Biaya dan Manfaat KRPL KEMPLING Strata 2
77 kghari. Kadang-kadang responden juga memberikan pakan berupa dedak dan
menir dengan perbandingan 1 : 0,4 dalam kghari. Biaya tunai juga berupa kesehatan dengan memberikan kapsul dengan harga sebesar Rp 5.000kapsul dan
perbaikan kandang. Biaya yang diperhitungkan pada strata 2 untuk sayuran adalah jagrakrak,
benihbibit, ajirlanjaran, polibag, pupuk kandang, tenaga kerja dalam keluarga, dan biaya penyusutan. Pupuk kandang diperoleh dari kotoran ternak yang dikelola
oleh rumah tangga strata 2. Alat-alat yang umum digunakan dalam pelaksanaan KRPL di Desa Banjarsari yaitu cangkul, ganco, parang, arit, ember, dan gayung
dimiliki sendiri oleh responden. Biaya yang diperhitungkan untuk ternak adalah biaya penyusutan kandang, dan tenaga kerja dalam keluarga. Biaya penyusutan
merupakan biaya yang dikeluarkan akibat terjadinya penggurangan nilai barang sebagai akibat penggunaannya dalam proses produksi. Nilai penyusutan dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus dengan asumsi tiap sarana produksi tidak dapat digunakan kembali rusak. Total biaya penyusutan untuk peralatan
sayuran sebesar Rp 263.627. Rata-rata biaya penyusutan kandang di Desa Banjarsari senilai Rp 161.667 dengan umur teknis kandang adalah 4 tahun, maka
penyusutan kandang tiap tahunnya adalah Rp 40.417tahun. Biaya terbesar pada pengembangan KRPL strata 2 adalah pengeluaran
biaya yang diperhitungkan. Tenaga kerja yang terlibat dalam KRPL KEMPLING adalah tenaga kerja dalam keluarga. Aktivitas tenaga kerja dalam keluarga dalam
bercocok tanaman sayuran dimulai dari persiapan lahan pengolahan tanah, pemupukan awal, penanaman, pemeliharaan penyiangan, pemupukan,
penyiraman, pemasangan ajir, dan pemanenan. Pada aktivitas beternak, tenaga
78 kerja melakukan kegiatan memberi makan, membersihkan kandang, dan
memasukkan atau mengeluarkan ternak. Tenaga kerja dalam keluarga membersihkan kandang dalam frekuensi seminggu tiga kali. Aktivitas
memasukkan atau mengeluarkan ayam di Desa Banjarsari dilakukan dengan cara ayam dikandangkan pada malam hari dan diumbar pada siang hari. Biaya kerja
tenaga dalam keluarga pada strata 2 mencapai Rp 954.600. Pengembangan KRPL KEMPLING dilaksanakan hanya beberapa menit atau beberapa jam, maka
perhitungan untuk tenaga kerja disesuaikan dengan keadaan di lokasi penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui realisasi curahan waktu untuk melakukan
kegiatan KRPL. Rata-rata curahan waktu dan curahan kerja dalam satu tahun dapat dilihat dalam Lampiran 5.
Berdasarkan analisis pendapatan atas biaya tunai pada strata 2 diperoleh sebesar Rp 3.734.165. Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga dalam KRPL
bisa membayar seluruh biaya tunai. Pendapatan atas biaya total pada strata 2 di- peroleh sebesar Rp 2.387.944. Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga dalam
KRPL bisa membayar seluruh biaya total. Nilai RC rasio pada strata 2 dapat digolongkan layak, karena nilainya
lebih dari satu. Rata-rata pendapatan dari KRPL KEMPLING per rumah tangga dalam satu tahun di Desa Banjarsari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dapat dilihat
pada Tabel 35. Penerimaan itik, kambing, dan ayam tidak dimasukkan dalam pen-
erimaan karena diasumsikan ketiga ternak ini merupakan ternak yang pen- erimaannya tidak rutin karena penerimaannya yang diterima pada saat hari-
hari besar keagamaan dan apabila rumah tangga membutuhkan uang yang
79 mendesak. Selain dari penerimaan tidak rutin, umur itik, kambing, dan sapi yang
dimiliki oleh responden juga sudah terlalu lama.
Tabel 36. Rata-Rata Pendapatan KRPL KEMPLING per Rumah Tangga Strata 2 dalam Satu Tahun
No Keterangan
Nilai Rp
1
Penerimaan Tunai
- Produksi sayuran
243.756 -
Produksi telur ayam 96.000
- Pembelian ternak
52.500
Penerimaan Non Tunai
- Produksi sayuran
1.494.824 -
Produksi telur ayam 264.000
- Produksi ayam
3.000.000 -
Produksi itik -
- Produksi kambing
- -
Produksi sapi -
Total Penerimaan
5.046.080 2
Total Biaya
2.658.136 -
Biaya Tunai 1.311.915
- Biaya yang Diperhitungkan
1.346.221 3
Pendapatan atas Biaya Tunai
3.734.165 4
Pendapatan atas Biaya Total
2.387.944 5
RC rasio Biaya Tunai 3,93
6 RC rasio Biaya Total
1,94
Sumber : Data Primer diolah, 2012 : Tidak masuk dalam penerimaan
: penerimaannya bersifat mengurangi
Berdasarkan pada Tabel 36 menunjukkan bahwa kegiatan KRPL di Desa Banjarsari menguntungkan karena nilai RC lebih dari satu. Perhitungan RC atas
biaya tunai dilakukan melalui pembagian penerimaan total dengan penjumlahan biaya tunai. Pada strata 2, nilai RC rasio pendapatan atas biaya total adalah sebe-
sar 1,94 yang berarti untuk setiap satu rupiah biaya total yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan total sebesar Rp 1,94. Nilai RC rasio pendapatan atas
biaya tunai adalah sebesar 3,93 yang berarti untuk setiap satu rupiah biaya tunai yang dikeluarkan dalam pelaksanaan KRPL strata 2 akan memberikan penerimaan
sebesar Rp 3,93.
80