Pengetian Kepala Sekolah Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah

Muhammad dalam buku Komunikasi Organisasi “communication is the process by wich a system is established, maintained, and altered by means of shared signals that operate according to rules”. 15 Dalam perspektif lain Onong Uchjana Effendy menjelaskan bahwa “proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh orang seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya” 16 Dalam kaitannya dengan komunikasi, manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat lepas dari komunikasi sebagai bagian dari bentuk interaksi sosial dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kebutuhan akan informasi juga membuat adanya dorongan manusia untuk melakukan komunikasi, adanya kebutuhan akan informasi juga menunjang proses interaksi antar sesama manusia sebagai makhluk sosial. Selanjutnya di dalam informasi terdapat pesan yang didapat atau di sampaikan oleh pemberi pesan komunikator kepada penerima pesan komunikan. Dari informasi atau pesan yang didapat akan diolah menjadi sebuah makna, kesamaan makna antara komunikator dan komunikan sangat mempengaruhi keberhasilan atau keefektifan dari komunikasi itu sendiri. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan sebuah aktiftas dasar manusia sebagai makhluk sosial sebagai bentuk interaksi yang didalamnya terdapat proses pembentukan, penyampaian, pengolahan dan umpan balik informasi atau pesan yang dapat berupa gagasan, opini, berita, dan hal-hal yang lain yang ada di dalam pikiran manusia dari makna atau kesamaan makna yang di dapat. 15 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2011 hal.2 16 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2003 h.11

4. Pengertian Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah

Bedasarkan jumlah interaksi yang terjadi dalam komunikasi, komunikasi tersebut dapat dibedakan atas 3 kategori yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok kecil, dan komunikasi publik. 17 Akan tetapi pada kali ini akan difokuskan kepada komunikasi interpersonal. Menurut Arni Muhammad, “komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seseorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya”. 18 Menurut Roudhonah, ”komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung antara dua orang, di mana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan”. 19 Komunikasi yang terjadi antara dua orang ini bisa berupa bentuk komunikasi langsung secara bertatap muka atau face to face atau juga dapat melalui sebuah sarana komunikasi yaitu melalui media telepon, email, dan lain-lain. Sedangkan menurut Devito yang dikutip oleh Roudhonah, “komunikasi antarpribadi adalah pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok kecil orang dengan efek dan umpan balik yang langsung”. 20 Selanjutnya komunikasi interpersonal lebih menunjukan bagaimana gaya komunikasi interpersonal dilakukan sebagaimana dikatakan Kreitner dan Kinicki, yaitu: a. Assertiveness, komunikasi yang di lakukan secara tegas, akan tetapi tidak memaksa. Dalam kata lain orang lain bisa turut serta mempengaruhi hasil dari komunikasi. 17 Arni Muhammad, Op. Cit., h.158 18 Ibid, h.159 19 Roudhonah, Op. Cit., h.106 20 Ibid, h.107 b. Aggresiveness, komunikasi yang dilakukan secara cepat dan menyerang, hal ini ditujukan untuk mengambil keutungan dari orang lain. c. Nonassertiveness, komunikasi yang tidak tegas, yang ditujukan untuk memberikan kesempatan orang lain untuk mengambil keuntungan dari kita. 21 Menurut Agus M. Hardjana, “komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula”. 22 Setelah melihat beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan pokok bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan sedikitnya oleh dua orang atau lebih yang dilakukan secara langsung baik secara tatap muka atau melalui media komunikasi dalam proses penyampaian pesan atau informasi yang dapat langsung dirasakan umpan baliknya oleh komunikator atau komunikan.

5. Kebutuhan Komunikasi Interpersonal dalam Organisasi

Kualitas komunikasi interpersonal dalam organisasi adalah sangat penting. Orang dengan keterampilan komunikasi yang baik membantu kelompok membuat lebih banyak keputusan inovatif dan dipromosikan lebih sering daripada individu dengan kemampuan kurang berkembang. 23 Mengenai hubungan organisasi dengan komunikasi, william V. Hanney dalam bukunya, Communication and Organizational Behavior, menyatakan bahwa “organization consists of a number of 21 Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2014 cet ke-2, h.247 22 Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, Yogyakarta: Knisius, 2003, h.85 23 Wibowo. Loc. Cit.