Penelitian Huboyojati dan Widyarti 2010

52 yields spreads menunjukan hasil bahwa semua proxy likuiditas signifikan secara statistik dalam menjelaskan perubahan pada yield spreads obligasi. Variabel volume perdagangan dan zero return berpengaruh negatif signifikan terhadap yield spreads. Sedangkan variabel frekuensi perdagangan, interval perdagangan, Amihud, price dispersion, dan Roll berpengaruh positif signifikan terhadap yield spreads.

7. Penelitian Nielsen

et al 2012 Jens Dick-Nielsen, Peter Feldhutter, dan David Lando melakukan penelitian untuk menganalisis komponen dari spread obligasi korporasi selama periode 2005 sampai 2009 dengan menggunakan pengukuran ilikuiditas. Metode yang digunakan adalah multipel regresi. Hasil penelitian menunjukan krisis subprime secara dramatis meningkatkan spread obligasi perusahaan secara drastis, sehingga menyebabkan memburuknya likuiditas. Proxy likuiditas yang digunakan berpengaruh positif signifikan terhadap yield spread obligasi baik sebelum krisis subprime maupun setelah krisis subprime.

8. Penelitian Huboyojati dan Widyarti 2010

Hanung Huboyojati dan Endang Tri Widyarti melakukan penelitian untuk menganalisa pengaruh dari tingkat suku bunga SBI, likuiditas obligasi, peringkat obligasi, dan ROE perusahaan terhadap yield spread obligasi perusahaan dengan periode penelitian selama 2 tahun yaitu 2008- 53 2009. Analisis menggunakan regresi linier multipel untuk kedua model sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat suku bunga SBI mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap spread imbal hasil corporate bond dari kedua model. Likuiditas dengan proxy trading volume dari corporate bond adalah negatif dan signifikan sedangkan pada sektor bukan keuangan mempunyai nilai negatif dan tidak signifikan. ROE perusahaan keuangan negatif dan tidak signifikan sedangkan pada sektor bukan keuangan mempunyai nilai negatif dan signifikan. Hasil chow test menunjukkan bahwa dua model regresi tidak mempengaruhi stabilitas dari model regresi. 54 Tabel 2. 2 Ringkasan Peneltian Terdahulu N o Peneliti an, dan Tahun Judul Jurnal Variabel Metode Hasil Persama an Perbeda an 1 Sebastia n Utz, Martina Weber, dan Maximili an Wimmer 2016 German Mittelstand bonds: yield spreads and liquidity Y 1 = Yield Spread Y 2 = Likuiditas Y 3 = Rating Scale X 1 = Bid-Ask Spread X 2 = LOT Variabel kontrol: X 3 = Maturity X 4 = Gov bond X 5 = Term slope X 6 = Rating X 7 = Income to sales X 8 = Debt to asset X 9 = Interest coverage X 10 = Debt to capital Regresi panel Fixed effect Efek yang positif dan signifikan dari X 1 , X 2 dan X 3 terhadap Y 1 . X 4 , X 5 , X 7 , X 8 , dan X 9 bertanda negatif dimana tidak ada satupun variabel kontrol yang signifikan terhadap yield spread kecuali X 6 dengan tanda positif. X 10 bertanda postitif dan tidak signifikan terhadap Y 1 . 65 Y 1 dijelaskan oleh model bid-ask spread dan 5 Y 1 dijelaskan oleh LOT. Metode regresi panel, pengaruh variabel maturity, dan variabel government bond, terhadap yield spread serta pembahasan likuiditas. Proxy likuiditas volume perdagang an dan Amihud objek penelitian, dan periode penelitian. 2 Alan V.S Douglas, Alan G. Huang, dan Kenneth R.Vetzal 2016 Cash Flow Volatility and Corporate Bond Yield Spreads Y= Yield Spread X 1 = Expected cashflow volatility Variabel kontrol: X 2 = Equity return volatility X 3 = Credit rating X 4 = Interest coverage, X 5 = Incomesales X 6 = Debtmarket firm value X 7 = Bond size X 8 = Frekuensi perdagangan Regresi fixed- effect dan time- series partial correlati on Expected cashflow volatility berpengaruh positif signifikan terhadap Yield Spread. Variabel kontrol X 2, X 3, X 9 dan X 10 berpengaruh positif signifikan terhadap Y. Sedangkan X 8 dan X 12 memiliki hubungan positif terhadap Y namun tidak signifikan. Variabel kontrol X 4, X 5, X 7, dan X 13 berpengaruh negatif signifikan terhadap Y. Sedangkan X 6 dan X 11 memiliki hubungan negatif terhadap yield spreads namun tidak signifikan Metode regresi panel, Pengaruh variabel maturity, dan benchmark T-yield terhadap yield spread serta pembahasan likuiditas. Proxy likuiditas volume perdagang an dan Amihud, objek penelitian, dan periode penelitian. 55 N o Peneliti an, dan Tahun Judul Jurnal Variabel Metode Hasil Persama an Perbeda an X 9 = Log maturity X 10 = Kupon X 11 = Baa-Aaa spread X 12 = Benchmark T- yield X 13 = Dummy sektor industri 3 Dong- heon Shin dan Baeho Kim 2015 Liquidity and Credit risk before and after the global financial crisis: Evidence from the Korean Corporate Bond Market Y 1 =Yield Spread X 1 = Volume perdagangan X 2 = Cash over asset X 3 = Maturity X 4 = Roll measure X 5 = Kupon X 6 = Equity volatility X 7 = Rating X 8 = Distand to default Regresi cross- section Likuiditas memainkan peran yang besar sebelum dan selama krisis sedangkan risiko kredit berpengaruh besar setelah krisis. Variabel X 1 berubah secara acak dan sebagian besar berpengaruh negatif signifikan pada beberapa model. X 2 berpengaruh positif signifikan baik sebelum krisis maupun setelah krisis. X 3 berpengaruh negatif tidak signifikan pada sebelum krisis dan berpengaruh positif signifikan setelah krisis. X 4 dan X 5 berpengaruh positif signifikan pada semua model. X 6 bertanda negatif sebelum krisis dan positif setelah krisis dan tidak signifikan pada kedua model. X 7 berpengaruh positif dan signifikan pada kedua model. X 8 berpengaruh negatif signifikan pada kedua model. Pada regresi tambahan, variabel Amihud berpengaruh negatif tidak signifikan pada sebelum krisis dan positif signifikan setelah krisis. Pengaruh variabel maturity, volume perdagangan dan Amihud terhadap yield spread. Metode regresi, variabel imbal hasil SBIS, objek penelitian, dan periode penelitian. 4 Jean Helwege , Jing- Zhi Huang, dan Yuan Wang 2014 Liquidity Effect in Corporate Bond Spread Y 1 =Yield Spread X 1 = Zero trading days X 2 = IQR X 3 = Range X 4 = Log size X 5 = Volume perdagangan Regresi data panel Likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap yield spread obligasi. Tetapi, hasil ini juga mengindikasi bahwa proxy likuiditas sering menangkap risiko kredit. Untuk semua sampel, X 1, X 2, dan X 8 berpengaruh positif signifikan terhadap Y. X 3 berpengaruh negatif Metode data panel, pengaruh variabel volume perdagangan dan 3 month treasury terhadap Proxy likuiditas maturity dan Amihud, objek penelitian, dan periode penelitian. 56 N o Peneliti an, dan Tahun Judul Jurnal Variabel Metode Hasil Persama an Perbeda an X 6 = Onoff the run indicator X 7 = Umur X 8 = Gamma signifikan terhadap Y. X 4 dan X 5 mempunyai hubungan positif tidak signifikan terhadap Y. Sedangkan X 6 dan X 7 berhubungan negatif dan tidak signifikan terhadap Y. Pada regresi tambahan, 3 month treasury memiliki tanda positif signifikan terhadap Y. yield spread serta pembahasan likuiditas. 5 Eka Lestari Hafqi Putri 2013 Pengaruh Risiko Likuiditas perusahaan terhadap Yield Spread Obligasi Y=Yield Spread X 1 = Solvency ratio X 2 = Age X 3 = Kupon X 4 = Maturity X 5 = Size issue X 6 = Leverage X 7 = ROI Regresi linier berganda menggun akan pooled Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel X 1 bertanda negatif dan X 2 bertanda positif dimana keduaya tidak berpengaruh signifikan terhadap Y. variabel X 3 dan X 4 berpengaruh positif signifikan terhadap Y sedangkan variabel X 5 , X 6 , dan X 7 berpengaruh negatif signifikan terhadap Y. Pengaruh variabel maturity terhadap yield spread serta pembahasan likuiditas. Metode data panel, Proxy likuiditas volume perdagang an dan Amihud, variabel imbal hasil SBIS, objek penelitian, dan periode penelitian. 6 Nils Friewald , Rainer Jankowit sch, dan Marti G Subrahm anyam 2012 Illiquidity or Credit Deteriorati on: A study of Liquidity in the US Corporate Bond Market During Financial Crises Y 1 =Yield Spread X 1 = Jumlah yang diterbitkan X 2 = Kupon X 3 = Maturity X 4 = age X 5 = Volume perdagangan X 6 = Frekuensi perdagangan X 7 = Interval perdagangan X 8 = Amihud X 9 = Price dispresion X 10 = Roll X 11 = Zero return Regresi data panel dan Fama MacBeth Regres sion Proxy likuiditas dalam model regresi menjelaskan yield spread sebesar 14. Variabel X 5 dan X 11 berpengaruh negatif signifikan terhadap Y. Sedangkan variabel X 6 , X 7 , X 8 , X 9 , dan X 10 berpengaruh positif signifikan terhadap Y hal yang sama terjadi pada ketiga rezim termasuk X 2 . Berdasarkan, FamaMacBeth Regression ditemukan bahwa proxy likuiditas lebih kuat pada kedua krisis GM Ford dan krisis subprime. Variabel X 1 berpengaruh negatif signifikan terhadap Y diketiga rezim. Variabel X 3 berpengaruh signifikan semua dengan tanda positif pada GMford dan normal serta bertanda negatif periode subprime crisis. Variabel X 4 berpengaruh positif signifikan pada periode GMford dan subprime crisis Pengaruh variabel maturity, volume perdagangan dan Amihud terhadap yield spread. Variabel imbal hasil SBIS, objek penelitian, dan periode penelitian. 57 N o Peneliti an, dan Tahun Judul Jurnal Variabel Metode Hasil Persama an Perbeda an serta bertanda negatif tidak signifikan pada periode normal. Variabel X 11 berpengaruh positif semua dan hanya signifika pada periode GMford. 7 Jens Dick- Nielsen, Peter Feldhutt- er, dan David Lando 2012 Corporate Bond Liquidity Before and After the Onset of The Subprime Crisis Y 1 =Yield Spread X 1 =Likuiditas X 2 = Bond age X 3 = Amount issued X 4 = Kupon X 5 = Time to maturity X 6 = Eq.vol X 7 = Operating X 8 = Leverage X 9 = Long debt X 10 = Pretax dummies X 11 =10y swap X 12 = 10y-1y swap X 13 = Forcecast dispersion Pooled regres sion Likuiditas dihargai pada kedua rezim, periode pre- subprime adalah pasar dengan likuiditas yang baik sedangkan periode post- subprime kekurangan likuiditas. Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap yield spread pada semua rating di kedua rezim. X 5 bertanda positif signifikan baik investment grade maupun speculative grade pada pre- subprime dan bertanda negatif pada post-subprime di kedua rating. Sedangkan X 11 sebagian besar bertanda negatif dikedua rating dan hanya signifikan pada post- subprime. Likuiditas Amihud berpengaruh positif signifikan disemua model. Metode data panel, pengaruh variabel maturity dan Amihud serta 10y swap terhadap yield spread pembahasan likuiditas. Proxy likuiditas volume perdagang an, objek penelitian, dan periode penelitian. 8 Hanung Huboyo- jati dan Endang Tri Widyarti 2010 Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bung SBI, Likuiditas Obligasi, Rating Obligasi, dan Return On Equity Perusahaan Terhadap Yield Spread Obligasi Y =Yield Spread X 1 = Tingkat suku bunga SBI X 2 = volume perdagangan X 3 = peringkat X 4 = ROE Regresi linier multiple dan chow test X 1 berpengaruh positif signifikan terhadap Y pada kedua model. X 2 bertanda negatif pada kedua model tetapi tidak signifikan pada sektor keuangan. X 3 bertanda positif signifikan terhadap Y pada sektor keuangan dan negatif tidak signifikan pada sektor bukan keuangan. X 4 bertanda negatif pada kedua model tetapi tidak signifikan pada sektor keuangan. Hasil chow test menunjukkan bahwa dua model regresi tidak mempengaruhi stabilitas dari model regresi. Pengaruh variabel volume perdagangan terhadap yield spread serta pembahasan likuiditas dan SBI. Metode data panel, Proxy likuiditas maturity dan Amihud, variabel imbal hasil SBIS, objek penelitian, dan periode penelitian. Sumber: Kumpulan referensi penelitian terdahulu yang relevan, data diolah 2016 58

C. Kerangka Pemikiran

Sesuai dengan hasil penelitian terdahulu dan konsep-konsep dasar sebagaimana diuraikan sebelumnya maka kerangka pemikiran teoritis dapat disusun sebagai berikut: Bursa Efek Indonesia Variabel Independen: 1. Maturity X 1 2. Volume Perdagangan X 2 3. Amihud Iliquidity Measurement X 3 Variabel Dependen: Yield Spread Y Variabel Kontrol: Imbal Hasil SBIS Estimasi Model Data Panel Uji Chow Uji LM Uji Hasuman Uji Asumsi Klasik Estimasi Terpilih 1. Multikolineritas 2. Heteroskedastisitas 3. Autokorelasi 4. Normalitas Uji F Uji t Adjusted R 2 Interpretasi Kesimpulan dan Saran Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran 59

D. Perumusan Hipotesis

Penelitian dengan menggunakan analisis regesi harus membuat hipotesis berkaitan dengan bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis yang harus dibuat dalam analisis regresi ini adalah hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H a . Hipotesis alternatif ini merupakan hipotesis penelitian research hypothesis. Sedangkan hipotesis nol menggambarkan kondisi selain pernyataan di dalam hipotesis alternatif. Hipotesis alternatif ini diterima atau ditolak jika data sampel yang didapatkan membuktikan bukti statistik yang valid untuk menolak hipotesis nol Widarjono, 2015: 281. Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran, maka dapat disimpulkan beberapa hipotesis sebagai berikut: Hipotesis secara simultan : H : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 = 0, Maturity, volume perdagangan, Amihud illiquidity measure, dan imbal hasil SBIS tidak memiliki pengaruh secara simultan terhadap yield spread sukuk. H a : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 ≠ 0, Maturity, volume perdagangan, Amihud illiquidity measure, dan imbal hasil SBIS memiliki pengaruh secara simultan terhadap yield spread sukuk. 60 Hipotesis secara parsial: H 0,1 : b 1 = 0, Maturity tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap yield spread sukuk. H a,1 : b 1 ≠ 0, Maturity memiliki pengaruh secara parsial terhadap yield spread sukuk. H 0,2 : b 2 = 0, Volume perdagangan tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap yield spread sukuk. H a,2 : b 2 ≠ 0, Volume perdagangan memiliki pengaruh secara parsial terhadap yield spread sukuk. H 0,3 : b 3 = 0, Amihud illiquidity measure tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap yield spread sukuk. H a,3 : b 3 ≠ 0, Amihud illiquidity measure memiliki pengaruh secara parsial terhadap yield spread sukuk. H 0,4 : b 4 = 0, SBIS tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap yield spread sukuk. H a,4 : b 4 ≠ 0, SBIS memiliki pengaruh secara parsial terhadap yield spread sukuk. 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas dengan menggunakan proxy maturity, volume perdangangan, dan Amihud illiquidity measure terhadap yield spread sukuk korporasi di Indonesia. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol makroekonomi imbal hasil SBIS. Penelitian dilakukan terhadap sukuk korporasi yang beredar dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 yang dilaporkan perdagangannya kepada BEI selaku penerima laporan transaksi efek pada kurun waktu periode penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan berupa nilai nominal, fee ijarah, maturity, harga, volume perdagangan, dan imbal hasil SBIS. Data bersumber dari Bursa Efek Indonesia, Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI, PT Indonesian Capital Market Electoric Libray ICaMEL, PT Penilai Harga Efek Indonesia IBPA, Bank Indonesia, dan sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010: 80. 62 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2010: 81. Penelitian ini menggunakan nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2010: 84. Teknik sampel yang digunakan yaitu sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2010: 85. Berdasarkan definisi tersebut, maka sampel dalam penelitian ini dipilih sesuai dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Sukuk korporasi yang beredar dari bulan Januari 2013 sampai Desember 2015 dan masih memiliki masa jatuh tempo di atas tahun 2015. 2. Sukuk korporasi yang mempunyai fixed coupon rate selama periode penelitian karena menggunakan formula YTM untuk menghitung yield sukuk sehingga sukuk yang mempunyai floating coupon rate tidak dimasukan. 3. Sukuk korporasi yang diberi peingkat oleh PT PEFINDO dan berperingkat minimal BBB- Dari karakteristik yang ditentukan oleh penulis atas populasi sukuk yang beredar dari tahun 2013-2015, maka dapat diambil sampel sebanyak 10 seri sukuk dengan keterangan seleksi sebagai berikut: 63 Tabel 3. 1 Seleksi Sampel Penelitian No Karakteristik 2013 2014 2015 Jumlah Jumlah yang konsisten 1 Jumlah sukuk yang diperdagangkan 38 32 41 111 21 2 Jatuh tempo diatas tahun 2015 19 22 33 74 18 3 Mempunyai fixed coupon rate 10 14 23 47 10 4 Diberi peringkat oleh pefindo dan Berperingkat minimal BBB- 8 13 13 34 10 Data yang sama 21 - Sampel yang diteliti 13 10 Sampel yang valid 10 10 Sumber: IDX factbook 2013-2015, data diolah 2016 Setelah didapatkan data transaksi perdagangan sukuk diketahui bahwa tidak semua seri sukuk memiliki transaksi yang lengkap setiap tahunnya, ketersediaan data sampel seri sukuk yang akan diteliti sebagai berikut: Tabel 3. 2 Ketersediaan Data Penelitian No Kode 2013 2014 2015 Keterangan 1 PPLN08C v v v Valid 2 SIKPPLN01 v v v Valid 3 SIKPPLN03A v v Tidak valid 4 SIKPPLN03B v v Tidak valid 5 SIKPPLN04B v v v Valid 6 SIPPLN01CN1 v v v Valid 7 SIPPLN01ACN2 v v v Valid 8 SIPPLN01BCN2 v Tidak valid 9 SIKISAT04B v v v Valid 10 SIISAT05 v v v Valid 11 SISSMM01 v v v Valid 12 SIAISA01 v v v Valid 13 SISMRA01CN1 v v v Valid Sumber: Daily Trading Bond ICaMEL 2013-2015, data diolah 2016 64 Dari ketersediaan data yang ada, penulis mengeluarkan sukuk SIKPPLN03A, SIKPPLN03B, SIPPLN01BCN2 karena tidak memiliki transaksi yang lengkap pada periode penelitian dari tahun 2013-2015. Berdasarkan hal itu, penulis memperoleh sampel sebanyak 10 seri sukuk yang diterbitkan oleh lima perusahaan yang berbeda. Tabel 3. 3 Sampel Penelitian Perusahaan Kode Seri Sukuk PT Perusahaan Listrik Negara Persero PPLN08C Obligasi Syariah Ijarah PLN I Tahun 2006 SIKPPLN01 Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007 SIKPPLN04B Sukuk Ijarah PLN V Tahun 2010 Seri B SIPPLN01CN1 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap I Tahun 2013 SIPPLN01ACN2 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap II Tahun 2013 Seri A PT Indosat Tbk SIKISAT04B Sukuk Ijarah indosat IV tahun 2009 Seri B SIISAT05 Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 PT Sumberdaya Sewatama SISSMM01 Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk SIAISA01 Sukuk Ijarah TPS Food I Tahun 2013 PT Summarecon Agung Tbk SISMRA01CN1 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Summarecon Agung Tahap I Tahun 2013 Sumber: IDX factbook 2013-2015, data diolah 2016 Mengacu pada variabel penelitian untuk menganalisis yield spread atau selisih YTM sukuk korporasi dan sukuk pemerintah maka dipilih sukuk pemerintah dengan time to maturity yang sama atau mendekati time to maturity dari sukuk korporasi yang dimasukkan dalam sampel. 65 Tabel 3. 4 Sukuk Pemerintah yang Digunakan Kode Seri Sukuk Maturity IFR0002 Surat Berharga Syariah Negara RI Seri IFR-0002 15-Aug-15 IFR0005 Surat Berharga Syariah Negara RI Seri IFR-0005 15-Jan-17 IFR0007 Surat Berharga Syariah Negara RI Seri IFR-0007 15-Jan-25 PBS006 Sukuk Negara Seri PBS0006 15-Sep-20 Sumber: IDX factbook 2013-2015, data diolah 2016

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu alat yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan berasal dari: 1. Studi Kepustakaan Library Research Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data kepustakaan mengenai teori yang berkaitan dengan penelitian. Data tersebut diperoleh dari buku, jurnal ekonomi, dan situs internet. 2. Data sekunder Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan sumber sekunder, sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data Sugiyono, 2010: 137. Data sekunder yang diambil berupa data sukuk yang meliputi kodeseri sukuk, waktu penerbitan, nilai nominal sukuk, tanggal jatuh tempo, dan data pembayaran bagi hasilfeesewa sukuk pada periode penelitian. Data tersebut diperoleh penulis dari IDX factbook melalui website www.idx.co.id , Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI 66 melalui website www.ksei.co.id , dan PT Penilai Harga Efek Indonesia IBPA melalui website www.ibpa.co.id . Data lainnya yang dibutuhkan yaitu perdagangan harian sukuk. Sumber data tersebut berasal dari PT Indonesian Capital Market Electoric Libray ICaMEL yang mencakup tanggal transaksi, kode sukuk, nama seri sukuk, harga tertinggi, harga terendah, harga terakhir, volume perdagangan, nilai perdagangan, frekuensi perdagangan, sisa waktu jatuh tempo, peringkat, dan tanggal jatuh tempo. Selain itu dibutuhkan pula data tingkat imbal hasil Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang penulis dapatkan dari website Bank Indonesia www.bi.go.id .

D. Metode Analisis Data 1. Analisis Data Panel

Pada analisis statistik, data dapat dikumpulkan dari waktu ke waktu pada satu obyek yang sering disebut dengan data runtut waktu time series. Namun demikian data juga dapat dikumpulkan dari beberapa obyek pada satu waktu, disebut sebagai data silang cross section. Jika data time series dan data cross section digabungkan maka disebut dengan data panel. Dengan demikian panel data dapat kita definisikan sebagai data yang dikumpulkan dari beberapa obyek dengan beberapa waktu. Nama lain dari panel ada adalah pool data, kombinasi data time series dan cross section, micropanel data, longitudinal data, analisis even history dan analisis cohort Gujarati 2005 dalam Suliyanto 2011, 228. 67 Metode analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen dengan menggunakan metode regresi panel data, karena penelitian ini menggunakan data cross section dan time series. Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variabel likuiditas terhadap yield spread sukuk. Pada analisis ini variabel independen dan variabel kontrol diregres terhadap variabel dependen yaitu yield spread sukuk. Model penelitian yang digunakan dalam pengujian ini adalah: = + + + + + Keterangan: YS i,t : Selisih yield sukuk korporasi dengan sukuk pemerintah i pada periode t Maturity i,t : Likuiditas sukuk i pada periode t diukur dengan menggunakan time to maturity Vol i,t : Likuiditas sukuk i pada periode t diukur dengan menggunakan volume perdagangan Amihud i,t : Likuiditas sukuk i pada periode t diukur dengan menggunakan Amihud illiquidity measure SBIS t : Imbal hasil sertifikat berharga Bank Indonesia Syariah periode t Secara umum dengan menggunakan data panel akan menghasilkan intersep dan slope koefisien yang berbeda pada setiap perusahaan dan setiap periode waktu. Oleh karena itu, di dalam mengestimasi persamaan 68 akan sangat tergantung dari asumsi yang dibuat tentang intersep, koefisien slope dan variabel gangguannya. Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel yaitu pendekatan common effect OLS, fixed effect, dan random effect Agus Widarjono, 2014: 355. Terdapat tiga uji yang digunakan untuk menetukan teknik yang paling tepat untuk mengestimasi regresi data panel. Pertama uji statistik F digunakan untuk memilih antara metode OLS tanpa variabel dummy atau fixed effect. Kedua, Uji Lagrange Multiplier LM digunakan untuk memilih antara OLS tanpa variabel dummy atau random effect. Terakhir, untuk memilih antara fixed effect atau random effect digunakan uji yang dikemukaan oleh Hausman Agus Widarjono, 2014: 362.

a. Uji Signifikansi

Fixed Effect Keputusan apakah sebaiknya menambah variabel dummy untuk mengetahui bahwa intersep berbeda antar perusahaan dengan metode fixed effect dapat diuji dengan uji F statistik. Uji statistik disini merupakan uji perbedaan dua regresi sebagaimana uji chow. Uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan fixed effect lebih baik dari model regresi data panel tanpa variabel dummy common effect. Hipotesis nolnya adalah bahwa intersep sama atau common effect Agus Widarjono, 2014: 362. H : Common Effect Model H a : Fixed Effect Model 69 Dasar penolakan terhadap hipotesis di atas adalah dengan membandingkan perhitungan F hitung dengan F tabel. Perbandingan dipakai apabila hasil F hitung lebih besar dari F tabel, maka H ditolak yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect model. Begitu sebaliknya, jika F hitung lebih kecil dari F tabel, maka H diterima dan model yang lebih tepat digunakan adalah model common effect Agus Widarjono, 2009: 238-239.

b. Uji Signifikansi

Random Effect Untuk mengetahui apakah model random effect lebih baik dari metode OLS digunakan uji Lagrange Multiplier LM. Uji signifikansi random effect ini dikembangkan oleh Breusch-Pagan. Metode Bruesch-Pagan untuk uji signifikansi model random effect didasarkan pada nilai residual dari metode OLS. Hipotesis nolnya adalah intersep dan slope sama atau common effect Agus Widarjono, 2013: 363. H : Common EffectModel H a : Random Model Uji LM ini didsasarkan pada distribusi chi-square dengan degree of freedom sebesar jumlah variabel independen. Jika nilai LM statistik lebih besar dari nilai kritis statistik chi-square maka menolak hipotesis nol, berarti estimasi yang tepat untuk model regresi data panel adalah metode random effect daripada metode OLS. 70 Sebaliknya, jika nilai LM statistik lebih kecil dari nilai kritis statistik chi-square sebagai nilai kritis maka kita menerima hipotesis nol yang berarti menggunakan model common effect atau metode OLS Agus Widarjono, 2013: 363.

c. Uji Signifikansi Fixed Effect atau Random Effect

Uji secara formal dikembangkan oleh Hausman. Hausman telah mengembangkan suatu uji statistik untuk memilih apakah menggunakan model fixed effect atau random effect. Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik chi square dengan degree of freedom sebanyak k dimana k adalah jumlah independen. Hipotesis nolnya adalah random effect Agus Widarjono, 2013: 364-365. H : Random Effect Model H a : Fixed Effect Model Menolak statistik nol yaitu ketika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model fixed effect. Sebaliknya, bila gagal menolak hipotesis nol yaitu ketika nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model random effect Agus Widarjono, 2013: 365. 71

2. Uji Asumsi Klasik