PENDAhuluAN Bidang Sport Science & Penerapan Iptek Olahraga KONI Pusat

Jurnal Iptek Olahraga, Volume I | No. 1 Dampak Penerapan “Complex Training” Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik | 9 bagaimana meningkatkan dan mengembangkan kemampuan fisik di tingkat atlet elit secara lebih komprehensif dan juga spesifik. Pelatihan fisik merupakan bagian yang sangat penting ketika pelatihan ini berlangsung di level elit, karena masa ini saatnya peningkatan kualitas fisik yang sangat prima. Banyaknya komponen fisik yang menjadi kebutuhan prestasi atlet menuntut pelatih untuk berusaha keras memahami dengan baik tentang pelatihan-pelatihan komponen fisik, seperti: kemampuan kelenturan, kecepatan gerak dalam bentuk speed, agility, maupun quickness, kekuatan maksimal, kekuatan yang cepat power, daya tahan kekuatan, daya tahan anaerob, dan juga daya tahan aerob. Semua komponen fisik tersebut pada prinsipnya merupakan kemampuan dinamis anaerobik dan aerobik. Banyak metode dan bentuk latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kondisi fisik para atlet, seperti “Complex Training”.Brad Mc Gregormengatakan bahwa: The ever-increasing emphasis that is placed on athleticism and sporting success has led scientists to investigate numerous training methods that can have a positive effect on performance. One such method that has received significant attention is complex training CT.http:www.pponline.co.ukencyccomplex-training. html Metode ini jarang atau bahkan belum pernah dilakukan dalam pelatihan fisik di beberapa provinsi Indonesia yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti beberapa pelatih yang belum memahami manfaat dari “Complex Training”, peralatan yang dirasakan sulit untuk menerapkan metode latihan ini karena membutuhkan peralatan beban. Hal lain yang menjadi permasalahan dalam praktik latihan adalah penerapan metode latihan yang masih belum jelas karakter dari setiap metode tersebut. Keterbatasan metode yang dipahami merupakan bagian dari keterbatasan pelatih dalam menerapkan cara pelatihan. Isu-isu tersebut yang menggugah untuk kemudian dijadikan sebagai langkah-langkah strategis dalam upaya penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu, peneliti merasa terpanggil untuk mengkaji lebih dalam tentang Penerapan pola pelatihan “Complex Training” yang diterapkan oleh para talet elit internasional untuk diterapkan pada para atlet Indonesia sebagai penambahan wawasan pelatihan bagi para pelatih di Indonesia. JUARA | Januari – April 2013 10 | Dikdik Djafar Sidik, Dkk. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah berupa pertanyaan tentang Apakah penerapan “Complex Training” memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan dinamis Anaerob?

B. KAjIAN TEORITIK

Kemampuan anaerobik adalah kemampuan tubuh dimana mekanisme penyediaan energi untuk mewujudkan gerak yang bergantung pada kebutuhan O 2 tidak dapat terpenuhi seluruhnya oleh tubuh, ketika terjadi pertukaran energi dalam jaringan tubuh atau dengan kata lain “capable of living without oxygen” Tattam,www.slideshare.netjorrflveffect of training on the energi-sistem Kemampuan anaerobik mendorong tubuh melakukan gerak maksimal sampai waktu tertentu, sehingga paru-paru tidak mampu memasukkan O 2 ke otot-otot yang dibutuhkan. Jadi, tubuh melakukan gerak tanpa O 2 dan dilakukan dalam waktu yang singkat. Selama waktu ini, tubuh akan menghasilkan asam laktat yang merupakan alasan mengapa tubuh merasa lelah. Besarnya kapasitas anaerobik dapat menunjukkan besarnya tuntutan keperluan O 2 yang akan terwujud sebagai beratnya beban atau intensitas kerja yang dilakukan Giriwijoyo,2010:131. Kemampuan anaerobik ini sering dimanfaatkan oleh atlet dalam mempromosikan kecepatan, kekuatan, dan untuk membangun massa otot. Secara fisiologi, ada 2 jenis sistem energi anaerobik yaitu: 1. ATP Adenosin Tri Posfat dan CP PospatCreatin, dimana kurang lebih dalam 10 detik pertama dari gerak sistem anaerobik, tubuh akan membakar ATP yang tersimpan sebagai sumber energi 2. Glikolisis anaerobik. Setelah ATP-CP yang tersimpan di dalam otot terbakar habis, tubuh akan membuat ATP yang lebih dengan mendongkrak karbohidrat yang hadirmelalui proses glycolysis Untuk lebih jelasnya mekanisme proses system energy anaerobic ini dapat dilihat pada gambar berikut. Jurnal Iptek Olahraga, Volume I | No. 1 Dampak Penerapan “Complex Training” Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik | 11 a Direct phosphorylation [coupled reaction of creatine phosphate CP and ADP b Anaerobic mechanism glycolysis and lactic acid formation Energy soueces: CP Energy soueces: glucose Oxygen use: None Products: 1 ATP per CP, creatine Duration of energy provision: 15 s. Oxygen use: None Products: 2 ATP per glucose, lactic acid Duration of energy provision: 30-60 s. Gambar 1. Metabolisme Otot: Energi untuk kontraksi Sumber:www.slideshare.netjorrlvhuman anatomy physiologymuscle-energi-sistem Kemampuan fisik yang termasuk dalam system kerja anaerobik yang pertama atau disebut dengan kemampuan anaerobik alaktasid adalah kemampuan kecepatan gerak, baik dalam bentuk Speed, Agility, maupun Quickness. Banyak cabang olahraga yang membutuhkan komponen- komponen tersebut baik secara tersendiri yaitu: hanya membutuhkan kemampuan Speed saja, atau Agility saja, namun banyak cabang olahraga yang membutuhkan gabungan dari kemampuan-kemampuan tersebut. Selain kemampuan kecepatan gerak, kemampuan lain yang system kerjanya berdasarkan sumber energi anaerob adalah kemampuan kekuatan yang cepat power. Kemampuan anaerobik alaktasid adalah kemampuan tubuh dimana mekanisme penyediaan energi untuk mewujudkan gerak eksplosif yang tidak bergantung pada kebutuhan O 2 dan geraknya hanya dapat berlangsung dalam beberapa detik saja, serta hasil pembakaran energinya tidak menghasilkan asam laktat. Sistem energi anaerobik alaktasid menggunakan sistem energi ATP- PC, artinya Adenosin Triphospate bekerja bersama-sama dengan creatine postat dalam meningkatkan kinerja sistem energinya. Sistem ATP-PC ini hanya bisa berlangsung dalam kurun waktu yang singkat, tidak lebih dari 10 detik. Sistem kerjanya tidak menggunakan O 2 dan pembakarannya tidak menghasilkan asam laktat Tattam www.slideshare.netjorrflveffect