85
obligasi syariah di Indonesia, yaitu dengan tipe obligasi mudharabah. Merupakan sebuah contoh yang cukup berhasil karena memperoleh
respon positif pasar. Setelah muncul obligasi korporat mudharabah Indosat, berbagai perusahaan lainnya mengikuti jejak Indosat tersebut,
namun belum terdapat obligasi yang diterbitkan oleh Negara Abdul Hamid, 2009: 40.
2. Gambaran Umum Perusahaan Penerbit Sukuk
a. PT Perusahaan Listrik Negara Persero
PT PLN Persero didirikan sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam jasa terkait kelistrikan. PT PLN Persero didirikan
pada 1 Januari 1961, tahun 1992 merupakan tahun pertama mendapatkan dana investasi dari pasar modal domestik, melalui
penerbitan Obligasi PLN I. Tahun 1994, status badan hukum berubah menjadi Perseroan Terbatas. Tahun 2009, PLN beroperasi sebagai
Badan Usaha Milik Negara BUMN dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum Laporan Tahunan PT PLN
Persero, 2015.
b. PT Indosat Tbk
PT Indosat Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 10 November 1967
sebagai Perusahaan
Penanaman Modal
Asing yang
menyediakan layanan telekomunikasi internasional di Indonesia. Pada tanggal 23 September 1994, Perusahaan mendapat pernyataan efektif
86
dari Badan Pengawas Pasar Modal “BAPEPAM” untuk melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan di Bursa
Efek New York. Saham Indosat Ooredoo tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ISAT. Tahun 2008, PT Indosat Tbk
menjadi anggota Grup Ooredoo. Tahun 2013, secara sukarela menghapuskan pencatatan dari Bursa Efek New York dan hanya
tercatat di Bursa Efek Indonesia Laporan Tahunan PT Indosat Tbk, 2015.
c. PT Sumberdaya Sewatama
PT Sumberdaya Sewatama bermula dari divisi penyewaan di PT Trakindo pada tahun 1991. Perseroan merupakan badan usaha energy.
Pada tahun 2012, November 2012, Perseroan melakukan pencatatan sebagai emiten di BEI dan Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI
melalui Bapepam dengan kode “SSMM”. Desember 2012, Perseroan menjadi posisi resmi penerbit obligasi per 31 Desember 2012. Pada
tahun yang sama Perseroan juga menerbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah PT Sumberdaya Sewatama I, 2012 Laporan Tahunan PT
Sumberdaya Sewatama, 2015.
d. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan, perindustrian, dan
87
perkebunan yang didirikan pada 26 Januari 1990. Saham perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia mulai 11 Juni 1997. Pada tahun
2003, Perseroan tercatat sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia dan melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan kode
perdagangan saham AISA. Tahun 2013, Perseroan menerbitkan Obligasi TPS Food I Tahun 2013 senilai Rp 600 miliar dan Sukuk
Ijarah TPS Food I Tahun 2013 senilai Rp 300 miliar Laporan Tahunan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, 2015.
e. PT Summarecon Agung Tbk
“Summarecon” didirikan pada 26 November
1975, merupakan badan usaha yang bergerak dalam pengembangan dan pengelola
properti. Pencatatan saham perdana pada tanggal 7 Mei 1980 kode saham: SMRA di Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal Rp
1.000 per saham di catat dengan harga perdana Rp 6.800 per saham Laporan Tahunan PT Summarecon Agung Tbk, 2015.
B. Penemuan dan Pembahasan 1.
Deskripsi Penelitian
Penelitian ini membahas tentang pengaruh likuiditas terhadap yield spread sukuk. Pada penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan program Microsoft Excel dan Eviews 9.0. Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah melakukan teknik penentuan
88
sampel, yaitu dengan purposive sampling. Sampel penelitian ini diperoleh dari IDX factbook BEI selama periode 2013-2015, dengan kriteria sampel
yang telah ditentukan oleh penulis. Pada periode penelitian 2013-2015 Bursa Efek Indonesia mencatat
terdapat 111 perdagangan sukuk. Jumlah sukuk yang konsisten melakukan transaksi perdagangan selama periode penelitian sebanyak 21
seri sukuk. Berdasarkan teknik pengambilan sampel diperoleh sebanyak 10 seri sukuk yang dijadikan sampel penelitian sebagaimana yang
tercantum dalam tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4. 1 Sampel Penelitian
Perusahaan Kode
Seri Sukuk
PT Perusahaan Listrik Negara
Persero PPLN08C
Obligasi Syariah Ijarah PLN I Tahun 2006
SIKPPLN01 Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007
SIKPPLN04B Sukuk Ijarah PLN V Tahun 2010
Seri B SIPPLN01CN1
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap I Tahun 2013
SIPPLN01ACN2 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN
Tahap II Tahun 2013 Seri A
PT Indosat Tbk SIKISAT04B
Sukuk Ijarah indosat IV tahun 2009 Seri B
SIISAT05 Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012
PT Sumberdaya Sewatama
SISSMM01 Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama
I Tahun 2012 PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk SIAISA01
Sukuk Ijarah TPS Food I Tahun 2013
PT Summarecon Agung Tbk
SISMRA01CN1 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I
Summarecon Agung Tahap I Tahun 2013
Sumber: IDX factbook 2013-2015, data diolah 2016
89
Langkah selanjutnya adalah meneliti perdagangan harian setiap seri sukuk tahun 2013-2015 dan tingkat imbal hasil SBIS untuk memperoleh
data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Selain itu juga diperlukan data harga sukuk, fee ijarah, dan masa
jatuh tempo sukuk untuk mendapatkan yield sukuk dengan menggunakan rumus YTM approximation untuk selanjutnya menghitung yield spread.
Data ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, PT Indonesian Capital
Market Electoric Libray ICaMEL, Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI, PT Penilai Harga Efek Indonesia IBPA, dan Bank Indonesia.
Semua data tersebut penulis sederhanakan dalam bentuk data tahunan. Setelah didapatkan seluruh data yang dibutuhkan, pembahasan
dilakukan atas hasil perhitungan sebagaimana yang ditentukan pada Bab III. Sebelum pembahasan dimulai, terlebih dahulu dilakukan analisis
statistik deskriptif variabel penelitian. Dilanjutkan dengan estimasi model data panel melalui uji Chow, uji LM, dan uji Hausman. Setelah
didapatkan model yang terbaik langkah berikutnya dilakukan uji asumsi klasik dengan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji
autokorelasi, dan uji normalitas. Selanjutnya dilakukan uji F, uji t, dan adjusted R
2
. Tahap terakhir adalah interpretasi hasil pengujian hipotesis.
2. Statistik Deskriptif