yang dilakukan pada judul di atas adalah menekankan pada pelaksanaan komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan guru di
SMK Prima Unggul Ciledug Kota Tangerang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode
kualitatif dengan hasil deskriptif dan analisa data. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti penulis, pada fokus
penelitian yang dilakukan peneliti tidak hanya menggambarkan atau memotret fenomena komunikasi interpersonal kepala sekolah, akan
tetapi juga membahas atau menggambarkan fenomena komunikasi interpersonal kepala sekolah dalam membina motivasi kerja guru.
D. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir merupakan sebuah ringkasan pemikiran yang dijadikan sebagai alur berpikir, hal ini dilakukan agar lebih terarah dan
tidak melebar pada fokus penelitian yang telah ditetapkan yaitu pelaksanaan komunikasi interpersonal kepala sekolah dalam membina
motivasi guru. Fenomena atau kondisi nyata yang terjadi di SMK Al-Hidayah
Ciputat adalah belum optimalnya pelakasanaan komunikasi interpersonal kepala sekolah, kemampuan komunikasi yang terbatas, adanya Gap yang
terjadi, belum hadirnya konsep pembinaan motivasi kerja guru secara sadar dan terencana, dan kurangnya pembinaan motivasi kerja guru dalam
menggunakan komunikasi interpersonal kepala sekolah. Komunikasi interpersonal kapada setiap guru merupakan sebuah
hal yang sangat penting untuk dilakukan karena dengan komunikasi yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dapat membina motivasi kerja
guru. Pembinaan motivasi kerja guru melalui komunikasi interpersonal sering terabaikan dan dianggap hal yang tidak penting, tidak dapat
dipungkiri bahwa hal ini penting untuk dilakukan. Karena pada dasarnya pelaksanaan komunikasi adalah hal yang sangat mudah dan sangat efisien
untuk membina motivasi kerja guru.
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa terlihat adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan yang terjadi. Hal ini menjadi sebuah hal
yang harus diperbaiki guna dapat membina motivasi kerja guru. Tentunya hal ini membutuhkan cara atau strategi, antara lain : meningkatkan
kompetensi atau kemampuan komunikasi interpersonal kepala sekolah, memaksimalkan fungsi pelaksanaan komunikasi interpersonal kepala
sekolah, menciptakan konsep pembinaan yang dilakukan secara sadar dan terencana.