30
pendapat para ahli yang menyatakan bahwa dengan melakukan wawancara kita dapat memasuki dunia pikiran dan perasaan responden Nasution, 1988:69.
3.4.2 Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian studi kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung data diperoleh dari buku-buku
ilmiah, tulisan ilmiah, laporan penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian yang dianggap relevan dan keabsahan dengan masalah yang diteliti.
3.5 Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan suatu tahap pengolahan data, baik itu data primer dan data sekunder yang telah didapat dari catatan lapangan, gambar,foto dan sebagainya. Maka akan
dilakukan pengelolaan, analisis, dan penafsiran data yang diperlukan dari lapangan yang berupa hasil obseervasi wawancara. Selanjutnya peneliti akan menyederhanakan dan mengedit agar
lebih mudah dipahami. Data yang telah dikumpulkan kemudian akan disusun lagi sedemikian rupa, kemudian data tersebut akan di interpretasikan secara kualitatif.
Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain dengan observasi, wawancara dan pengamatan tulisan yang dicatat
dilapangan serta dokumen yang telah diperoleh. Setelah data terkumpul, dilakukan analisa data.Interpretasi data merupakan tahap penyederhanaan data, setelah data dan informasi yang
dibutuhkan telah terkumpul. Data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini akan diinterpretasikan berdasarkan dukungan teori dalam kajian pustaka, sampai pada akhirnya
Universitas Sumatera Utara
31
sebagai laporan penelitian serta data tersebut akan diatur, diurutkan, dikelompokkan ke dalam kategori, pola atau uraian tertentu.
3.6 Keterbatasan penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup kemmpuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti dalam melakukan penelitian ilmiah. Terutama dalam melakukan wawancara
mendalam terhadap informan, hal ini karena keterbatasan pengalaman dan keterbatasan waktu yang dimiliki informan dalam proses wawancara yang dikarenakan kesibukan informan sehari-
hari. Selain permasalahan teknis penulisan dan penelitian, peneliti menyadari keterbatasan
mengenai metode menyebabkan lambatnya proses penelitian yang dilakukan, dan masih adanya keterbatasan bahan pendukung penelitian. Walaupun demikian peneliti akan berusaha
melaksanakan kegiatan penlitian ini dengan semaksimal mungkin agar data bersifat valid dan tujuan yang diinginkan tercapai.
Universitas Sumatera Utara
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian
4.1.1 Kedaan Geografis Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Deli
Serdang adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada diLubuk Pakam.Kabupaten Deli Serdang dikenal
sebagai salah satu daerah dari 33 KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupatenyang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang
memiliki peluang investasi cukup menjanjikan.Selain memiliki sumber daya alam yang besar, Deli Serdang juga memiliki keanekaragaman budaya, yang disemarakan oleh hampir semua
suku-suku yang ada di nusantara. Adapun suku asli penghuni Deli Serdang adalah Suku Karo, Melayu, dan Simalungun; serta beberapa suku pendatang yang dominan seperti
dari suku Jawa, Batak,Minang, Banjar, dan lain-lain. Kabupaten Deli Serdang terletak diantara 2°57” - 3°16” Lintang Utara serta pada 98°33 -
99°27¨ Bujur Timur merupakan bagian dari wilayah pada posisi silang di kawasan Palung Pasifik Barat dengan luas wilayah 2.497,72 Km² 249,772 Ha atau merupakan 3,34 dari luas Propinsi
Sumatera Utara. Secara administratif terdiri dari 22 Kecamatan dan 394 DesaKelurahan 380 desa dan 14 kelurahan, dengan jumlah penduduk 1.738.431 jiwa Deli Serdang Dalam Angka
2008.
http:www.deliserdangkab.go.id
Universitas Sumatera Utara