Biaya dan Pendapatan Usahatani
24 modal, waktu, dan pengelolaan yang terbatas untuk mencapai tujuan Soekartawi,
1986. Apabila ingin melihat gambaran suatu usahatani, Hernanto dalam Widayati 1993 mengemukakan usahatani meliputi:
1 Terdapat lahan, tanah usahatani yang di atasnya tumbuh tanaman. Tanah yang
dibuat kolam, tambak, sawah, tegalan, tanaman setahun atau semusim, dan tanaman tahunan.
2 Terdapat bangunan yang berupa rumah petani, gudang dan kandang, lantai
jemur, dan lain-lain. 3
Terdapat alat-alat pertanian seperti cangkul, parang, garpu, linggis, pompa air, dan lain-lain.
4 Terdapat pencurahan kerja untuk mengolah tanah, menanam, memelihara,
dan lain-lain. 5
Terdapat kegiatan petani yang menentukan rencana usaha taninya, menguasai jalannya usahatani, dan menikmati hasil usahatani.
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Tujuan dari analisis pendapatan yaitu
menggambarkan keadaan sekarang dari suatu usaha dan menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan. Faktor
–faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani Suratiyah, 2006 adalah: 1 Faktor internal yaitu: umur
petani, pendidikan, jumlah tenaga kerja keluarga, luas lahan, dan modal; 2 Faktor eksternal yaitu: input meliputi ketersediaan dan harga, output meliputi
permintaan dan harga; 3 Faktor manajemen. Soekartawi 1986 menyatakan penerimaan usahatani merupakan nilai produk total dalam jangka waktu tertentu,
25 baik untuk dijual maupun dikonsumsi rumah tangga, untuk sosial, dan yang
disimpan. Pengeluaran atau biaya usahatani merupakan nilai penggunan produksi
dan lain-lain yang dikenakan pada produk yang bersangkutan. Biaya produksi merupakan semua biaya yang dilakukan oleh orang atau kelompok atau perus-
ahaan dalam menciptakan barang-barang yang diproduksinya. Keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu biaya tetap dan biaya variabel Soekartawi, 2002. Biaya tetap merupakan biaya yang apabila jumlah suatu faktor produksi yang digunakan ada-
lah tetap, maka biaya produksi yang dikeluarkan untuk memperolehnya tidak berubah nilainya, namun apabila jumlah suatu faktor produksi yang digunakan
selalu berubah-ubah, maka biaya produksi yang dikeluarkan juga berubah-ubah nilainya disebut dengan biaya variabel.
Menurut Hernanto 1980, biaya produksi dalam usahatani dapat dibedakan menjadi biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Biaya tunai adalah biaya
tetap dan biaya variabel yang dibayar secara tunai misalnya: pajak tanah dan bunga pinjaman, sedangkan biaya variabel misalnya: biaya untuk benih, pupuk,
obat-obatan, dan biaya tenaga luar keluarga. Biaya diperhitungkan adalah biaya penyusutan alat-alat dan tenaga kerja dalam keluarga.
Tingginya pendapatan tidak selalu menunjukkan efisiensi yang tinggi, maka analisis pendapatan selalu diikuti dengan pengukuran efisiensi. Ukuran
efisiensi dapat dihitung dengan perbandingan penerimaan dengan biaya RC yang menunjukkan berapa penerimaan yang diterima untuk setiap biaya yang
dikeluarkan selama proses produksi.
26