Pemanfaatan Pekarangan TINJAUAN PUSTAKA

15 pemanfaatan pekarangan pada tahun 2010. Gerakan tersebut merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan P2KP berbasis sumberdaya lokal Kementerian Pertanian, 2012. Kementerian Pertanian 2012 pada Pedoman Umum Pelaksanaan P2KP menyatakan bahwa implementasi kebijakan P2KP pada tahun 2012 sebagai bentuk keberlanjutan dari kegiatan P2KP tahun 2010 diwujudkan melalui kegiatan: 1 Pemberdayaan kelompok wanita melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan bantuan alat penepung; 2 Pengembangan pangan lokal melalui kegiatan pra-pangkin dan kerja sama dengan Perguruan Tinggi dalam pengembangan teknologi pangan lokal; 3 Sosialisasi dan promosi penganekaragaman konsumsi pangan; 4 Pengembangan Kawasan Diversifikasi Pangan PKDP yang merupakan pengembangan dari kegiatan P2KP pada tingkat kawasan. Kementerian Pertanian 2011 menyatakan bahwa Direktorat Jenderal Hortikultura melaksanakan Gerakan Perempuan untuk Optimalisasi Pekarangan GPOP untuk mendukung P2KP. Tujuan gerakan tersebut lebih fokus untuk memberdayakan perempuan perkotaan melalui optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan. Komoditas utama yang dioptimalkan dalam GPOP adalah cabai keriting, cabai rawit, sayuran, tanaman obat dan tanaman hias. Kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan atau lahan sempit utamanya daerah perkotaan di Jawa Timur dilakukan dengan aneka tanaman hortikultura yakni sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan biofarmaka. Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencanangkan Rumah Hijau pada tahun 2010 sebagai salah satu solusi klimatologi yang berimbas pada menurunnya beberapa produksi pangan Anonim, 2011. 16 Rumah Hijau yang pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Rumah Hijau kemudian dikembangkan dan disempurnakan oleh Badan Litbang Pertanian dengan membangun Model KRPL di Kabupaten Pacitan. Pengembangan konsep KRPL Rumah Hijau Plus-Plus sejalan dengan Strategi Pengembangan Jawa Timur untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan daerah Jawa Timur tahun 2009-2014 dilakukan melalui empat strategi pokok yaitu Badan Ketahanan Pangan Jawa Timur, 2012: 1 Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat people centered development yang mengedepankan partisipasi masyarakat dalam merencanakan dan mengawasi program pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka sendiri. 2 Keberpihakan pada masyarakat miskin pro-poor. 3 Pengarusutamaan gender. 4 Keseimbangan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, terutama melalui pengembangan agroindustriagribisnis.

2.4 Kawasan Rumah Pangan Lestari

Pengembangan KRPL merupakan pemanfaatan pekarangan dalam mewujudkan kemandirian pangan pada suatu kawasan. Pelaksanaan KRPL dilakukan pada satu dusun kampung atau Rukun Tetangga RT yang telah menerapkan prinsip RPL dengan menambahkan intensifikasi pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum lainnya sekolah, rumah ibadah, dan lainnya, lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil Kementerian Pertanian, 2011. 17

2.4.1 Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari