Statistik Deskriptif Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Yield Spread Sukuk (Pada Sukuk Korporasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

89 Langkah selanjutnya adalah meneliti perdagangan harian setiap seri sukuk tahun 2013-2015 dan tingkat imbal hasil SBIS untuk memperoleh data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Selain itu juga diperlukan data harga sukuk, fee ijarah, dan masa jatuh tempo sukuk untuk mendapatkan yield sukuk dengan menggunakan rumus YTM approximation untuk selanjutnya menghitung yield spread. Data ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, PT Indonesian Capital Market Electoric Libray ICaMEL, Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI, PT Penilai Harga Efek Indonesia IBPA, dan Bank Indonesia. Semua data tersebut penulis sederhanakan dalam bentuk data tahunan. Setelah didapatkan seluruh data yang dibutuhkan, pembahasan dilakukan atas hasil perhitungan sebagaimana yang ditentukan pada Bab III. Sebelum pembahasan dimulai, terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriptif variabel penelitian. Dilanjutkan dengan estimasi model data panel melalui uji Chow, uji LM, dan uji Hausman. Setelah didapatkan model yang terbaik langkah berikutnya dilakukan uji asumsi klasik dengan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji normalitas. Selanjutnya dilakukan uji F, uji t, dan adjusted R 2 . Tahap terakhir adalah interpretasi hasil pengujian hipotesis.

2. Statistik Deskriptif

Penelitian ini membahas tentang pengaruh likuiditas terhadap yield spread sukuk. Variabel likuiditas diklasifikasikan menjadi tiga grup yaitu 90 karakteristik obligasi bond characteristics dengan menggunakan variabel maturity, variabel aktivitas perdagangan trading activity variables dengan menggunakan variabel volume perdagangan, dan ukuran likuiditas liquidity measures dengan menggunakan variabel Amihud illiquidity measure. Variabel-variabel likuiditas tersebut dan variabel kontrol imbal hasil Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS kemudian diregresikan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial terhadap Yield Spread sukuk. Pada bagian ini digambarkan data masing-masing variabel. Deskripsi penelitian ini meliputi 3 jenis variabel. Pertama variabel dependen berupa yield spread. Kedua, variabel independen likuiditas yang diwakili oleh maturity, volume perdagangan, dan Amihud illiquidity measure. Ketiga, variabel kontrol berupa imbal hasil SBIS.

a. Yield Spread

Perhitungan Yield Spread dilakukan dengan cara mengurangi YTM sukuk korporasi dengan YTM sukuk pemerintah yang memiliki time to maturity yang sama atau mendekati sebagaimana yang dilakukan dalam penelitian Dwi Nastiti Danarsari 2005 dalam menghitung actual spread. Yield to maturity sukuk perusahaan dan yield to maturity sukuk pemerintah yang digunakan adalah dengan waktu jatuh tempo yang sama atau waktu jatuh tempo yang paling mendekati dengan yield sukuk pemerintah agar dapat menentukan 91 premi risiko yang harus ditanggung investor selama tiga tahun penelitian. Sebelum menghitung YTM, terlebih dahulu harus menghitung time to maturity dari masing-masing sukuk korporasi pada setiap tahun. Sebagaimana yang telah diuraikan dalam teknik pengambilan sampel diperoleh sebanyak 10 seri sukuk yang dijadikan sampel penelitian. Sampel tersebut terdiri dari 7 seri sukuk berperingkat AAA, 1 seri sukuk berperingkat A+, 1 seri sukuk berperingkat A, dan 1 seri sukuk berperingkat A-. Pada setiap kategori peringkat dikelompokan lagi menurut time to maturity-nya agar dapat dilakukan perhitungan YTM. Berdasarkan data yang ada selama periode penelitian, terdapat sembilan kelompok time to maturity yang terdiri dari time to maturity 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 tahun. Tabel 4. 2 Daftar Sukuk Korporasi dan Pemerintah Yang Digunakan Dalam Penelitian Rating Kode sukuk Maturity date Age Time to maturity Sukuk Pemerintah 2013 2014 2015 AAA SIKPPLN04B 8-Jul-22 12 9 8 7 IFR0007 SIPPLN01CN1 5-Jul-20 7 7 6 5 PBS006 SIISAT05 27-Jun-19 7 6 5 4 IFR0002 SIPPLN01ACN 10-Dec-18 5 5 4 3 IFR0002 SIKPPLN01 10-Jul-17 10 4 3 2 IFR0005 PPLN08C 21-Jun-16 10 3 2 1 IFR0005 SIKISAT04B 8-Dec-16 7 3 2 1 IFR0005 A+ A SISMRA01CN 11-Dec-18 5 5 4 3 IFR0002 SISSMM01 30-Nov-17 5 4 3 2 IFR0002 A- SIAISA01 5-Apr-18 5 5 4 3 IFR0002 IFR0002 15-Aug-18 10 5 4 3 IFR0005 15-Jan-17 7 4 3 2 IFR0007 15-Jan-25 15 12 11 10 PBS006 15-Sep-20 7 7 6 5 Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 92 Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa time to maturity sukuk korporasi berkisar antara 1 tahun sampai 9 tahun. Setelah diketahui time to maturity dari masing-masing sukuk korporasi pada setiap tahun, langkah selanjutnya adalah memilih sukuk pemerintah yang memiliki time to maturity yang sama mendekati time to maturity dari sukuk korporasi tersebut. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa sukuk pemerintah yang mendekati time to maturity sukuk korporasi berkisar antara 2 tahun sampai 12 tahun. Nilai yield spread diperoleh dengan menghitung selisih antara YTM sukuk korporasi dan sukuk pemerintah sebagaimana dalam lampiran 4. Hasil dari perhitungan yield spread selama periode 2013- 2015 yaitu sebagai berikut tabel 4.3. Tabel 4. 3 Variabel Yield Spread No Kode Sukuk Tahun 2013 2014 2015 1 PPLN08C 2,91615 1,14132 2,17823 2 SIKPPLN01 1,71804 1,66458 1,72216 3 SIKPPLN04B 1,88630 1,52222 0,93148 4 SIPPLN01CN1 0,18725 0,84448 1,20159 5 SIPPLN01ACN2 2,10927 0,81927 0,34082 6 SIKISAT04B 5,14627 2,85150 1,30035 7 SIISAT05 1,32913 1,40714 0,90101 8 SISSMM01 2,33698 2,21679 1,80876 9 SIAISA01 3,20890 2,03381 1,99454 10 SISMRA01CN1 3,96524 2,13878 1,71513 Rata-rata per tahun 2,48035 1,66399 1,40941 Rata-rata Keseluruhan 1,85125 Minimal 0,18725 0,81927 0,34082 Maksimal 5,14627 2,8515 2,17823 Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 93 Gambar 4. 1 Variabel Yield Spread Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.1 di atas dapat dilihat rata- rata nilai yield spread terbesar ada di tahun 2013 dengan nilai sebesar 2,48035 dan rata-rata nilai yield spread terendah ada pada tahun 2015 dengan nilai sebesar 1,40941. Yield spread terendah pada tahun 2013 ada pada seri sukuk SIPPLN01CN1 dengan nilai sebesar 0,18725. Yield spread terendah pada tahun 2014 ada pada seri sukuk SIPPLN01ACN2 dengan nilai sebesar 0,81927. Seperti tahun 2014, yield spread terendah pada tahun 2015 ada pada seri sukuk SIPPLN01ACN2 dengan nilai persentase sebesar 0,34082. Nilai persentase yield spread terbesar pada tahun 2013 dan 2014 dimiliki oleh seri sukuk SIKISAT04B dengan nilai sebesar 5,14627 dan 2,8515 . Sedangkan nilai persentase yield spread terbesar pada 1 2 3 4 5 6 Yield Spread Seri Sukuk 2013 2014 2015 94 tahun 2015 ada pada seri sukuk PPLLN08C dengan nilai sebesar 2,17823.

b. Maturity

Ukuran likuiditas dengan melihat karakteristik sukuk dimana dalam penelitian ini dengan menggunakan variabel maturity merupakan proxy likuiditas sederhana yang memberikan indikasi kasar terkait potensi likuiditas obligasi. Jangka waktu jatuh tempo time to maturity merupakan masa jatuh tempo sukuk yang tersisa dan terhitung dari tahun penelitian dilakukan. Variabel maturity dihitung dengan mengurangkan tanggal jatuh tempo sukuk dengan tanggal tahun penelitian. = Dalam menghitung time to maturity penulis menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2010. Maturity seluruh sukuk dihitung dengan menggunakan sintaks YEARFRAC start_date, end_date, [basis] sebagaimana yang dilakukan oleh Setyawati dan Hoyyi 2011. Sintaks fungsi YEARFRAC memiliki argumen start_date, end_date, dan basis. Start_date diperlukan, merupakan tanggal yang menunjukkan tanggal mulai yang diisi dengan settlement date setiap tahun penelitian. End_data diperlukan, merupakan tanggal yang menunjukkan tanggal akhir yang diisi 95 dengan maturity date yaitu tanggal jatuh tempo sukuk. Sedangkan basis bersifat opsional, merupakan tipe basis perhitungan hari untuk digunakan yang diisi dengan angka 1 yang merupakan metode perhitungan kalender actualactual bahwa perhitungan hari didasarkan pada jumlah hari yang sebenarnya pada bulan dan tahun tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan, perolehan variabel maturity disajikan dalam tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4. 4 Variabel Maturity No Kode Sukuk Tahun 2013 2014 2015 1 PPLN08C 3 2 1 2 SIKPPLN01 4 3 2 3 SIKPPLN04B 9 8 7 4 SIPPLN01CN1 7 6 5 5 SIPPLN01ACN2 5 4 3 6 SIKISAT04B 3 2 1 7 SIISAT05 6 5 4 8 SISSMM01 4 3 2 9 SIAISA01 5 4 3 10 SISMRA01CN1 5 4 3 Rata-rata per tahun 5,1 4,1 3,1 Rata-rata keseluruhan 4,1 Minimal 3 2 1 Maksimal 9 8 7 Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 96 Gambar 4. 2 Variabel Maturity Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 Dari data berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.2 di atas dapat dilihat rata-rata maturity terbesar ada di tahun 2013 dengan nilai sebesar 5,1 tahun dan rata-rata nilai maturity terendah ada pada tahun 2015 dengan nilai sebesar 3,1 tahun. Maturity terendah pada tahun 2013, 2014, dan 2015 ada pada seri sukuk PPLN08C dan SIKISAT04B sebesar 3 tahun, 2 tahun, dan 1 tahun. Maturity terbesar pada tahun 2013, 2014, dan 2015 ada pada seri sukuk SIKPPLN04B sebesar 9 tahun, 8 tahun, dan 7 tahun.

c. Volume Perdagangan

Likuiditas obligasi yang ditunjukan dengan volume perdagangan dihitung dengan menjumlahkan seluruh volume perdagangan setiap transaksi pada masing-masing tahun selama periode penelitian. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Maturity Thn Seri Sukuk 2013 2014 2015 97 Setelah didapatkan data volume perdagangan untuk setiap tahun seperti pada tabel 4.5 dan gambar 4.3 kemudian dihitung ln volume perdagangan sebagaimana dalam tabel 4.6 dan gambar 4.4 di bawah ini. Tabel 4. 5 Variabel Volume Perdagangan Bill. Rp No Kode Sukuk Tahun 2013 2014 2015 1 PPLN08C 210,90 108,60 73,00 2 SIKPPLN01 269,00 17,00 50,00 3 SIKPPLN04B 402,40 164,00 26,00 4 SIPPLN01CN1 21,10 20,00 17,00 5 SIPPLN01ACN2 38,00 4,00 12,00 6 SIKISAT04B 160,00 138,00 18,50 7 SIISAT05 776,40 42,00 28,00 8 SISSMM01 673,00 120,50 33,90 9 SIAISA01 1029,20 572,70 238,26 10 SISMRA01CN1 84,00 183,00 143,00 Rata-rata per tahun 366,4 137 63,97 Rata-rata keseluruhan 189,12 Minimal 21,1 4 12 Maksimal 1029,2 572,7 238,26 Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 Gambar 4. 3 Variabel Volume Perdagangan Bill. Rp Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 200 400 600 800 1000 1200 Vol. perdagangan Bill. Rp 2013 2014 2015 98 Tabel 4. 6 Variabel Volume Perdagangan Ln No Kode Sukuk Tahun 2013 2014 2015 1 PPLN08C 26,07465 25,41094 25,01373 2 SIKPPLN01 26,31798 23,55648 24,63529 3 SIKPPLN04B 26,72071 25,82313 23,98136 4 SIPPLN01CN1 23,77254 23,71900 23,55648 5 SIPPLN01ACN2 24,36085 22,10956 23,20817 6 SIKISAT04B 25,79844 25,65052 23,64104 7 SIISAT05 27,37793 24,46094 24,05547 8 SISSMM01 27,23501 25,51492 24,24668 9 SIAISA01 27,65980 27,07363 26,19663 10 SISMRA01CN1 25,15408 25,93275 25,68611 Rata-Rata 26,0472 24,92519 24,4221 Rata-rata keseluruhan 25,13149 Minimal 23,77254 22,10956 23,20817 Maksimal 27,6598 27,07363 26,19663 Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 Gambar 4. 4 Variabel Volume Perdagangan Ln Sumber: Imbal hasil SBIS 2013-2015 BI, Data diolah 2016 5 10 15 20 25 30 Vol. perdagangan Ln Seri Sukuk 2013 2014 2015 99 Dari data berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 serta gambar 4.3 dan gambar 4.4 di atas dapat dilihat rata-rata nilai volume perdagangan terbesar ada di tahun 2013 dengan nilai sebesar Rp 366,4 milyar dan rata-rata nilai volume perdagangan terendah ada pada tahun 2015 dengan nilai sebesar Rp 63,97 milyar. Volume perdagangan terendah pada tahun 2013 ada pada seri sukuk SIPPLN01CN1 dengan nilai sebesar Rp 21,10 milyar. Volume perdagangan terendah pada tahun 2014 dan tahun 2015 ada pada seri sukuk SIPPLN01ACN2 dengan nilai sebesar Rp 4 milyar dan Rp 12 milyar. Sedangkan volume perdagangan terbesar pada tahun 2013, 2014, dan 2015 dimiliki oleh seri sukuk SIAISA01 dengan nilai sebesar Rp 1029,2 milyar , Rp 572,7 milyar, dan Rp 238,26 milyar.

d. Amihud illiquidity measure

Pengukuran likuditas yang ketiga adalah dengan melihat ukuran likuiditas dengan menggunakan Amihud illiquidity measure. Penggunaan variabel Amihud illiquidity measure adalah untuk melihat dampak harga pada setiap volume transaksi yang diperdagangkan pada setiap sukuk korporasi yang diteliti. Pengukuran Amihud illiquidity measure dilakukan sebagaimana Marcellius Ricky Bunaidy 2012 dengan cara menghitung nilai Amihud illiquidity measure per transakasi kemudian dirata-rata secara harian daily, dan kemudian dicari median setiap satu bulan. Setelah 100 didapat nilai Amihud illiquidity measure bulanan kemudian penulis sederhanakan kedalam data tahunan. Tabel 4. 7 Variabel Amihud Illiquidity Measure No Kode Sukuk Tahun 2013 2014 2015 1 PPLN08C 0,82934 0,51952 0,23675 2 SIKPPLN01 1,59437 0,29115 0,51159 3 SIKPPLN04B 0,20303 0,00436 0,32826 4 SIPPLN01CN1 0,1634 0,06747 4,04227 5 SIPPLN01ACN2 0,00667 0,27259 0,81221 6 SIKISAT04B 0,12792 1,35501 0,85077 7 SIISAT05 0,10554 0,43857 0,19442 8 SISSMM01 0,38488 0,32084 0,71661 9 SIAISA01 0,29391 1,06897 0,43709 10 SISMRA01CN1 0,34393 0,3901 0,46508 Rata-rata per tahun 0,40530 0,47286 0,85950 Rata-rata keseluruhan 0,57922 Minimal 0,00667 0,00436 0,19442 Maksimal 1,59437 1,35501 4,04227 Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 Gambar 4. 5 Variabel Amihud Illiquidity Measure Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 Amihud Seri Sukuk 2013 2014 2015 101 Dari data berdasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.5 di atas dapat dilihat rata-rata nilai Amihud illiquidity measure terbesar ada di tahun 2015 dengan nilai sebesar 0,85950. Rata-rata nilai Amihud illiquidity measure terendah ada pada tahun 2014 dengan nilai sebesar 0,40530. Amihud illiquidity measure terendah pada tahun 2013 ada pada seri sukuk SIPPLN01ACN2 dengan nilai sebesar 0,00667. Amihud illiquidity measure terendah pada tahun 2014 ada pada seri sukuk SIKPPLN04B dengan nilai sebesar 0,00436. Sedangkan Amihud illiquidity measure terendah pada tahun 2015 pada SIISAT05 dengan nilai sebesar 0,19442. Amihud illiquidity measure terbesar pada tahun 2013 dimiliki oleh seri sukuk SIKPPLN01 dengan nilai 1,59437. Amihud illiquidity measure terbesar pada tahun 2014 dimiliki oleh seri sukuk SIKISAT04B dengan nilai 1,35501. Sedangkan pada tahun 2015, Amihud illiquidity measure terbesar dimiliki oleh seri sukuk SIPPLN01CN1 dengan nilai 4,04227. Ukuran Amihud yang besar menunjukkan bahwa perdagangan obligasi menyebabkan harga bergerak lebih dalam merespon volume perdagangan sehingga mencerminkan likuiditas yang lebih rendah Friewald et al, 2012. Sebaliknya, semakin kecil nilai Amihud illiquidity measure menunjukkan sukuk tersebut memiliki dampak harga pada setiap volume transaksi yang diperdagangkan juga kecil sehingga mencerminkan likuiditas yang lebih tinggi. Variabel 102 Amihud Illiquidity Measure memiliki nilai rata-ratanya mean adalah 0,579221. Hal ini mengindikasi bahwa harga akan berubah sebesar 0,579221 setiap satu milyar rupiah volume transaksi yang diperdagangkan.

e. Imbal Hasil SBIS

Variabel Imbal Hasil Sertifikat Bank Indonesia Syariah digunakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Menurut DSN Nomor 63DSN-MUIXII2007 tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia berjangka waktu pendek berdasarkan prinsip syariah. Data imbal hasil SBIS diperoleh dari Bank Indonesia dalam bentuk bulanan yang kemudian penulis hitung nilai median selama satu tahun. Data imbal hasil SBIS yang digunakan merupakan SBIS dengan tenor 9 bulan karena memiliki data yang paling lengkap. Tabel 4. 8 Variabel Imbal Hasil SBIS Keterangan Tahun 2013 2014 2015 Imbal Hasil SBIS 6.07986 7.04326 6.83988 Rata-rata keseluruhan 6.654333 Minimal 6.07986 Maksimal 7.04326 Sumber: Imbal hasil SBIS 2013-2015 BI, data diolah 2016 103 Gambar 4. 6 Variabel Imbal Hasil SBIS Sumber: Imbal hasil SBIS 2013-2015 BI, data diolah 2016 Dari data berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.6 di atas dapat dilihat rata-rata Imbal Hasil Sertifikat Bank Indonesia Syariah sebesar 6,654333. Imbal hasil SBIS terendah pada tahun 2013 sebesar 6,07986. Sedangkan Imbal hasil SBIS terbesar pada tahun 2014 sebesar 7,04326. Statistika deskriptif seluruh variabel penelitian penulis sajikan dalam tabel 4.9 dibawah ini yang meliputi rata-rata sampel mean, minimum, dan maksimum untuk masing-masing variabel. Observasi penelitian ini berjumlah 30. Tabel 4. 9 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel Observasi Minimum Maksimum Rata- rata Std. Dev. Yield Spread dalam 30 0.187 5.146 1.851 1.030 Maturity dalam tahun 30 1.000 9.000 4.100 1.971 Volume dalam 30 22.110 27.660 25.131 1.394 Amihud dalam 30 0.004 4.042 0.580 0.756 SBIS dalam 30 6.080 7.043 6.654 0.422 Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 5.5 6 6.5 7 7.5 2013 2014 2015 Imbal Hasil SBIS Tahun 104 Gambar 4. 7 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 Berdasarkan tabel 4.9 dan gambar 4.7 di atas diketahui masing- masing variabel memiliki 30 observasi pada periode 2013-2015. Yield spread merupakan variabel dependen dalam penelitian ini yang diperoleh dengan cara menghitung rata-rata selish YTM antara sukuk korporasi dengan sukuk pemerintah yang memiliki time to maturity yang sama atau mendekati. Pada variabel yield spread nilai terkecil minimum adalah 0,187 pada tahun 2013 dengan seri sukuk SIPPLN01CN1 dan nilai terbesar maximum adalah 5,146 pada tahun 2013 dengan seri sukuk SIKISAT04B. Sedangkan nilai rata-ratanya mean adalah 1,851 dengan standar deviasi 1,030. Pada variabel maturity nilai terkecil minimum adalah 1 pada tahun 2015 dengan seri sukuk PPLN08C dan SIKISAT04B dan nilai terbesar 5 10 15 20 25 30 Yield Spread dalam Maturity dalam tahun Volume dalam Amihud dalam SBIS dalam Nilai Variabel Minimum Maksimum Rata-rata Std. Dev. 105 maximum adalah 9 pada tahun 2013 dengan seri sukuk SIKPPLN04B. Sedangkan rata-ratanya mean adalah 4,1 dengan standar deviasi 1,971. Variabel volume perdagangan memiliki nilai terkecil minimum adalah 22,110 pada tahun 2014 dengan seri sukuk SIPPLN01ACN2 Rp 4 milyar dan nilai terbesar maximum adalah 27,660 pada tahun 2013 dengan seri sukuk SIAISA01 Rp 1029,2 milyar. Sedangakan rata- ratanya mean adalah 25,131 Rp 189,12 milyar dengan standar deviasi 1,394. Variabel Amihud Illiquidity Measure memiliki nilai terkecil minimum sebesar 0,004 pada tahun 2014 dengan seri sukuk SIKPPLN04B dan nilai terbesar maximum sebesar 4,042 pada tahun 2015 dengan seri sukuk SIPPLN01CN1. Sedangakan rata-ratanya mean adalah 0,580 dengan standar deviasi 0,756. Variabel imbal hasil SBIS memiliki nilai terkecil minimum sebesar 6,080 pada tahun 2013 dan nilai terbesar maximum sebesar 7,043 pada tahun 2014. Sedangakan rata-ratanya mean adalah 6,654 dengan standar deviasi 0,422.

3. Analisis Model Regresi dengan Data Panel