Partisipasi Uang Bentuk Partisipasi Mereka Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup Keluarga

45 Selain itu 6 dari pekerja anak 4 diantaranya sudah tidak tinggal bersama orang tua lagi dan 1 pekerja anak hanya tinggal bersama Ibu nya saja, sehingga hal ini mengakibatkan peran orang tua tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya dalam keluarga, karenanya disfungsi akan terjadi dalam keluarga sehingga anak harus merasakan betapa sulitnya mencari uang diusia mereka yang masih di bawah umur.

4.3 Bentuk Partisipasi Mereka Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup Keluarga

4.3.1 Partisipasi Uang

Berdasarkan data responden pemanfaatan penghasilan yang mereka dapatkan digunakan untuk kebutuhan keluarga seperti untuk keperluan belanja sehari-hari, uang sekolah, membayar uang listrik, air dan sebagainya. Pekerja anak penjual kantong plastik paling banyak ditemui pada hari Sabtu, karena pada saat itulah pekan Pasar Tradisional Pancur Batu, sehingga banyak penjual yang datang dari Berastagi, Kabanjahe untuk menjual hasil ladangnya di pasar tersebut. Oleh karena itu pada hari sabtu Pasar Tradisional Pancur Batu ramai dikunjungi pembeli.Pendapatan para pekerja anak sangat tidak menentu tergantung keadaan dan jam kerja. Pendapatan tiap anak pun berbeda-beda meskipun mereka bekerja dilokasi yang sama. Seperti halnya pekerja anak penjual kantong plastik di Pasar Tradisional Pancur Batu mendapatkan pendapatan yang berbeda-beda tiap harinya. Dari keenam pekerja anak tersebut tidak semua memakai modal nya sendiri untuk membeli kantongan plastik yang akan dijual ke pembeli yang berbelanja di pasar. Seperti yang dijelaskan oleh pekerja anak yang bernama Imme Gurusinga, yang mengatakan: “Saya tidak punya uang kak untuk membeli perbungkus kantongan plastik, sehingga saya mengambil kantongan plastik dari Grosir Cina kak yang ada di pasar ini juga. Pertama saya Universitas Sumatera Utara 46 akan mengambil satu bungkus saja, kalau sudah abis saya akan mengambilnya lagi. Setelah selesai berjualan saya akan singgah untuk membayar kantongan plastik yang saya ambil untuk dijual tadi. Satu bungkus berisi 30 lembar plastik. Satu lembar plastik dihargai seharga Rp 1000,- sehingga kalau satu bungkus plastiknya habis terjual semua saya akan dapat Rp 30.000,- kak, lalu Rp 12.000 akan saya bayar ke Grosir Cina tempat saya mengambil plastik tadi kak. Sisanya Rp 18.000 untuk saya kak”. Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Chelsi, sebagai berikut: “Saya juga mengambil kantongan plastik di Grosir Cina kak sama seperti kawan-kawan yang lain. Sehari saya bisa menghabiskan paling banyak 2 bungkus kantong plastik kak. Jika semua plastik sudah laku terjual, maka saya akan membayar plastk yang saya ambil tadi di Grosir Cina. Satu bungkus Plastik saya bayar Rp 12.000 sama seperti yang lain kak. Jadi, kalau saya mengambil 2 bungkus saya akan membayar Rp 24.000. sedangkan untung bersih yang saya dapatkan satu bungkus plastik sebesar Rp 18.000 jika saya bisa menghabiskan 2 bungkus plastik, maka saya akan mendapat untung Rp 36.000 kak”. Tabel 03: Penghasilan Rata-rata Pekerja Anak Penjual Kantong Plastik setiap hari pekan pasar No Nama Penghasilan Rp 1 Yossi Simbolon 40.000 2 Yolanda Simbolon 25.000 3 Imme Gurusinga 18.000 4 Samuel Ginting 35.000 5 Riski Barus 38.000 6 Chelsi Perangin-angin 36.000 Sumber : Wawancara pada tanggal 07 14 Mei 2016 Universitas Sumatera Utara 47 Dari tabel 08 terlihat bahwa penghasilan pekerja anak setiap hari Pekan itu berbeda dengan pekerja yang lainnya dan pendapatan yang mereka dapatkan perharinya juga berbeda- beda tergatung berapa kantong plastik yang dapat laku terjual. Pendapatan yang mereka peroleh inilah yang akan digunakan untuk membantu ekonomi keluarga mereka. Uang hasil dari mereka berjualan kantong Plastik akan diberikan kepada orang tua atau wali mereka guna membantu ekonomi keluarga.Kesadaran mereka untuk bekerja sepenuhnya adalah keinginan untuk membantu orang tua mereka.Uang yang mereka dapatkan biasanya diserahkan kepada Ibu mereka untuk belanja keperluan rumah tangga , sekolah, menambah ongkos mereka pergi ke sekolah,walaupun kadang sebagian mereka gunakan untuk uang jajan. Seperti yang diungkapkan oleh Yossi Simbolon gadis yang berusia 14 tahun, yang sudah lincah kesana kemari menawarkan kantong plastik yang ia bawa kepada pembeli yang belanja kebutuhan dapur di pasar tersebut. Saat diwawancarai terlihat bahwa Yossi adalah gadis yang bijak dan pintar, terlihat dari proses wawancara, Ia mengerti semua pertanyaan-pertanyaan yang ditanya oleh penulis. Ia juga mampu berkomunikasi dengan baik. Saat ditanya untuk apa sajadigunakan uang hasil menjual kantong plastik yang diperoleh Yossi, lalu Ia menjawab: “ Uangnya saya kasih kak untuk bantu-bantu bayar uang sekolah, ongkos-ongkos sekolah, bayar uang listrik sama untuk uang jajan lah kak, paling tidak sudah enggak minta sama mamak lagi kak. Saya mempunyai banyak saudara kak sehingga saya dan adek bekerja untuk membantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan kami.saya sudah menjual plastik di pasar ini selama 2 tahun kak, uangnya di pakai untuk tambah-tambah ongkos pergi sekolah, untuk membayar administrasi disekolah, membeli keperluan-keperluan sekolah kak, sehingga mamak sama bapak tidak terlalu berat membiayai sekolahku kak. Jika tidak berjualan plastik, saya ikut mamak sama bapak jualan ikan teri kak di pasar. Sepulang sekolah dari jam 2 sampai jam 6 sore saya berada di pasar ini kak menjual kantongan plastik dan membantu orang tua berjualan ikan teri”. Hal serupa juga dikatakan oleh adek Yossi Simbolon yaitu Yolanda Simbolon, menjelaskan: Universitas Sumatera Utara 48 “Uangnya saya kasih Ibu kak di pakai untuk sekolah sama seperti kak Yossi.Jika ada sisa akan dipakai ibu untuk berbelanja sehari-hari kak”. Pekerja anak yang lain juga menjelaskan partisipasi mereka untuk membantu ekonomi keluarga, seperti yang dijelaskan oleh Riski: “Saya bukan asli dari Medan kak saya datang dari kampung, ke Medan untuk masuk SMP.Di kampung orang tua hanya bekerja di ladang kak sehingga tidak cukup biaya untuk membayar uang sekolah saya, sedangkan adek-adek saya masih ada yang harus dibiayai.Jadi, dimedan saya tinggal bersama bibik kak, karena orang tua jarang mengirim uang dari kampung, jadi saya inisiatif sendiri untuk menjual kantongan plastik di pasar untuk membiayai sekolah saya, serta untuk menambah ongkos-ongkos pergi sekolah.Jika ada sisa saya pakai untuk jajan atau saya tabung untuk membeli sesuatu yang saya inginkan kak. Kalau pasar lagi sepi saya tidak menjual plastik kak , tapi membantu bibik berjualan sayur kak. Kadang bibik juga memberi uang tambahan ke saya kak”. Pekerja anak yang bernama Imme Gurusinga yang dari kecil sudah dirawat oleh neneknya, merasa bahwa Ia harus ikut membantu neneknya menambah uang untuk keperluan hidup mereka. Apalagi Ia sadar neneknya sudah tua yang bekerja hanya sebagai petugas kebersihan di Pasar tersebut sedangkan kakeknya yang tidak bisa lagi bekerja karena menderita sakit stroke sehingga tidak bisa lagi berjalan. Hal ini membuat imme semakin cepat berpikir dewasa untuk membantu neneknya memenuhi kebutuhan hidup meraka.Ia mengatakan: “Setelah selesai menjual plastik, uangnya saya serahkan semua ke nenek kak untuk bantu- bantu beli obat kakek dan untuk bantu bayar keperluan sekolah Imme kak”. Dari jawaban-jawaban diatas terlihat bahwa pekerja anak memiliki bantuan yang cukup besar untuk keluarga. Kemauan anak untuk bekerja menjual kantong plastik sangat membantu pendapatan orang tua yang pas-pasan, sehingga orang tua tidak akan melarang anaknya untuk ikut berpartisipasi bekerja. Universitas Sumatera Utara 49 Setelah seseorang berumah tangga tentunya banyak kebutuhan dalam keluarga tersebut yang harus dipenuhi oleh suami dan istri. Apalagi jika suami dan istri sudah mempunyai anak tentunya beban tanggungan keluarga juga akan semakin besar. Yang dimaksud tanggungan keluargadisini adalah beban yang harus ditanggung oleh keluarga atau suamiistri, dimana beban tersebut merupakan tanggung jawab yang timbul oleh karena hadirnya anak yang masih harus tergantungkepada orang tua. Beban keluarga merupakan tanggung jawab yang selalu dilaksanakan sebagai konsekuensi setelah memasuki masa berkeluarga atau berumah tangga. Tanggungan keluarga tersebut diwujudkan dalam bentuk biaya yang harus dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari seperti kebutuhan akan makan, pakaian, kesehatan, biaya sekolah anak dan sebagainya. Akan tetapi karena tidak berjalannya fungsi-fungsi keluarga dengan baik khususnya fungsi ekonomi, misalnya dalam memenuhi kebutuhan hidup anak maupun kebutuhan pokok. Orang tua tidak berhasil memenuhi semua kebutuhan yang dipebutuhkan oleh sang anak karena kurangnya ekonomi dan pendapatan yang rendah. Akibatnya sang anak pun harus ikut bekerja meski masih duduk dibangku sekolah.

4.3.2 Partisipasi Tenaga