berat sekitar 0,5 kg. Jenis produk padat dibuat dalam dua jenis yaitu warna
kehitam-hitaman dan warna merah kekuning-kekuningan. Warna merah kekuning-kuningan diproduksi untuk pasar lokal, sedangkan
warna merah gelap atau kehitaman untuk pasar Jayapura dan Kalimantan Timur. Sementara untuk pasar pulau Jawa, belum
ditentukan jenisnya. Bentuk produk lain yang sudah dapat diproduksi adalah gula
serbuk atau dikenal sebagai gula semut bentuknya seperti semut yang
berkumpulbergerombol, namun belum dipasarkan karena kapasitas produksi atau skala produksi yang dilakukan selama ini masih yang
kecil. Produk gula semut akan diproduksi pada tahun giling 2012, walaupun masih dalam jumlah kecil untuk mendeteksi permintaan
pasar, baik harga maupun kualitas. Gula cair belum ada perencanaan, walaupun permintaan sudah ada, yaitu oleh industri kecap, namun
metode pembuataannya masih sedang dipelajari oleh Pak Syam.
b. Place Tempat