Kadar protein AOAC 1984 Kadar abu AOAC 1999

67 setelah suhu sampel mencapai suhu yang seimbang. Sampel dibiarkan turun serta dihitung waktu sampai tanda batas n. Waktu yang diukur adalah waktu meniskus untuk melewati waktu dari sasaran pertama m menuju waktu sasaran kedua n. Gambar 23 Viskometer Pengukuran dilakukan dua kali. Nilai viskositas kemudian dihitung dengan rumus : Keterangan : µ : viskositas kinematik mm 2 s C : konstanta kalibrasi viskometer mm 2 s 2 t : waktu mengair sampel dari batas atas ke batas bawah s

3. Bilangan Asam SNI 01-3555-1998

Sampel sebanyak ± 5 g dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml lalu ditambahkan 50 ml etanol 95 yang telah dinetralkan. Kemudian ditambahkan larutan indikator fenolftalein sebanyak 2-3 tetes. Larutan di dalam erlenmeyer tersebut kemudian dititrasi dengan KOH 0,1 N hingga berwarna merah jambu minimal selama 15 detik. Jumlah volume ml KOH yang terpakai untuk titrasi kemudian dihitung untuk mengetahui nilai bilangan asam. Keterangan : B a : bilangan asam mg KOHg minyak BM : bobot molekul KOH 56,1 gmol V : volume KOH yang dibutuhkan untuk titrasi mL 68 N : normalitas KOH m : berat contoh minyak g Perhitungan FFA menggunakan rumus : Keterangan : BM al : berat molekul asam lemak dominan dalam minyak

4. Bilangan Penyabunan FBI-A03-03

Sebanyak 5 ± 0,005 gram sampel dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 50 ml larutan KOH alkoholik. Labu Erlenmeyer disambungkan dengan kondensor berpendingin udara dan larutan di dalam labu dididihkan hingga sampel tersabun sempurna. Larutan yang diperoleh pada akhir penyabunan harus jernih dan homogen. Jika tidak maka waktu penyabunan diperpanjang. Larutan dibiarkan cukup dingin tidak terlalu dingin, kemudian dinding dalam kondensor dibilas dengan aquadest. Labu dilepaskan dari kondensor lalu larutan di dalam labu ditambah 1 ml larutan indikator fenolftalein ke dalam labu dan dititrasi dengan HCl 0,5N sampai warna merah jambu hilang minimal selama 15 detik. Prosedur yang sama juga dilakukan untuk blanko. Keterangan : B s : bilangan sabun mg KOHg minyak V b : volume HCl yang dibutuhkan untuk titrasi blanko ml V c : volume HCl yang dibutuhkan untuk titrasi sampel ml N : normalitas larutan HCl 0,5N m : berat sampel minyak g