B. Deskripsi dan Analisi Data
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah di peroleh peneliti yang meliputi hasil obeservasi, studi dokumentasi dan wawancara, maka pada
penelitian ini peneliti mencoba menangkap atau memotret fenomena yang terjadi di SMK Al-Hidayah Ciputat mengenai implementasi atau
pelaksanaan komunikasi interpersonal kepala sekolah dalam membina motivasi kerja guru
Kepala sekolah sebagai pemimimpin di dalam sekolah dituntut mempunyai kemampuan dalam banyak hal, salah satunya adalah
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi. Komunikasi dalam konteks hubungan antara individu dengan individu lain merupakan komunikasi
interpersonal. Komunikasi interpersonal kepala sekolah sangat dibutuhkan untuk
menyampaikan pesan atau informasi kepada guru dan semua pihak yang terlibat di dalam sekolah, terlebih kepada guru. Tujuan yang telah
ditetapkan bersama tentunya harus diinformasikan dan disampaikan kepada guru guna melaksanakan tugasnya.
Proses pelaksanaan komunikasi interpersonal kepala sekolah sangat penting karena dari hal itu lah guru akan menafsirkan pesan atau informasi
yang disampaikan oleh kepala sekolah. Fenomena ini dapat dijelaskan melalui hasil penelitian sebagai berikut :
Seperti yang sudah banyak dijelaskan sebelumnya, kemampuan dan pelaksanaan komunikasi interpersonal kepala sekolah merupakan hal yang
sangat penting. Pelaksanaan komunikasi interpersonal yang baik tentunnya didukung dengan pengetahuan yang baik pula.
Dalam kaitannya dengan pengetahuan kepala sekolah mengenai komunikasi interpersonal peneliti menganggap sudah mempunyai
pengetahuan yang baik. Hal ini dapat diketahui dengan jawaban hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah sebagai berikut : ”komunikasi
interpersonal adalah komunikasi secara individu kepada individu lainnya, dari hal itu kita akan lebih mengetahui hal-hal yang ingin diketahui secara
mendalam. Sedangkan komunikasi secara umum adalah berkomunikasi secara global tidak hanya antara individu dan individu tetapi juga kepada
kelompok”.
58
Selanjutnya beliau juga mengatakan bahwa : “Saya pernah mengikuti paltihan manajerial kompetensi
kepala sekolah untuk supervisi, yang mengadakan dinas pendidikan kota Tangsel dan saya banyak merasakan manfaat. Selain itu, saya
menjadi tau bagaimana mensupervisi guru. Di dalam pelatihan itu ada mengenai bagaimana cara berkomunikasi dengan baik kepada
guru”
59
Kepala sekolah dapat menjelaskan pengetahuannya mengenai komunikasi interpersonal dengan baik dan mampu pula menjelaskan
perbedaan definisi pengertian secara umum dan secara interpersonal. Setelah itu kepala sekolah menambahkan argumentasi sebagai berikut :
”Kalau pandangan saya terkait komunikasi interpersonal ini jadi kalau orang per orang saya bisa berkomunikasi dengan mereka
secara langsung. Banyak kelebihan dan manfaat yang banyak, jadi saya tahu lebih banyak dibanding secara umum, saya bisa tahu hal
yang lebih mendalam terhadap orang yang berkomunikasi dengan saya. Saya juga bisa lebih mengetahui apa yang menjadi
kekurangan dan kelebihan saya, karena guru bisa langsung menyampaikan hal yang ingin disampaikan langsung kepada saya.
Secara tidak langsung saya merasakan feed back dari komunikasi
yang saya lakukan”.
60
Kemampuan kepala sekolah dalam mendeskripsikan tentang pengertian komunikasi interpersonal menjadi modal awal kepala sekolah
dalam melaksanakan komunikasi dengan guru. Dalam hal ini kepala sekolah sudah menyadari komunikasi interpersonal dengan guru adalah
penting untuk dilakukan. Akan tetapi dengan kemampuan kepala sekolah yang dapat medeskripsikan komunikasi interpersonal dengan baik tentunya
belum cukup untuk mengatakan bahwa pelaksanaan komunikasi interpersonal kepala sekolah sudah baik pula.
Respon yang senada di utarakan oleh bapak Yasmin : “Bahwa kepala sekolah telah memiliki kemampuan dan
58
Hasil wawancara dengan Bapak Yuli Sudarwanto, Kepala Sekolah, pada hari Selasa, 20 September 2016
59
Hasil wawancara dengan Bapak Yuli Sudarwanto
60
Hasil wawancara dengan Bapak Yuli Sudarwanto