Fungsi Keluarga Peran dan Fungsi Keluarga

14

2.2.1 Fungsi Keluarga

Sama halnya dengan institusi lainnya, keluarga juga memiliki fungsi yang harus dilaksanakan.Beberapa fungsi keluarga, yaitu: 1. Keluarga berfungsi untuk mengatur penyaluran dorongan seks. Tidak ada masyarakat yang memperbolehkan hubungan seks sebebasbebasnya antara siapa saja dalam masyarakat. Keluarga sebagai wadah bagi individu untuk menyalurkan hasrat biologis dalam ikatan pernikahan. 2. Reproduksi berupa pengembangan keturunan. Dalam keluarga anak-anak dilahirkan dan dibesarkan dengan kasih sayang kedua orang tuanya. 3. Keluarga berfungsi untuk mensosialisasikan anggota baru masyarakat hingga dapat memerankan apa yang diharapkan darinya. Keluarga merupakan agen sosialisasi dalam pembentukan diri seorang individu. 4. Keluarga memiliki fungsi afeksi. Keluarga memberikan cinta kasih pada seorang anak. 5. Keluarga memberikan status pada seorang anak. Bukan hanya status yang diperoleh seperti jenis kelamin, hubungan kekerabatan, tapi juga termasuk status yang diperoleh orang tua yaitu status dalam suatu kelas sosial tertentu. 6. Keluarga memberikan perlindungan kepada anggotanya. Baik perlindungan fisik maupun yang bersifat kejiwaan. 7. Keluarga memiliki fungsi ekonomi. Misalnya produksi, distribusi, dan konsumsi. 2.3Kemiskinan dan Pekerja Anak Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, miskin berarti tidak berharta benda. Miskin juga berarti tidak mampu mengimbangi tingkat kebutuhan standard dan tingkat Universitas Sumatera Utara 15 penghasilan ekonominya rendah.Secara singkat kemiskinan dapat didefenisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standard kehidupan yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Wikipedia, http: id.Wikipedia.orgWikiEkonomi, Diakses tanggal 10 desember 2015 pukul 10.15. Kemiskinan sesungguhnya bukan semata-mata kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok atau standar hidup layak, namun lebih dari itu esensi kemiskinan adalah menyangkut kemungkinan atau probabilitas orang atau keluarga miskin itu untuk melangsungkan dan mengembangkan usaha serta taraf kehidupannya.Kemiskinan didefinisikan sebagai kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak. Definisi lain tentang kemiskinan adalah ketidaksanggupan untuk mendapatkan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sosial yang terbatas. Dalam membicarakan masalah kemiskinan, ada beberapa jenis-jenis kemiskinan yaitu: 1. Kemiskinan absolut. Seseorang dapat dikatakan miskin jika tidak mampu memenuhi kebutuhan minimum hidupnya untuk memelihara fisiknya agar dapat bekerja penuh dan efisien. 2. Kemiskinan relatif muncul jika kondisi seseorang atau sekelompok orang dibandingkan dengan kondisi orang lain dalam suatu daerah, 3. Kemiskinan Struktural. Kemiskinan struktural lebih menuju kepada orang atau sekelompok orang yang tetap miskin atau menjadi miskin karena struktur masyarakatnya yang timpang, yang tidak menguntungkan bagi golongan yang lemah, Universitas Sumatera Utara 16 Kemiskinan Situsional atau kemiskinan natural.Kemiskinan situsional terjadi di daerah- daerah yang kurang menguntungkan dan oleh karenanya menjadi miskin, Kemiskinan dan maraknya pekerja anak.Dalam .http: fahmina. or.idpenerbitan warkah-al-basyar577, Artikel kemiskinan -dan-maraknya-pekerja-anak.html, Di akses tanggal 10-12-2016, jam 14:30. Kemiskinan kultural. Kemiskinan penduduk terjadi karena kultur atau budaya masyarakatnya yang sudah turun temurun yang membuat mereka menjadi miskin, Sedangkan faktor-faktor penyebab kemiskinan antara lain adalah: 1. Sikap dan pola pikir yang rendah dan malas bekerja 2. Kurang keterampilan 3. Adanya gep antara si kaya dan si miskin 4. Pendidikan rendah 5. Faktor alam, lahan tidak adasempit 6. Tidak dapat memanfaatkan SDA dan SDM setempat 7. Populasi penduduk yang tinggi 8. Belenggu adat dan kebiasaan http:www.bisnisbali.com20080710newsbisnis umumk.html Pekerja anak adalah sebuah istilah untuk mempekerjakan anak kecil. Istilah pekerja anak dapat memiliki konotasi pengeksploitasian anak kecil atas tenaga mereka, dengan gaji yang kecil atau pertimbangan bagi perkembangan kepribadian mereka, keamanannya, kesehatan, dan prospek masa depannya Ensiklopedia Wikipedia.Secara umum pengertian pekerja anak adalah anak-anak yang melakukan pekerjaan secara rutin untuk orang tuanya atau untuk orang lain yang membutuhkan sejumlah besar waktu, dengan menerima imbalan atau tidak. Pekerja anak bekerja Universitas Sumatera Utara 17 demi meningkatkan penghasilan keluarga dan rumah tangga sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 25 Tahun 1997 Pasal 1 ayat 20 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan anak adalah seorang laki-laki atau wanita yang berumur kurang dari 15 tahun. Disamping itu, instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 31999 yang dikeluarkan pada tanggal 26 Januari 1999 tentang Pelaksanaan Penanggulangan Pekerja Anak juga menyatakan bahwa yang disebut pekerja anak adalah anak yang berusia di bawah 15 tahun yang sudah melakukan pekerjaan berat dan berbahaya baik yang tidak bersekolah maupun yang bersekolah. Sedangkan pada Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan disebutkan bahwa pekerja anak adalah anak-anak yang berusia dibawah 18 tahun. Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tentang penanggulangan pekerja anak pasal 1 dinyatakan bahwa pekerja anak adalah anak-anak yang melakukan semua jenis pekerjaan yang membahayakan kesehatan dan menghambat proses belajar serta tumbuh kembang anak. Dalam laporan UNICEF “The State of The Worlds Children 1997” UNICEF berkeyakinan bahwa pekerja anak adalah eksploitasi jika menyangkut: 1. Pekerjaan penuh waktufull time 2. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja 3. Pekerjaan menimbulkan tekanan fisik, sosial atau psikologis yang tidak patut terjadi 4. Bekerja dan hidup dijalanan dalam kondisi buruk 5. Upah yang tidak mencukupi 6. Tanggung jawab yang terlalu banyak Universitas Sumatera Utara 18 7. Pekerjaan yang menghambat akses pendidikan 8. Pekerjaan yang mengurangi harga diri dan martabat anak, seperti perbudakan atau pekerjaan kontrak paksa dan eksploitasi seksual. Pekerja anak menurut dasar status pekerjaan yang ditekuni paling tidak dibedakan menjadi tiga jenis status, yaitu anak yang bekerja atau berusaha secara mandiri, anak yang bekerja dan berusaha dengan orang lain, dan anak-anak yang menjadi bagian dari pekerja Pembagian itu kemudian dapat diklasifikasikan lagi kedalam bagian yang lebih umum, yaitu pekerja di sektor formal dan pekerja di sektor informal. Pekerja di sektor formal adalah pekerja anak yang bekerja rutin setiap hari di suatu tempat dan gajinya tetap.Sedangkan pekerja anak di sektor informal adalah pekerja anak yang bekerja tidak tetap berusaha secara mandiri dan hasil yang bekerja tidak tetap berusaha secara mandiri dan hasil yang didapat tidak tetap dan waktu bekerja tidak tetap.Biasanya pula tidak ada relasi antara buruh dan majikan.Sebagai contoh adalah pembantu rumah tangga, pedagang asongan, tukang semir dan sebagainya. Sebab munculnya pekerja anak yang masuk ke pasar kerja di sektor-sektor informal paling utama di sebabkan oleh kondisi ekonomi dan kemiskinan keluarga.Kemiskinan yang menjadi sebab utama mengapa anak masuk kedalam pasar kerja menjadi pekerja anak. Pekerja anak akan berdampak negatif bagi anak itu sendiri, karena anak tidak lagi mempunyai waktu dan kesempatan yang cukup untuk keluar dari rutinitas kerja. Waktu bermain bersama teman-teman sepermainan mereka juga akan tersita oleh pekerjaan yang mereka lakukan untuk memperoleh uang. Sehingga anak akan memiliki beban hidup karena sudah dilibatkan dalam mencarri uang untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Universitas Sumatera Utara 19

2.4 Sosial Ekonomi