Keterkaitan Variabel Independen dengan Variabel Dependen

45 a. Menggunakan akad ju’alah Dalam fatwa DSN, akad yang dapat digunakan untuk pernerbitan instrumen SBIS adalah akad mudharabah muqaradhah qiradh, musyarakah, wadi’ah, qardh, dan wakalah yang penggunaan akad tersebut mengikuti substansi fatwa DSN-MUI yang berkaitan dengan akad tersebut b. Satuan unit sebersar Rp 1 juta. c. Berjangka waktu paling kurang 1 bulan dan paling lama 12 bulan. d. Diterbitkan tanpa warkat scripless e. Dapat diagunkan kepada Bank Indonesia f. Tidak dapat diperdagangkan dipasar sekunder. Terbitnya SBIS merupakan pengganti dari SWBI Sertifikat Wadiah Bank Indonesia. Setelah ketentuan SBIS berlaku, maka SWBI dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Namun, untuk SWBI yang sudah terbit sebelum PBI No 1011PBI2008 diberlakukan, SWBI tetap berlaku dan tunduk pada ketentuan dalam PBI No.67PBI2004 tanggal 16 Februari 2004 tentang Sertifikat Wadiah Bank Indonesia sampai SWBI tersebut jatuh waktu.

9. Keterkaitan Variabel Independen dengan Variabel Dependen

a. Pengaruh

Maturity terhadap Yield Spread Variabel maturity berpengaruh positif terhadap yield spread. Penurunan maturity berdampak pada penurunan yield spread dan 46 sebaliknya. Semakin pendek masa jatuh tempo obligasi, berarti semakin kecil kemungkinan munculnya peristiwa yang menyebabkan perusahaan dapat mengalami default risk, sehingga berdampak pada semakin rendah tingkat return yang disyaratkan yield oleh investor untuk mengkompensasi risiko yang ditanggungnya. Dengan demikian dapat menyebabkan yield spread semakin rendah Putri, 2013. Sehingga, semakin rendah maturitas obligasi berdampak pada semakin rendahnya yield spread obligasi, dan sebaliknya.

b. Pengaruh Volume Perdagangan terhadap Yield Spread

Faktor likuiditas perdagangan obligasi berpengaruh terhadap tingkat pengembalian obligasi karena faktor likuiditas merupakan salah satu risiko bagi pemodal bila memegang obligasi. Yield spread juga bisa dipengaruhi oleh perkiraan likuiditas obligasi perusahaan. Semakin besar perkiraan likuiditas perdagangan, semakin rendah yield yang akan dimintadiperoleh oleh investor Fabozzi, 1999 dalam Huboyojati dan Widyarti 2010. Tentunya hal tersebut akan sesuai dengan konsep high risk high return, dimana semakin obligasi memiliki likuiditas yang baik artinya obligasi tersebut memiliki risiko likuiditas yang rendah, maka sebagai kompensasinya, yield yang ditawarkan akan semakin rendah. Dan pada akhirnya nilai yield spread yang dihasikan akan semakin rendah juga, dengan asumsi bahwa yield obligasi pemerintah yang merupakan benchmark adalah 47 stabil. Sekuritas-sekuritas treasury government bond merupakan sekuritas yang paling likuid di dunia. Rendahnya yield yang ditawarkan sekuritas-sekuritas treasury relatif terhadap sekuritas- sekuritas non-treasury corporate bond mencerminkan untuk tingkat yang signifikan, perbedaan likuiditas antara kedua jenis sekuritas tersebut. Jadi secara teori dapat dikatakan bahwa likuiditas suatu obligasi perusahaan dapat berpengaruh negatif terhadap yield spread obligasi perusahaan Huboyojati dan Widyarti, 2010.

c. Pengaruh

Amihud Iliquidity Measurement terhadap Yield Spread Amihud illiquidity Measurement mengukur ketidaklikuidan suatu sekuritas. Ketika semakin besar nilai Amihud menunjukan ketidaklikuidan yang semakin besar yang artinya likuiditas semakin rendah. Ketika likuiditas rendah maka yield akan semakin tinggi sehingga spread akan semakin besar. Jadi, likuiditas dengan proxy Amihud Illiquidity Measurement berpengaruh positif terhadap yield spreads Friewald et al, 2010; Nielsen et al, 2010.

d. Pengaruh Imbal Hasil Sertifikat Bank Indonesia Syariah terhadap

Yield Spread Pengaruh suku bunga SBI interest rate level terhadap harga obligasi adalah negatif, hal ini berdasarkan pada rumus perhitungan pricing of bonds, dimana dapat diketahui bahwa pengaruh harga 48 obligasi dengan yield obligasi adalah berbanding terbalik atau negatif Huboyojati dan Widyarti, 2010. Royal Bank of Canada RBC Wealth Management 2009 dalam Huboyojati dan Widyarti 2010 menyatakan bahwa faktor penting yang menyebabkan fluktuasi harga obligasi adalah pergerakan tingkat suku bunga pasarSBI. Sehingga, ketika suku bunga pasar SBI naik, maka harga obligasi akan turun dan yield obligasi akan naik, dan pada akhirnya spread yang dihasilkan akan naik juga, dengan asumsi bahwa yield yang dihasilkan obligasi pemerintah sebagai benchmark dari perhitungan yield spread obligasi perusahaan adalah stabil. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pengaruh suku bunga pasar SBI dengan yield spread obligasi perusahaan adalah positif.

B. Penelitian Terdahulu 1.

Penelitian Utz et al 2016 Sebastian Utz, Martina Weber, dan Maximilian Wimmer melakukan penelitian untuk menganalisis hubungan likuditas obligasi dan yield spread. Sampel penelitian ini sebanyak 92 obligasi Jerman Mittelstand dari 24 November 2010-15 Juli 2015. Hasil dari penelitian ini menunjukkan efek yang positif dan signifikan dari likuiditas terhadap yield spread. Peringkat kredit memiliki tanda positif namun tidak signifikan ditahap ketiga dari kedua model. Tak ada satupun variabel kontrol lainnya signifikan terhadap yield spread. 65 yield spread dapat 49 dijelaskan oleh model bid-ask spread sedangkan 5 yield spread dapat dijelaskan oleh LOT.

2. Penelitian Douglas