89
Langkah selanjutnya adalah meneliti perdagangan harian setiap seri sukuk tahun 2013-2015 dan tingkat imbal hasil SBIS untuk memperoleh
data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Selain itu juga diperlukan data harga sukuk, fee ijarah, dan masa
jatuh tempo sukuk untuk mendapatkan yield sukuk dengan menggunakan rumus YTM approximation untuk selanjutnya menghitung yield spread.
Data ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, PT Indonesian Capital
Market Electoric Libray ICaMEL, Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI, PT Penilai Harga Efek Indonesia IBPA, dan Bank Indonesia.
Semua data tersebut penulis sederhanakan dalam bentuk data tahunan. Setelah didapatkan seluruh data yang dibutuhkan, pembahasan
dilakukan atas hasil perhitungan sebagaimana yang ditentukan pada Bab III. Sebelum pembahasan dimulai, terlebih dahulu dilakukan analisis
statistik deskriptif variabel penelitian. Dilanjutkan dengan estimasi model data panel melalui uji Chow, uji LM, dan uji Hausman. Setelah
didapatkan model yang terbaik langkah berikutnya dilakukan uji asumsi klasik dengan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji
autokorelasi, dan uji normalitas. Selanjutnya dilakukan uji F, uji t, dan adjusted R
2
. Tahap terakhir adalah interpretasi hasil pengujian hipotesis.
2. Statistik Deskriptif
Penelitian ini membahas tentang pengaruh likuiditas terhadap yield spread sukuk. Variabel likuiditas diklasifikasikan menjadi tiga grup yaitu
90
karakteristik obligasi bond characteristics dengan menggunakan variabel maturity, variabel aktivitas perdagangan trading activity
variables dengan menggunakan variabel volume perdagangan, dan ukuran likuiditas liquidity measures dengan menggunakan variabel
Amihud illiquidity measure. Variabel-variabel likuiditas tersebut dan variabel kontrol imbal hasil Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS
kemudian diregresikan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial terhadap Yield Spread sukuk.
Pada bagian ini digambarkan data masing-masing variabel. Deskripsi penelitian ini meliputi 3 jenis variabel. Pertama variabel dependen berupa
yield spread. Kedua, variabel independen likuiditas yang diwakili oleh maturity, volume perdagangan, dan Amihud illiquidity measure. Ketiga,
variabel kontrol berupa imbal hasil SBIS.
a. Yield Spread
Perhitungan Yield Spread dilakukan dengan cara mengurangi YTM sukuk korporasi dengan YTM sukuk pemerintah yang memiliki
time to maturity yang sama atau mendekati sebagaimana yang dilakukan dalam penelitian Dwi Nastiti Danarsari 2005 dalam
menghitung actual spread. Yield to maturity sukuk perusahaan dan yield to maturity sukuk pemerintah yang digunakan adalah dengan
waktu jatuh tempo yang sama atau waktu jatuh tempo yang paling mendekati dengan yield sukuk pemerintah agar dapat menentukan
91
premi risiko yang harus ditanggung investor selama tiga tahun penelitian. Sebelum menghitung YTM, terlebih dahulu harus
menghitung time to maturity dari masing-masing sukuk korporasi pada setiap tahun.
Sebagaimana yang telah diuraikan dalam teknik pengambilan sampel diperoleh sebanyak 10 seri sukuk yang dijadikan sampel
penelitian. Sampel tersebut terdiri dari 7 seri sukuk berperingkat AAA, 1 seri sukuk berperingkat A+, 1 seri sukuk berperingkat A, dan
1 seri sukuk berperingkat A-. Pada setiap kategori peringkat dikelompokan lagi menurut time to maturity-nya agar dapat dilakukan
perhitungan YTM. Berdasarkan data yang ada selama periode penelitian, terdapat sembilan kelompok time to maturity yang terdiri
dari time to maturity 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 tahun.
Tabel 4. 2 Daftar Sukuk Korporasi dan Pemerintah Yang Digunakan Dalam Penelitian
Rating Kode sukuk
Maturity date
Age Time to maturity
Sukuk Pemerintah
2013 2014
2015 AAA
SIKPPLN04B 8-Jul-22
12 9
8 7
IFR0007 SIPPLN01CN1
5-Jul-20 7
7 6
5 PBS006
SIISAT05 27-Jun-19
7 6
5 4
IFR0002 SIPPLN01ACN
10-Dec-18 5
5 4
3 IFR0002
SIKPPLN01 10-Jul-17
10 4
3 2
IFR0005 PPLN08C
21-Jun-16 10
3 2
1 IFR0005
SIKISAT04B 8-Dec-16
7 3
2 1
IFR0005 A+
A SISMRA01CN
11-Dec-18 5
5 4
3 IFR0002
SISSMM01 30-Nov-17
5 4
3 2
IFR0002 A-
SIAISA01 5-Apr-18
5 5
4 3
IFR0002 IFR0002
15-Aug-18 10
5 4
3 IFR0005
15-Jan-17 7
4 3
2 IFR0007
15-Jan-25 15
12 11
10 PBS006
15-Sep-20 7
7 6
5 Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016
92
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa time to maturity sukuk korporasi berkisar antara 1 tahun sampai 9 tahun. Setelah diketahui
time to maturity dari masing-masing sukuk korporasi pada setiap tahun, langkah selanjutnya adalah memilih sukuk pemerintah yang
memiliki time to maturity yang sama mendekati time to maturity dari sukuk korporasi tersebut. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa
sukuk pemerintah yang mendekati time to maturity sukuk korporasi berkisar antara 2 tahun sampai 12 tahun.
Nilai yield spread diperoleh dengan menghitung selisih antara YTM sukuk korporasi dan sukuk pemerintah sebagaimana dalam
lampiran 4. Hasil dari perhitungan yield spread selama periode 2013- 2015 yaitu sebagai berikut tabel 4.3.
Tabel 4. 3 Variabel
Yield Spread No
Kode Sukuk Tahun
2013 2014
2015
1 PPLN08C
2,91615 1,14132
2,17823 2
SIKPPLN01 1,71804
1,66458 1,72216
3 SIKPPLN04B
1,88630 1,52222
0,93148 4
SIPPLN01CN1 0,18725
0,84448 1,20159
5 SIPPLN01ACN2
2,10927 0,81927
0,34082 6
SIKISAT04B 5,14627
2,85150 1,30035
7 SIISAT05
1,32913 1,40714
0,90101 8
SISSMM01 2,33698
2,21679 1,80876
9 SIAISA01
3,20890 2,03381
1,99454 10
SISMRA01CN1 3,96524
2,13878 1,71513
Rata-rata per tahun 2,48035
1,66399 1,40941
Rata-rata Keseluruhan 1,85125
Minimal 0,18725
0,81927 0,34082
Maksimal 5,14627
2,8515 2,17823
Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016
93
Gambar 4. 1 Variabel
Yield Spread
Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.1 di atas dapat dilihat rata-
rata nilai yield spread terbesar ada di tahun 2013 dengan nilai sebesar 2,48035 dan rata-rata nilai yield spread terendah ada pada tahun
2015 dengan nilai sebesar 1,40941. Yield spread terendah pada tahun 2013 ada pada seri sukuk
SIPPLN01CN1 dengan nilai sebesar 0,18725. Yield spread terendah pada tahun 2014 ada pada seri sukuk SIPPLN01ACN2
dengan nilai sebesar 0,81927. Seperti tahun 2014, yield spread terendah pada tahun 2015 ada pada seri sukuk SIPPLN01ACN2
dengan nilai persentase sebesar 0,34082. Nilai persentase yield spread terbesar pada tahun 2013 dan 2014
dimiliki oleh seri sukuk SIKISAT04B dengan nilai sebesar 5,14627 dan 2,8515 . Sedangkan nilai persentase yield spread terbesar pada
1 2
3 4
5 6
Yield Spread
Seri Sukuk
2013 2014
2015
94
tahun 2015 ada pada seri sukuk PPLLN08C dengan nilai sebesar 2,17823.
b. Maturity
Ukuran likuiditas dengan melihat karakteristik sukuk dimana dalam penelitian ini dengan menggunakan
variabel maturity
merupakan proxy likuiditas sederhana yang memberikan indikasi kasar terkait potensi likuiditas obligasi. Jangka waktu jatuh tempo
time to maturity merupakan masa jatuh tempo sukuk yang tersisa dan terhitung dari tahun penelitian dilakukan. Variabel maturity
dihitung dengan mengurangkan tanggal jatuh tempo sukuk dengan tanggal tahun penelitian.
=
Dalam menghitung time to maturity penulis menggunakan
bantuan software Microsoft Excel 2010. Maturity seluruh sukuk dihitung dengan menggunakan sintaks YEARFRAC start_date,
end_date, [basis] sebagaimana yang dilakukan oleh Setyawati dan Hoyyi 2011. Sintaks fungsi YEARFRAC memiliki argumen
start_date, end_date, dan basis. Start_date diperlukan, merupakan tanggal yang menunjukkan tanggal mulai yang diisi dengan
settlement date setiap tahun penelitian. End_data diperlukan, merupakan tanggal yang menunjukkan tanggal akhir yang diisi
95
dengan maturity date yaitu tanggal jatuh tempo sukuk. Sedangkan basis bersifat opsional, merupakan tipe basis perhitungan hari untuk
digunakan yang diisi dengan angka 1 yang merupakan metode perhitungan kalender
actualactual bahwa perhitungan hari
didasarkan pada jumlah hari yang sebenarnya pada bulan dan tahun tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan, perolehan variabel maturity disajikan dalam tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4. 4 Variabel
Maturity No
Kode Sukuk Tahun
2013 2014
2015
1 PPLN08C
3 2
1 2
SIKPPLN01 4
3 2
3 SIKPPLN04B
9 8
7 4
SIPPLN01CN1 7
6 5
5 SIPPLN01ACN2
5 4
3 6
SIKISAT04B 3
2 1
7 SIISAT05
6 5
4 8
SISSMM01 4
3 2
9 SIAISA01
5 4
3 10
SISMRA01CN1 5
4 3
Rata-rata per tahun 5,1
4,1 3,1
Rata-rata keseluruhan 4,1
Minimal 3
2 1
Maksimal 9
8 7
Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016
96
Gambar 4. 2 Variabel
Maturity
Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 Dari data berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.2 di atas dapat
dilihat rata-rata maturity terbesar ada di tahun 2013 dengan nilai sebesar 5,1 tahun dan rata-rata nilai maturity terendah ada pada tahun
2015 dengan nilai sebesar 3,1 tahun. Maturity terendah pada tahun 2013, 2014, dan 2015 ada pada seri sukuk PPLN08C dan
SIKISAT04B sebesar 3 tahun, 2 tahun, dan 1 tahun. Maturity terbesar pada tahun 2013, 2014, dan 2015 ada pada seri sukuk SIKPPLN04B
sebesar 9 tahun, 8 tahun, dan 7 tahun.
c. Volume Perdagangan
Likuiditas obligasi yang ditunjukan dengan volume perdagangan dihitung dengan menjumlahkan seluruh volume perdagangan setiap
transaksi pada masing-masing tahun selama periode penelitian.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Maturity Thn
Seri Sukuk
2013 2014
2015
97
Setelah didapatkan data volume perdagangan untuk setiap tahun seperti pada tabel 4.5 dan gambar 4.3 kemudian dihitung ln volume
perdagangan sebagaimana dalam tabel 4.6 dan gambar 4.4 di bawah ini.
Tabel 4. 5 Variabel Volume Perdagangan Bill. Rp
No Kode Sukuk
Tahun 2013
2014 2015
1 PPLN08C
210,90 108,60
73,00 2
SIKPPLN01 269,00
17,00 50,00
3 SIKPPLN04B
402,40 164,00
26,00 4
SIPPLN01CN1 21,10
20,00 17,00
5 SIPPLN01ACN2
38,00 4,00
12,00 6
SIKISAT04B 160,00
138,00 18,50
7 SIISAT05
776,40 42,00
28,00 8
SISSMM01 673,00
120,50 33,90
9 SIAISA01
1029,20 572,70
238,26 10
SISMRA01CN1 84,00
183,00 143,00
Rata-rata per tahun 366,4
137 63,97
Rata-rata keseluruhan 189,12
Minimal 21,1
4 12
Maksimal 1029,2
572,7 238,26
Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016
Gambar 4. 3 Variabel Volume Perdagangan Bill. Rp
Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016
200 400
600 800
1000 1200
Vol. perdagangan
Bill. Rp
2013 2014
2015
98
Tabel 4. 6 Variabel Volume Perdagangan Ln
No Kode Sukuk
Tahun 2013
2014 2015
1 PPLN08C
26,07465 25,41094
25,01373 2
SIKPPLN01 26,31798
23,55648 24,63529
3 SIKPPLN04B
26,72071 25,82313
23,98136 4
SIPPLN01CN1 23,77254
23,71900 23,55648
5 SIPPLN01ACN2
24,36085 22,10956
23,20817 6
SIKISAT04B 25,79844
25,65052 23,64104
7 SIISAT05
27,37793 24,46094
24,05547 8
SISSMM01 27,23501
25,51492 24,24668
9 SIAISA01
27,65980 27,07363
26,19663 10
SISMRA01CN1 25,15408
25,93275 25,68611
Rata-Rata 26,0472
24,92519 24,4221
Rata-rata keseluruhan 25,13149
Minimal 23,77254
22,10956 23,20817
Maksimal 27,6598
27,07363 26,19663
Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016
Gambar 4. 4 Variabel Volume Perdagangan Ln
Sumber: Imbal hasil SBIS 2013-2015 BI, Data diolah 2016
5 10
15 20
25 30
Vol. perdagangan
Ln
Seri Sukuk
2013 2014
2015
99
Dari data berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 serta gambar 4.3 dan gambar 4.4 di atas dapat dilihat rata-rata nilai volume perdagangan
terbesar ada di tahun 2013 dengan nilai sebesar Rp 366,4 milyar dan rata-rata nilai volume perdagangan terendah ada pada tahun 2015
dengan nilai sebesar Rp 63,97 milyar. Volume perdagangan terendah pada tahun 2013 ada pada seri
sukuk SIPPLN01CN1 dengan nilai sebesar Rp 21,10 milyar. Volume perdagangan terendah pada tahun 2014 dan tahun 2015 ada pada seri
sukuk SIPPLN01ACN2 dengan nilai sebesar Rp 4 milyar dan Rp 12 milyar. Sedangkan volume perdagangan terbesar pada tahun 2013,
2014, dan 2015 dimiliki oleh seri sukuk SIAISA01 dengan nilai sebesar Rp 1029,2 milyar , Rp 572,7 milyar, dan Rp 238,26 milyar.
d. Amihud illiquidity measure
Pengukuran likuditas yang ketiga adalah dengan melihat ukuran likuiditas dengan menggunakan
Amihud illiquidity measure. Penggunaan variabel Amihud illiquidity measure adalah untuk
melihat dampak harga pada setiap volume transaksi yang diperdagangkan pada setiap sukuk korporasi yang diteliti.
Pengukuran Amihud illiquidity measure dilakukan sebagaimana Marcellius Ricky Bunaidy 2012 dengan cara menghitung nilai
Amihud illiquidity measure per transakasi kemudian dirata-rata secara harian daily, dan kemudian dicari median setiap satu bulan. Setelah
100
didapat nilai Amihud illiquidity measure bulanan kemudian penulis sederhanakan kedalam data tahunan.
Tabel 4. 7 Variabel
Amihud Illiquidity Measure No
Kode Sukuk Tahun
2013 2014
2015
1 PPLN08C
0,82934 0,51952
0,23675 2
SIKPPLN01 1,59437
0,29115 0,51159
3 SIKPPLN04B
0,20303 0,00436
0,32826 4
SIPPLN01CN1 0,1634
0,06747 4,04227
5 SIPPLN01ACN2
0,00667 0,27259
0,81221 6
SIKISAT04B 0,12792
1,35501 0,85077
7 SIISAT05
0,10554 0,43857
0,19442 8
SISSMM01 0,38488
0,32084 0,71661
9 SIAISA01
0,29391 1,06897
0,43709 10
SISMRA01CN1 0,34393
0,3901 0,46508
Rata-rata per tahun 0,40530
0,47286 0,85950
Rata-rata keseluruhan 0,57922
Minimal 0,00667
0,00436 0,19442
Maksimal 1,59437
1,35501 4,04227
Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016
Gambar 4. 5 Variabel
Amihud Illiquidity Measure
Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
Amihud
Seri Sukuk
2013 2014
2015
101
Dari data berdasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.5 di atas dapat dilihat rata-rata nilai Amihud illiquidity measure terbesar ada di tahun
2015 dengan nilai sebesar 0,85950. Rata-rata nilai Amihud illiquidity measure terendah ada pada tahun 2014 dengan nilai sebesar 0,40530.
Amihud illiquidity measure terendah pada tahun 2013 ada pada seri sukuk SIPPLN01ACN2 dengan nilai sebesar 0,00667. Amihud
illiquidity measure terendah pada tahun 2014 ada pada seri sukuk SIKPPLN04B dengan nilai sebesar
0,00436. Sedangkan Amihud illiquidity measure terendah pada tahun 2015 pada SIISAT05 dengan
nilai sebesar 0,19442. Amihud illiquidity measure terbesar pada tahun
2013 dimiliki oleh seri sukuk SIKPPLN01 dengan nilai 1,59437. Amihud illiquidity
measure terbesar pada tahun 2014 dimiliki oleh seri sukuk SIKISAT04B dengan nilai 1,35501. Sedangkan pada tahun 2015,
Amihud illiquidity measure terbesar dimiliki oleh seri sukuk SIPPLN01CN1 dengan nilai 4,04227.
Ukuran Amihud yang besar menunjukkan bahwa perdagangan obligasi menyebabkan harga bergerak lebih dalam merespon volume
perdagangan sehingga mencerminkan likuiditas yang lebih rendah Friewald et al, 2012. Sebaliknya, semakin kecil nilai Amihud
illiquidity measure menunjukkan sukuk tersebut memiliki dampak harga pada setiap volume transaksi yang diperdagangkan juga kecil
sehingga mencerminkan likuiditas yang lebih tinggi. Variabel
102
Amihud Illiquidity Measure memiliki nilai rata-ratanya mean adalah 0,579221. Hal ini mengindikasi bahwa harga akan berubah sebesar
0,579221 setiap satu milyar rupiah volume transaksi yang diperdagangkan.
e. Imbal Hasil SBIS
Variabel Imbal Hasil Sertifikat Bank Indonesia Syariah digunakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Menurut
DSN Nomor 63DSN-MUIXII2007 tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS adalah
surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia berjangka waktu pendek berdasarkan prinsip syariah. Data
imbal hasil SBIS diperoleh dari Bank Indonesia dalam bentuk bulanan yang kemudian penulis hitung nilai median selama satu
tahun. Data imbal hasil SBIS yang digunakan merupakan SBIS dengan tenor 9 bulan karena memiliki data yang paling lengkap.
Tabel 4. 8 Variabel Imbal Hasil SBIS
Keterangan Tahun
2013 2014
2015
Imbal Hasil SBIS 6.07986
7.04326 6.83988
Rata-rata keseluruhan 6.654333
Minimal 6.07986
Maksimal 7.04326
Sumber: Imbal hasil SBIS 2013-2015 BI, data diolah 2016
103
Gambar 4. 6 Variabel Imbal Hasil SBIS
Sumber: Imbal hasil SBIS 2013-2015 BI, data diolah 2016 Dari data berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.6 di atas dapat
dilihat rata-rata Imbal Hasil Sertifikat Bank Indonesia Syariah sebesar 6,654333. Imbal hasil SBIS terendah pada tahun 2013 sebesar
6,07986. Sedangkan Imbal hasil SBIS terbesar pada tahun 2014 sebesar 7,04326.
Statistika deskriptif seluruh variabel penelitian penulis sajikan dalam tabel 4.9 dibawah ini yang meliputi rata-rata sampel mean, minimum,
dan maksimum untuk masing-masing variabel. Observasi penelitian ini berjumlah 30.
Tabel 4. 9 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel Observasi
Minimum Maksimum Rata- rata
Std. Dev.
Yield Spread dalam 30
0.187 5.146
1.851 1.030
Maturity dalam tahun
30 1.000
9.000 4.100
1.971
Volume dalam
30 22.110
27.660 25.131 1.394
Amihud dalam 30
0.004 4.042
0.580 0.756
SBIS dalam
30 6.080
7.043 6.654
0.422 Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016
5.5 6
6.5 7
7.5
2013 2014
2015
Imbal Hasil SBIS
Tahun
104
Gambar 4. 7 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 Berdasarkan tabel 4.9 dan gambar 4.7 di atas diketahui masing-
masing variabel memiliki 30 observasi pada periode 2013-2015. Yield spread merupakan variabel dependen dalam penelitian ini yang diperoleh
dengan cara menghitung rata-rata selish YTM antara sukuk korporasi dengan sukuk pemerintah yang memiliki time to maturity yang sama atau
mendekati. Pada variabel yield spread nilai terkecil minimum adalah 0,187 pada tahun 2013 dengan seri sukuk SIPPLN01CN1 dan nilai
terbesar maximum adalah 5,146 pada tahun 2013 dengan seri sukuk SIKISAT04B. Sedangkan nilai rata-ratanya mean adalah 1,851 dengan
standar deviasi 1,030. Pada variabel maturity nilai terkecil minimum adalah 1 pada tahun
2015 dengan seri sukuk PPLN08C dan SIKISAT04B dan nilai terbesar
5 10
15 20
25 30
Yield Spread
dalam Maturity
dalam tahun
Volume dalam
Amihud dalam
SBIS dalam
Nilai
Variabel
Minimum Maksimum
Rata-rata Std. Dev.
105
maximum adalah 9 pada tahun 2013 dengan seri sukuk SIKPPLN04B. Sedangkan rata-ratanya mean adalah 4,1 dengan standar deviasi 1,971.
Variabel volume perdagangan memiliki nilai terkecil minimum adalah 22,110 pada tahun 2014 dengan seri sukuk SIPPLN01ACN2 Rp
4 milyar dan nilai terbesar maximum adalah 27,660 pada tahun 2013 dengan seri sukuk SIAISA01 Rp 1029,2 milyar. Sedangakan
rata- ratanya mean adalah 25,131 Rp 189,12 milyar dengan standar deviasi
1,394. Variabel Amihud Illiquidity Measure memiliki nilai terkecil
minimum sebesar 0,004
pada tahun 2014
dengan seri sukuk SIKPPLN04B dan nilai terbesar maximum sebesar 4,042 pada tahun
2015 dengan seri sukuk SIPPLN01CN1. Sedangakan rata-ratanya mean adalah 0,580 dengan standar deviasi 0,756.
Variabel imbal hasil SBIS memiliki nilai terkecil minimum sebesar 6,080 pada tahun 2013 dan nilai terbesar maximum sebesar 7,043 pada
tahun 2014. Sedangakan rata-ratanya mean adalah 6,654 dengan standar deviasi 0,422.
3. Analisis Model Regresi dengan Data Panel