Anaerobik laktasid: Anaerobik: uji t pada peningkatan kemampuan: 1. Speed:

JUARA | Januari – April 2013 26 | Dikdik Djafar Sidik, Dkk. Gambar 13. Kurva kemampuan Graik Anaerobik

F. DISKuSI PENEMuAN

Pelatihan “complex” ini sangat efektif untuk membantu meningkatkan kemampuan kecepatan “speed”. Hal ini diperlihatkan dengan meningkatkan- nya kemampuan ini sebesar rata-rata 0,11 detik rata-rata kemampuan awal 3,60 menjadi rata-rata kemampuan akhir 3,49 detik. Catatan waktu ini sangat bermakna jika terjadi pada suatu perlombaan seperti nomor sprint 100 meter, yang perbedaan antara atlet satu dengan yang lainnya hanya terpaut 0,01 detik. Peningkatan ini merupakan indikasi kebermaknaan dari pelatihan kekuatan dengan memanfaatkan metode latihan kompleks yang menggabungkan pelatihan kekuatan maksimal dengan pelatihan kekuatan yang ekplosif cepat. Sehingga pelatihan ini cukup penting jika diterapkan untuk cabang olahraga yang membutuhkan “speed”. Jurnal Iptek Olahraga, Volume I | No. 1 Dampak Penerapan “Complex Training” Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik | 27 Untuk kemampuan kelincahan agility peningkatan yang terjadi juga signifikan dari rata-rata 7,91 detik menjadi 7,41 detik, terpaut lebih singkat 0,50 detik. Hal ini menunjukkan hasil yang sangat baik peningkatnnya untuk cabang olahraga yang membutuhkan kemampuan agility. Pelatihan kekuatan maksimal yang adekuat ternyata memberikan dampak yang siginifikan peningkatnnya terhadap kemampuan agility, hal ini ditunjukkan dengan kemampuan “break” saat harus merubah arah akselerasi. Gerakan ketika merubah arah ini benar-benar membutuhkan kemampuan kekuatan maksimal karena harus melakukan pengereman dan dengan segera membalikkan badan untuk segera melakukan perubahan arah. Jika kemampuan kekuatan maksimal otot tungkainya tidakkurang baik maka kecil kemungkinan untuk bisa melakukan gerakan ini lebih cepatlebih lincah Untuk kemampuan lainnya seperti power dan kekuatan maksimal sudah bisa diyakinkan akan terjadi peningkatan yang signifikan karena pelatihan “complex training” bericirikan penggabungan dua komponen kemampuan tersebut, sehingga peningkatan yang terjadi sangat siginifikan. Hasil temuan data berdasarkan penggabungan kemampuan anaerobik bersifat alaktasid, yang terdiri dari kemampuan speed, agility, power, dan kemampuan kekuatan maksimal menunjukkan peningkatan yang signifikan. dari hasil perlakuan “complex training”. Rata-rata peningkatannya sebesar 3.05, yaitu dari rata-rata 50.00 menjadi 53.05. Hal ini mengisyaratkan bahwa jika hendak meningkatkan kemampuan yang bersifat anaerobik yang alaktasid tersebut sebaiknya memanfaatkan pelatihan kekuatan yang intensif dan eksklusif, karena pelatihan complex training menunjukkan kekhasan dalam pelatihan yang bersifat anaerobik alaktasid yang memfasilitasi kemampuan akselerasi gerakan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kemampuan ini. Temuan lain dari kemampuan ini adalah adanya peningkatan yang konsisten dari masing-masing anggota sampel setelah perlakuan complex training pada keempat kemampuan anaerobik alaktasid tersebut. Temuan pada kemampuan speed endurance yang juga mengalami peningkatan yang signifikan ditandai dengan peningkatan rata-rata kecepatan lari per 50 meternya untuk menempuh jarak 150 meter sprint. Perubahan difisit waktu antar jarak tersebut sebesar rata-rata kurang dari