JUARA
|
Januari – April 2013
52 |
Nurul Ratna Mutumanikam, dr.M.Gizi
mudah diserap di usus halus dibandingkan dengan protein utuh intak protein dan berefek sinergis dalam meningkatkan kadar insulin apabila
dikonsumsi bersama dengan karbohidrat.
5
Sedangkan leusin, merupakan AARB yang dapat memberikan energi bagi otot rangka tanpa melalui
metabolisme di hati.
4
Koopman dkk melakukan penelitian pada atlet dengan memberikan tiga jenis minuman yang berbeda, yaitu membandingkan efek pemberian
minuman yang mengandung karbohidrat 0,3kgjam; minuman dengan kombinasi karbohidrat 0,3kgjam dan protein hidrolisat 0,2kgjam; serta
minuman kombinasi karbohidrat 0,3kgjam, protein hidrolisat 0,2kg jam dan leusin 0,1kgjam. Hasilnya memperlihatkan bahwa konsumsi
minuman dengan kombinasi karbohidrat-protein hidrolisat-leusin mampu memperbaiki keseimbangan protein tubuh selama masa pemulihan,
dibandingkan pemberian minuman karbohidrat saja atau minuman kombinasi karbohidrat-protein hidrolisat.
6
Konsumsi karbohidrat bersama dengan protein dapat meningkatkan efisiensi cadangan glikogen, apabila karbohidrat yang dikonsumsi jumlahnya
dibawah ambang batas maksimal sintesis pembentukan glikogen. Kombinasi konsumsi karbohidrat dengan protein manfaatnya akan optimal
dilakukan selama satu jam pertama pasca pertandingan.
1
Konsumsi yang diberikan dapat berupa minuman yang diberikan segera setelah bertanding
atau latihan.
5
Pembentukan cadangan glikogen akan dihambat apabila selama masa pemulihan seorang atlet mengganti konsumsi tinggi karbohidrat dengan
konsumsi tinggi protein dan lemak.
1
C. KEBuTuhAN CAIRAN
Pada kondisi biasa kebutuhan cairan dan elektrolit diatur oleh kondisi haus dan kehilangan cairan melalui urine. Pada kondisi stres, misalnya
olahraga berat dan berkepanjangan, lingkungan panas atau dingin, rasa haus merupakan stimulus yang kurang sensitif sebagai indikator dehidrasi.
Segera setelah bertanding, idealnya dilakukan rehidrasi cairan, namun pada kenyataannya apabila terjadi hipohidrasi yaitu kekurangan cairan
sekitar 2–5 atau lebih dari massa tubuh.
1
Jurnal Iptek Olahraga, Volume I
|
No. 1 Kebutuhan Nutrisi pada Masa Pemulihan Pertandingan
| 53
1. Palatabilitas cairan
Minuman dingin sekitar suhu 15 derajat dapat meningkatkan palatabilitas, sehingga terasa lebih enak dan dapat dikonsumsi dalam
jumlah besar. Demikian halnya dengan minuman yang mengandung glukosa dan elektrolit, biasanya mampu dikonsumsi lebih banyak oleh atlet
daripada berupa air mineral saja. Minuman manis mampu merehidrasi cairan sekitar 79 dari total kehilangan keringat, sedangkan air mineral
dapat menggantikan sekitar 63 dari total kehilangan keringat. Meskipun demikian, minuman yang terlalu manis dengan konsentrasi tinggi
karbohidrat dapat mengurangi keinginan untuk minum.
1
2. Cairan elektrolit
Elektrolit utama yang hilang melalui keringat adalah natrium. Kehilangan natrium selama olahraga dapat digantikan melalui rehidrasi
cairan dan konsumsi makanan. Kehilangan natrium melalui keringat terjadi sekitar 20–80 mmolL. Penggantian natrium dapat dilakukan
dengan mengonsumsi cairan elektrolit yang mengandung natrium sekitar 50 mmolL, namun untuk meningkatkan palatabilitas minuman elektrolit
yang tersedia di pasaran umumnya mengandung natrium sekitar 10–25 mmolL.
1
Minuman yang diperkaya natrium dapat meningkatkan keinginan minum karena lebih memiliki rasa dibandingkan air mineral. Pemberian
natrium melalui cairan elektrolit sebesar 80 mmolL dapat mengganti volume plasma lebih cepat dibandingkan pemberian air mineral saja.
Contohnya, minuman jus buah atau cairan elektrolit dapat merehidrasi cairan sebesar 2,5 L dibandingkan rehidrasi oral dengan air mineral saja,
yaitu sebesar 1,7 L.
1
3. Rehidrasi cairan melalui intravena
Rehidrasi cepat melalui larutan fisiologis intravena dapat dilakukan apabila diperlukan penggantian cairan secara cepat, misalnya adanya
indikasi medis tertentu, misalnya seorang atlet mengalami dehidrasi sedang, tidak dapat minum melalui oral, atau mungkin waktu yang disediakan
untuk istirahat antar pertandingan amat singkat.
1
Dalam upaya rehidrasi cairan, sesungguhnya rehidrasi melalui oral