Lokasi Usaha Peralatan Aspek Teknis

kristal. Gula merah tebu dijadikan bahan baku pada beberapa pabrik gula di Jawa Timur. Hal ini juga pernah terjadi pengrajin gula merah tradisional di Kabupaten Wajo yang dijual ke Pabrik Gula Bone PTPN XIV pada tahun 1980an

d. Promotion Promosi

Selama tahun 2011, gula merah tebu Pak Syam sudah dipasarkan setiap ada pameran produk hasil pertanian yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan Kabupaten Takalar dan Provinsi Sulawesi Selatan. Gula merah tebu dijual dengan harga Rp 14.000- 15.000kg atau Rp 7.000-8.000batang, dimana setiap satu kilogram terdiri dari dua batang.

4.3.2 Aspek Teknis

Analisis dalam aspek teknis usaha gula merah tebu mencakup lokasi usaha, peralatan produksi dan proses produksi. Berikut ini hasil analisis pada tiap kriteria aspek teknis.

1. Lokasi Usaha

UD Julu Atia berlokasi di Desa Patene, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar. Lokasi usaha gula merah tebu memiliki sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan usaha. Tebu sebagai bahan baku utamanya banyak tersedia di sekitar pabrik sehingga tidak memerlukan biaya transportasi yang tinggi. Petani dapat dengan mudah mendistribusikan tebunya ke pabrik. Akses transportasi yang mudah untuk memasarkan hasil produksi ke pasar lokal maupun pasar antar pulau.

2. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan gula merah tebu adalah: a. Parang, golok, atau pisau besar. Alat ini digunakan untuk mengikis permukaan kulit, dan membuang mata batang tebu. b. Mesin pemeras batang tebu. Alat ini digunakan untuk mengekstrak nira tebu dari batang tebu dengan cara pemerasan. Bagian utama dari mesin ini berupa tiga silinder penggiling sehingga batang tebu tertekan dan tertarik oleh putaran silinder-silinder tersebut. Tekanan tersebut akan memeras batang tebu sehingga mengeluarkan cairan nira. Mesin ini merupakan pengembangan dari alat pemeras tebu tradisional disebut kilangan tebu yang silindernya terbuat dari kayu dan diputar oleh sapi atau kerbau. c. Wajan besar, dengan ukuran 45 inci yang terbuat dari plat baja dengan ketebalan 12 mm dan kedalaman sekitar 20 cm, sehingga proses penguapan lebih cepat dengan suhu konstan. Alat ini digunakan untuk memanaskan nira tebu sampai kental. d. Pengaduk. Alat ini digunakan untuk mengaduk nira yang sedang dipanaskan agar proses penguapan cepat terjadi sehingga nira tebu lebih cepat mengental. Pada proses ini juga, busa niragula dibuang karena tidak dapat mengental. Busa niragula yang dikenal gula dengan sebutan tetes di pabrik gula e. Penyaring. Alat ini digunakan untuk menyaring cairan tebu yang akan dipanaskan, dan sedang dipanaskan. Pada proses ini penyaringan ini berfungsi menghilangkan kotoran yang dapat merusak kondisi proses pemasakan dan kualitas gula. f. Cetakan. Alat ini digunakan untuk mencetak nira tebu yang mengental dari proses pemasakan. Hal yang diperhatikan dalam pencetakan adalah suhu agar bentuk gula yang dihasilkan sesuai dengan bentuk cetakan. g. Tungku. Alat ini digunakan sebagai tempat berpijak wajan yang dibuat dari batu merah, semen, dan tanah liat.

3. Proses Pembuatan Gula Merah