34
6. Yield
a. Yield Spread
Jones  2009  dalam  Huboyohadi  dan  Widyarti  2010 mendefinisikan yield  spread sebagai  hubungan  diantara yield yang
dihasilkan  dari  berbagai  jenis  obligasi  berdasarkan  fakta  atau keterangan  dari  penerbit  obligasi  issuer  dan  karakteristik  yang
terdapat  dari  berbagai  jenis  obligasi  tersebut.  Sedangkan  Fabozzi 1999  dalam  Huboyohadi  dan  Widyarti  2010  menyatakan bahwa
yield  spread mencerminkan  risiko  tambahan  yang  dihadapi  investor dengan  membeli  suatu  sekuritas  atau  obligasi  yang  tidak  diterbitkan
pemerintah. Secara perhitungan matematika, bond spread adalah pengurangan
yang  sangat  sederhana  antara  satu yield obligasi  terhadap  lainnya. Bond spread adalah cara yang paling umum dimana peserta di dalam
pasar membandingkan nilai sebuah obligasi terhadap lainnya. Spread merefleksikan  risiko  relatif dari  obligasi  yang  dibandingkan. Spread
yang  lebih  tinggi  biasanya  akan  menghasilkan  risiko  yang  lebih tinggi.  Orang-orang  merujuk  pada
spread obligasi  ketika
membicarakan  mengenai  perbandingan  tingkat yield pada  obligasi negara. Spread obligasi dapat dikalkulasikan diantara obligasi dengan
jatuh tempo yang berbeda, tingkat bunga yang berbeda, atau mungkin perbedaan negara dan mata uang Huboyohadi dan Widyarti, 2010.
35
Yield  spread adalah  perbedaan  antara yield  to  maturity obligasi perseroan  yang  dijanjikan  dan  obligasi  lain  sering  digunakan
sekuritas  departemen  keuangan  yang  memiliki maturity dan  tingkat bunga kupon sama. Semakin besar risiko default, seharusnya semakin
besar spread  yield.  Selain  itu,  obligasi  yang  lebih  mudah  dipasarkan mungkin  memiliki  harga  “premium”,  jadi  menawarkan yield  to
maturity dan juga spread yang lebih rendah Sharpe et al, 2005: 369- 370.
Berdasarkan  definisi  di  atas, maka yield  spread diproksikan dengan  selisih yield  to  maturity YTM  antara  obligasi  korporasi
corporate  BondCB  dengan  obligasi  pemerintah Goverment BondGB Sharpe et al, 2005: 369-370
=
b. Yield to Maturity
Yield  to maturity paling  banyak  digunakan  sebagai  pengukur yield karena  dapat  mencerminkan  return  dengan  tingkat  bunga
majemuk coumpounded rate of return yang diharapkan investor jika dua asumsi yang disyaratkan dapat terpenuhi. Asumsi pertama adalah
bahwa  investor  akan  mempertahankan  obligasi  tersebut  sampai dengan  waktu  jatuh  tempo.  Asumsi  kedua  yaitu  investor
menginvestasikan  kembali  pendapatan  yang  diperoleh  dari  obligasi pada  tingkat yield  to  maturity yang  dihasilkan.  Jika  kedua  asumsi
36
tersebut terpenuhi maka yield to maturity yang diharapkan akan sama dengan realized yield Tandelilin, 2010: 259.
Yield  to maturity atau  imbal  hasil  hingga  jatuh  tempo  diartikan sebagai  suku  bunga  yang  membuat  nilai  saat  ini  dari  pembayaran
obligasi  sama  dengan  harganya.  Suku  bunga  ini  sering  ditafsirkan sebagai ukuran dari rata-rata tingkat imbal hasil yang akan diperoleh
pada  obligasi  jika  dibeli  sekarang  dan  dipegang  sampai  jatuh  tempo Bodie et al, 2014: 472.
YTM  adalah  metode  penghitungan  penghasilan  yang  diperoleh para  investor  jika  kupon  dan  nilai  pokok  obligasi  disimpan  hingga
saat jatuh tempo Rahardjo, 2003: 72. Berdasarkan Tandelilin 2010: 260 rumus  perhitungan yield  to  maturity menggunakan  persamaan
yang  dikembangkan  dengan  menggunakan  metode equation
approximation sebagai berikut:
= +
+ 2
× 100
Keterangan: YTM
: Yield to maturity C
: Kupon n
: Sisa waktu jatuh tempo F
: Face Value nilai nominal P
: Harga obligasi pada saat t=0
37
7. Likuiditas