Penilaian Rumah Tangga terhadap Manfaat KRPL KEMPLING
59
Tabel 19. Manfaat yang dirasakan oleh Rumah Tangga dengan adanya KRPL KEMPLING
Manfaat Strata 1
Strata 2 Strata 3
Jumlah orang
Persentase Jumlah
orang Persentase
Jumlah orang
Persentase
1. Menghemat
pengeluaran 26
86,70 21
84,00 22
88,00 2.
Menambah penghasilan
4 13,30
4 16,00
3 12,00
Total 30
100,00 25
100,00 25
100,00
Sumber: Data Primer diolah, 2012
Berdasarkan Tabel 19 menunjukkan bahwa perbedaan manfaat yang dirasakan tidak terlalu signifikan. Manfaat yang paling besar dirasakan pada strata
1, strata 2, dan strata 3 adalah KRPL KEMPLING mampu menghemat pengeluaran keluarga.
Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat bersifat tangible dan intangible. Manfaat tangible adalah manfaat yang terukur dan dapat dinilai secara moneter.
Adapun manfaat intangible merupakan manfaat yang tidak terukur. Manfaat tangible dan manfaat intangble dari pelaksanaan KRPL dapat ditunjukkan pada
Tabel 20. Inisiatif ketua KRPL untuk memperbaiki kondisi potensi desa melalui KRPL yang dimulai dari satu RT, satu dusun, dan kemudian berkembang menjadi
satu desa merupakan salah satu upaya untuk membantu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Tabel 20. Manfaat Tangible dan Intangible KRPL KEMPLING
Manfaat Tangible
Manfaat Intangible
- Meningkatkan produksi
- Mampu menyediakan lumbung
hidup, warung hidup, apotek hidup, dan kulkas hidup
- Membuat rumah ASRI dan
memberikan stimulun
bagi desa di sekitarnya
Sumber: Data Primer, diolah 2012
60 Berdasarkan Tabel 20 menyatakan bahwa dalam pengembangan KRPL
mampu meningkatkan produksi bagi masyarakat di Desa Banjarsari. Peningkatan produksi dapat dibagi menjadi dua yaitu peningkatan produksi dalam memenuhi
kebutuhan rumah tangga dan peningkatan produksi dalam meningkatkan pendapatan keluarga.
Manfaat dari KRPL yaitu lumbung hidup dimana masyarakat sewaktu-waktu butuh pangan pokok seperti umbi-umbian sudah tersedia di
pekarangan. Pemenuhan warung hidup yaitu tersedianya sayuran di pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. Pekarangan mampu membuat
apotek hidup yaitu tersedianya tanaman obat-obatan secara tradisional. Pengembangan pekarangan terdapat kulkas hidup yaitu tersedianya kebutuhan
pangan di pekarangan baik tanaman pangan, sayur-sayuran, obat-obatan, dan buah-buahan dalam keadaan segar.